Benito Mussolini atau bernama lengkap Benito Amilcare Mussolini dengan julukan Il Duce merupakan seorang pemimpin dari Partai Fasis Nasional dan diktator fasis dari Italia, faham yang mengutamakan kekuatan militer sebagai penguasa kehidupan bernegara. Ia menjabat sebagai perdana menteri Italia pada periode 1922 – 1943 dan membawa Italia terlibat dalam Perang Dunia II serta bersekutu dengan Hitler. Benito Mussolini dipaksa mundur dari jabatannya pada tanggal 28 Juli 1943 setelah serangkaian kekalahan di Afrika. Mussolini ditangkap dan diisolasi. Dua tahun selanjutnya, Mussolini dieksekusi di Como, Italia utara. Mussolini mengakhiri pemerintahan fasis Italia layaknya Hitler di Jerman.

Masa Kecil Mussolini
Benito Mussolini lahir di Predappio, Forli (Emilia-Romagna) pada tanggal 29 Juli 1883. Ayahnya bernama Alessandro seorang pandai besi miskin dan ibunya bernama Rosa seorang guru sekolah. Seperti ayahnya, Mussolini juga beraliran sosialis. Pendidikan yang diperolehnya sebagian besar diperoleh secara otodidak. Mussolini meskipun dikenal sebagai anak yang pandai namun memiliki watak yang keras. Musollini memiliki istri bernama Rachele Guidi dan memiliki 5 orang anak.

Pada tahun 1900, ia masuk dalam Partai sosialis dan menarik banyak pihak. Pidato dan tulisannya membuat Mussolini dikenal sebagai tokoh yang keras dan berapi – api. Berkat tulisannya, ia menjadi tokoh sentral di Partai Sosialis dan berkat tulisannya pula Partai Sosialis menjadi salah satu partai besar di Italia. Mussolini pernah menjadi seorang guru dan jurnalis sosialis di Italia utara. Pada tahun 1902 ia bermigrasi ke Swiss. Karena kesulitan mencari pekerjaan tetap di Swiss dan akhirnya Mussolini pindah ke Italia. Pada tahun 1908, Mussolini bergabung dengan surat kabar Austria di kota Trento.

Biografi Benito Musolini
Keluar dari surat kabar Austria, ia kemudian menjadi editor koran sosialis Ia Lotta di Class (Pertentangan Kelas). Di sini, Mussolini mulai tertarik dengan pandangan – pandangan Karl Marx. Pada tahun 1910, ia menjabat sebagai sekretaris partai sosialis tingkat daerah di Forli dan kepribadiannya berkembang menjadi antipatriot. Ketika Italia mengobarkan perang terhadap Ottoman pada tahun 1911 di Libya (1911-1912), Musolini dipenjara karena mempropagandakan perdamaian. Ini sangat bertentangan dengan kinerjanya di kemudian hari.

Setelah keluar dari penjara, Mussolini ditunjuk sebagai editor koran sosialis Avanti. Ketika PD I bergejolak, ia menyerukan agar Italia bergabung dengan Sekutu sehingga ia dikeluarkan dari Partai Sosialis dan kemudian pindah ke Milan, tempatnya membangun koran baru Milan Il Popolo d’Italia (rakyat Italia). Koran yang dikemudian hari menjadi basis gerakan fasis serta mempropagandakan ideologi fasisme. Inilah cikal bakal fasisme, yang lahir dari perekonomian Italia yang memburuk akibat perang dan pengangguran yang menjamur dimana – mana.

Pada bulan Maret 1919, Musolini membentuk kelompok tempur yang dikenal sebagai baju hitam Fasci di Combattimento yakni kumpulan penjahat, kriminal dan preman yang bertindak sebagai tukang pukul para cukong, sebuah gerakan nasionalis, antiliberal, antisosialis yang mendapatkan massa kelas menengah kebawah dan para pemilik tanah. Penampilan mereka seram dan sering terlibat dalam perkelahian di jalanan. Mereka sering melakukan penyerangan kepada kelompok petani dan kelompok sosialis.

Setelah gagal dalam pemilu 1919, Mussolini kemudian mengembangkan paham kelompoknya sehingga mendapat pengaruh di Italia. Mereka, kaum fasis, menolak parlemen dan mengedepankan kekerasan fisik. Anarkis pecah dimana – mana. Pemerintah liberal Italia tidak berdaya mengatasi para geng kaum fasis. Pada tahun 1921, pemilu Italia menempatkan fasis memiliki tiga puluh lima perwakilan di parlemen. Hal inilah yang membuat fasis menjadi partai negara dengan pengikut lebih dari 250 ribu rakyat.

Keadaan ini mengancam pemerintahan yang sudah berdiri. Raja Victor Immanuel III kemudian memanggil Mussolini untuk membentuk pemerintahan koalisi pada tahun 1922. Mussolini diangkat menjadi perdana menteri di Italia. Sejak tahun 1926 Mussolini membentuk Italia menjadi negara fasis dengan partai tunggal berpaham totaliterisme. Para pegawai, buruh, pekerja, petani diorganisasikan oleh partai. Sistem ini mempertahankan kapitalisme dan memperluas kerja sosial tetapi menghapuskan serikat buruh. Industri sepenuhnya dikendalikan oleh negara. Dalam kebijakan luar negerinya, Italia menerapkan keijakan yang agresif salah satunya dengan menentang Liga Bangsa – Bangsa dan melakukan penyerangan atas Ethiopia (1935-1936) sehingga mendapat dukungan dari seluruh lapisan masyarakat.

Mussolini merujuk pandangan rasis Charles Darwin, “Ethiopia bangsa kelas rendah, karena masuk dalam kulit hitam. Jika diperintah oleh ras unggul seperti Italia, itu sudah merupakan akibat alamiah dari evolusi”. Bahkan, Mussolini bersikeras bahwa bangsa – bangsa berevolusi melalui perang. Sehingga pada saat itu Italia ditakuti karena sepak terjangnya.

Popularitas Mussolini mulai merosot sejak ia mengirimkan pasukan untuk membantu Fransisco Franco dalam Perang Saudara di Spanyol (1936-1939), bekerjasama dengan Nazi Jerman, menerapkan undang – undang anti Yahudi serta menyerang Albania (1939). Ketika PD II pecah, awalnya Italia tidak memiliki niatan untuk ikut serta dalam PD II melihat militernya yang tidak siap terutama ketika Jerman menyerang Prancis. Namun, setelah itu, Italia menyerang Inggris di Afrika, melakukan penyerbuan di Yunani dan bergabung dengan Jerman mengorak abrik Yugoslavia, menyerang Uni Soviet dan menyatakan perang kepada AS.

Namun, pasukan Italia kalah di Yunani dan di Afrika oleh serbuan Britania Raya dan Amerika Serikat pada tahun 1943. Pada saat itu Mussolini telah diturunkan dari tahtanya dan ditahan oleh Raja Emmanuel pada tanggal 28 Juli 1943 di Hotel Campo Imperatore sebuah resor sky di pegunungan Gran Sasso. Raja Italia kemudian melakukan gencatan senjata dengan sekutu yang menyerbu Italia. Pasukan payung Jerman membebaskan Mussolini dalam sebuah operasi militer luar biasa pada tanggal 12 September 1943 dan mengembalikannya berkuasa di Italia utara sebagai pemimpin Republik Sosialis Italia, negara boneka Jerman di Italia utara yang berpusat di kota Salo dekat Danau Garda.

Pada tahun 1944, Republik Salo terancam oleh pasukan sekutu dari selatan dan pasukan partisan anti fasis. Situasi ini semakin memanas hingga berkembang menjadi konflik yang brutal atau dikenal dengan nama Perang Saudara Italia (September 1943-Mei 1945). Pasukan Sekutu yang terus maju berhasil merebut wilayah utara Italia, merebut kota Roma dan Florence pada tahun 1944. Setelah garis pertahanan Jerman, Gothic Line di pegunungan Appenine bisa ditembus Sekutu pada April 1945, maka keruntuhan Republik Salo sudah di depan mata.

Pada akhir PD II di Eropa, Mussolini ingin melarikan diri ke perbatasan Swiss – Italia namun gerilyawan Italia menangkap dan menembaknya bersama istrinya di Giulino dan mayatnya digantung di Piazza Loreto di Milan.

Bagikan:

Leave a Comment