Batik Parang merupakan salah satu motif batik Indonesia yang berasal dari Jawa. Motif batik ini mempunyai bentuk seperti huruf S yang saling menyambung dan berulang-ulang. Batik parang mempunyai beberapa makna yang terkandung di dalamnya, diantaranya seperti kekuatan mental yang kuat, keadilan, kebijaksanaan, serta konsistensi didalam melakukan kebaikan semasa hidupnya. Batik parang mempunyai beberapa jenis motif batik, seperti Parang Rusak, Parang Klitik, Parang Barong, Parang Kusumo, dan Parang Slobog.
Asal Usul Batik Parang
Batik Parang Rusak adalah motif parang pertama yang diciptakan oleh Danang Sutawijaya, yaitu raja pertama sekaligus juga pendiri mataram diabad ke-16. Inspirasi batik parang rusak berawal dari meditasi raja Danang Sutawijaya di Pantai Selatan. Dalam meditasinya beliau melihat gulungan ombak yang sangat hebat dan datang silir berganti, sehingga membuat rusak karang-karang yang ada disekitarnya. Kekuatan dari ombak inilah yang kemudian menjadi inspriasi dari sang raja didalam menciptakan sebuah motif batik bernama parang rusak.
Bentuk huruf S yang ada di batik Parang melambangkan ombak yang sedang menerpa karang. Sementara bentuk segi 4 (belah ketupat) yang ada diantara kedua alur motif S (Mlinjon) melambangkan lubang-lubang pada karang yang terbentuk akibat dari terpaan ombak. Kedua motif inilah yang kemudian menjadi bentuk utama dari batik motif Parang.
Kata Parang pada motif ini berasal kata pereng, dimana artinya adalah tebing. Tebing disini merupakan tempat bertapa sang raja dalam mendapatkan inspirasi batik motif Parang. Pereng atau lereng merupakan suatu tempat yang permukaan tanahnya miring. Hal ini sama seperti bentuk dari motif parang.
Motif Lereng
Belum banyak yang mengetahui, jika batik Parang ini ternyata berbeda dengan batik Lereng. Meskipun, batik Parang termasuk ke dalam kategori batik Lerengan, yaitu batik yang motifnya cenderung diagonal, namun mereka berbeda. Mereka sama-sama berbentuk miring. Tetapi perbedaannya ada pada mlinjon di motifnya. Jadi jika anda menemukan mlinjon di motif batik Lerengan, hal tersebut dapat dipastikan merupakan batik Parang.
Ciri-Ciri Batik Parang
Motif batik parang mempunyai beberapa ciri, seperti berpola menurun secara diagonal dengan kemiringan 45°, bentuknya yang mirip dengan huruf S, motifnya yang saling menyambung dan berulang-ulang. Selain itu batik ini mempunyai motif tegas yang terus bersambung serta berulang-ulang.
Makna Batik Parang
Makna yang terkandung pada batik Parang ternyata sangatlah baik, yaitu layaknya sebuah doa. Berikut ini adalah beberapa makna yang terkandung dari batik Parang yang sangat teladan dan juga terkesan pemberani:
Kebijaksanaan dan Keadilan
Nama “Gareng” (yang artinya lengkungan) pada batik Parang diambil dari tokoh bernama Gareng, yaitu tokoh yang ada di dalam pewayangan. Tokoh ini merupakan simbol dari kebijaksanaan, dimana ia dapat melihat dunia dari berbagai sudut pandang yang berbeda-beda dan dari berbagai macam arah serta idak subyektif terhadap sudut pandangnya sendiri. Sehingga ia kerap dengan mudah menyelesaikan berbagai macam masalah yang ada tanpa harus berat sebelah, serta keputusannya yang selalu bisa diterima. Bijaksana dan adil merupakan dua hal yang menjadi makna utama yang terkandung pada batik Parang.
Kekuatan Mental Yang Kokoh
Ombak yang merupakan inspirasi dari batik Parang menyimbolkan kekuatan, dimana yang kita ketahui jika ombak dapat membuat batu karang menjadi berlubang serta mengalami korosi mekipun dilakukan secara perlahan namun pasti. Dengan ini orang mengenakan batik Parang diharapkan akan menjadi orang yang kuat dalam menjalani kehidupan baik itu secara mental maupun fisik.
Konsisten Dalam Kebaikan
Motifnya yang saling sambung menyambung mempunyai makna upaya dalam memperbaiki diri dan tentunya tidak pernah terputus. Hal ini mengharuskan seseorang untuk selalu berusaha didalam memperjuangkan kesejahteraannya serta selalu memelihara hubungan baiknya terhadap sesamanya, dan yang paling penting adalah dengan tuhannya.
Jenis-Jenis Batik Parang
Setiap motif tentunya mempunyai maknanya tersendiri, tidak terkecuali pada motif parang. Berikut ini adalah 6 jenis batik Parang beserta dengan maknanya.
1. Batik Parang Rusak
Batik Parang Rusak
Parang Rusak merupakan motif parang tertua dan paling terkenal diantara motif parang lainnya di Indonesia. Makna yang terkandung pada motif Parang Rusak yaitu melambangkan kekuatan dalam melawan kejahatan.
2. Batik Parang Rusak Barong
Batik Parang Rusak Barong
Parang Barong merupakan motif parang yang sangat sakral, bahkan motif ini kerap dipakai oleh para raja ketika sedang melakukan ritual keagamaan atau saat menjalani meditasi. Kata barong pada motif ini artinya adalah singa, dimana singa ini melambangkan akan kebesaran. Hal ini dikarenakan singa merupakan raja hutan, sehingga motif Parang Barong ini cocok dipakai oleh para penguasa.
3. Batik Parang Klitik
Batik Parang Klitik
Motif Parang Klitik merupakan motif parang yang umumnya dipakai oleh para putri di kerajaan, dimana motif ini menggambarkan citra dari seorang putri, yaitu feminim. Hal ini dikarenakan motif parang klitik lebih halus serta mempunyai lekukan yang lebih anggun, ditambah lagi dengan motifnya yang sederhana dan juga jauh lebih kecil dibandingkan dengan motif Parang Rusak, sehingga motif ini lebih mencerminkan perilaku yang halus, anggun, lemah-lembut namun bijaksana. Sehingga motif ini sangat cocok sekali dipakai oleh para putri kerajaan.
4. Batik Parang Kusumo (Kusuma)
Batik Parang Kusumo (Kusuma)
Secara literal, batik Parang Kusumo ini merupakan motif parang yang artinya sangat indah. Kata “kusumo” atau “kusuma” pada motif ini artinya adalah bunga. Karena artinya bunga, sehingga makna yang terkandung di dalam motif Parang Kusumo ini yaitu berhubungan dengan harumnya nama seseorang. Hal ini bertujuan, dalam hidup manusia dituntut untuk selalu berjuang sampai lahir dan batinnya harum seperti harumnya bunga.
5. Batik Parang Slobog
Batik Parang Slobog
Batik Parang Slobog merupakan motif parang yang umumnya dipakai oleh para pemimpin atau para pejabat pemerintahan. Hal ini dikarena motif Parang Slobok mempunyai makna keteguhan, kesabaran dan juga ketelitian, sehingga cocok bagi pemimpin. Harapan dengan memakai motif ini yaitu supaya para pemimpin dan para pejabat tetap amanah dan selalu diberi kelancaran di dalam melaksanakan tugasnya. Selain itu Motif Parang Slobog juga kerap dipakai ketika acara pemakaman. Hal ini merupakan sebuah doa supaya sang arwah dari jenazah akan memperoleh kemudahan, kelancaran, dan juga kekuatan didalam perjalanan menemui Tuhannya.
6. Batik Parang Curigo
Batik Parang Curigo
Batik Parang Curigo merupakan motif parang yang dibuat berdasarkan bentuk dari senjata tradisional masyarakat jawa, yaitu Keris. Curigo sendiri merupakan sebutan untuk sebilah Keris tanpa sarung kayu (Warangka). Makna yang terkandung pada motif ini yaitu dapat memberikan pemakainya berwibawa, kecerdasan, dan juga ketenangan.
Leave a Comment