Masyarakat Bugis, Sulawesi Selatan memang telah diakui sebagai masyarakat yang hobi merantau sejak masa silam. Keberanian mengarungi samudera lewat pelayaran menggunakan kapal-kapal sederhana untuk merubah peruntungan dan nasib membuat komunitas suku ini dapat dengan mudah ditemukan di pesisir pantau pulau-pulau di Nusantara. Selain dari hal tersebut, keberanian masyarakat Bugis juga tercermin dari dikenalnya beragam senjata tradisional, yang salah satunya adalah badik. Nah, di artikel berikut kita akan mengulas keunikan dari senjata tradisional Sulawesi Selatan yang berasal dari suku Bugis tersebut beserta gambar dan jenis-jenis pamornya.
Senjata Tradisional Sulawesi Selatan
Badik (dilafalkan badek) adalah senjata berupa sebuah pisau tajam dan runcing dengan pegangan yang melengkung. Bilah tajam digunakan untuk menikam, sementara ujung yang lancip digunakan untuk menusuk. Oleh karenanya senjata tradisional Sulawesi Selatan ini masuk dalam jenis senjata tikam tusuk.
Badik sebetulnya tidak hanya ditemukan dalam budaya masyarakat suku Bugis, melainkan juga dapat ditemukan dalam budaya suku Makassar dan Mandar. Bentuknya yang mungil dan ukurannya yang pendek membuat senjata ini kerap dibawa kemanapun oleh para pria ketika bepergian. Selain berfungsi untuk menjaga diri dari serangan musuh atau hewan buas, juga dapat memberikan rasa aman kepada mereka.
Selengkapnya : Senjata Tradisional 34 Provinsi di Indonesia
Berdasarkan bentuk dan asal daerahnya, Badik dibedakan menjadi 4 jenis, yaitu badik raja, badik lagencong, badik luwu, dan badik lompo battang.
1. Senjata Tradisional Badik Raja
Badik raja adalah jenis badik yang berasal dari daerah Kajuara, Kabupaten Bone. Masyarakat sekitar percaya bila badik bernama lain gencong raja ata bontoala ini dibuat oleh mahluk halus, tak heran bila nilai sakral yang dimilikinya menjadi sangat tinggi.
Badik raja berukuran agak besar dengan panjang antara 20 sd 25 cm. Bentuknya seperti badik lampo battang dengan bilah yang membungkuk dan perut bilah yang membesar. Badik ini dibuat dari logam kualitas tinggi dan kerap dilengkapi dengan pamor indah di bagian hulunya, seperti pamor timpalaja atau pamor mallasoancale. Sesuai namanya, senjata tradisional Sulawesi Selatan ini dahulunya kerap digunakan oleh para raja-raja Bone.
2. Senjata Tradisional Badik Lagecong
Jenis badik selanjutnya adalah badik lagecong. Badik ini dahulunya digunakan untuk berperang atau dalam keadaan terdesak. Yang unik dari badik jenis ini adalah adanya bisa racun yang ada pada bilahnya. Sekali melukai, lawan tak akan butuh waktu lama untuk menghembuskan nafas terakhirnya. Karena hal itu, badik ini memiliki nilai kehormatan tersendiri.
Jenis senjata tradisional Sulawesi Selatan ini kini banyak dicari orang sebagai koleksi. Ukurannya memang hanya sejengkalan orang dewasa, kecil tapi mematikan. Itulah yang menambah nilai keunikannya.
3. Senjata Tradisional Badik Luwu
Sesuai namanya, Badik Luwu berasal dari budaya masyarakat kabupaten Luwu di masa silam. Bentuknya membungkuk seperti bungkuk kerbau (mabbukku tedong). Bilahnya lurus dan meruncing di bagian ujung. Sebagian masyarakat Bugis percaya bila badik ini disepuh dengan bibir kem@luan gadis perawan, maka orang dengan ilmu kebal apapun akan mati bila ditusuk.
Baca Juga: Senjata Tradisional Sumatera Barat
4. Senjata Tradisional Badik Lompo Battang
Jenis badik selanjutnya adalah badik Lompo Battang. Dalam bahasa Bugis, lompo battang berarti perut besar. Tak heran jika kita lihat bentuk bilahnya memang tampak seperti perut yang besar. Jenis senjata tradisional Sulawesi Selatan ini juga tak kalah unik. Wajar bila banyak kolektor yang memburunya.
Nah, itulah 4 jenis badik sebagai senjata tradisional Sulawesi Selatan khas suku Bugis. Masyarakat Bugis memang masyarakat yang terbuka dan ramah. Mereka adalah orang-orang yang menjunjung tinggi nilai-nilai perbedaan dan perdamaian. Kendati begitu, bila harga dirinya terusik, maka sekali badik tercabut dari sarungnya, tak akan kembali ia sebelum berhasil menumpahkan darah. Semoga bermanfaat!
Leave a Comment