Kalimat majemuk adalah sebuah kalimat yang memiliki dua klausa atau lebih. Setiap kalimat selalu memiliki klausa yang merupakan paduan antara satu subjek dan predikat, serta bisa ditambahi objek, pelengkap, maupun keterangan. Jadi, kalimat ini merupakan sebuah kalimat yang memiliki lebih dari satu subjek, predikat, objek, ataupun pelengkap. Teman-teman bisa menemukan adanya penggabungan ataupun perluasan di salah satu bagian kalimat tersebut.

Lihat juga materi StudioBelajar.com lainnya:

Jenis Jenis Majas

Kalimat Efektif

Untuk menandai antarklausa, biasanya yang bersifat penggabungan akan ditemukan keberadaan kata hubung (konjungsi). Namun, teman-teman mungkin juga tidak menemukan keberadaan kongjungsi di sebuah kalimat majemuk yang sifatnya perluasan.

kalimat majemuk

Sumber gambar: authorstream.com

Jenis-jenisnya di bahasa Indonesia pun tidak terbatas pada sifatnya yang menggabungkan atau memperluas. Dilihat berdasarkan hubungan antarklausa, berikut ini lima pengklasifikasiannya yang ada di pelajaran Bahasa Indonesia.

Kalimat Majemuk Setara

Kalimat ini memiliki dua klausa yang sifatnya sederajat yang digabungkan melalui konjungsi. Artinya, kedua klausa bersifat koordinatif sehingga masing-masing dapat berdiri menjadi kalimat sendiri apabila konjungsinya dilepaskan. Konjungsi yang biasa menggabungkan dua atau lebih klausa pada kalimat ini di antaranya dan, sementara, dan lalu.

Contoh Kalimat Majemuk Setara:

Klausa 1          : kakak bertanding sepak bola

Klausa 2          : adik menonton di pinggir lapangan

Gabungan        : Kakak bertanding sepak bola, sementara adik menonton di pinggir lapangan.

Baik Klausa 1 maupun Klausa 2 merupakan bentuk klausa utuh yang setidaknya memiliki subjek dan predikatnya masing-masing. Karena itu, kalaupun tidak dihubungkan dengan konjungsi sementara, keduanya masih dapat berdiri menjadi kalimat yang sempurna.

Kalimat Majemuk Rapatan

Hampir sama seperti bentuk sebelumnya, klausa-klausanya sebenarnya dapat berdiri sendiri-sendiri. Hanya saja, pada jenis ini, akan ditemukan unsur klausa yang berulang. Perulangan unsur tersebut biasa dipisahkan dengan konjungsi dan, serta, atau juga; ataupun tanda koma (,).

Contoh:

Klausa 1          : Indra menghadiri konferensi ilmiah tersebut

Klausa 2          : Ratih menghadiri konferensi ilmiah tersebut

Gabungan        : Indra dan Ratih menghadiri konferensi ilmiah tersebut.

Klausa 1 dan Klausa 2 sebenarnya memiliki predikat dan objek yang sama, namun subjeknya ( Indra, Ratih) berbeda. Karena itulah, dalam penggabungannnya, hanya subjeknya yang dirapatkan dengan konjungsi dan.

Kalimat Majemuk Bertingkat

Pernah mendengar ada induk kalimat dan anak kalimat? Di jenis kalimat majemuk bertingkat, teman-teman akan menemukannya, yaitu kalimat yang memiliki dua klausa atau lebih yang hubungannya tidak sejajar. Karena ketidaksejajaran tersebut, salah satu klausa tidak dapat berdiri sendiri.

Bagian klausa inilah yang akan menjadi anak kalimat dalam kalimat tersebut. Sementara itu, klausa yang mampu berdiri sendiri kalaupun dipisahkan dari kalimat majemuk tersebut disebut sebagai induk kalimat. Kedua bagian kalimatnya biasanya dihubungkan dengan konjungsi, seperti ketika, walaupun, sebab, karena, dan meskipun.

Contoh Kalimat Majemuk Bertingkat:

Klausa 1          : Lia kerap terlambat datang ke sekolah

Klausa 2          : rumahnya jauh

Gabungan        : Lia kerap terlambat datang ke sekolah karena rumahnya jauh.

Klausa 1 merupakan induk kalimat karena memiliki unsur klausa yang lengkap, yakni subjek (Lia) dan predikat (terlambat). Karena hal tersebut jugalah, Klausa 1 dapat berdiri sendiri menjadi sebuah kalimat utuh. Sementara itu, Klausa 2 hanya memiliki predikat (rumahnya) sehingga tidak dapat menjadi kalimat utuh yang membutuhkan subjek.

Kalimat Majemuk Perluasan

Selain bentuk sebelumnya yang salah satu klausanya tidak memiliki unsur yang sempurna, ada juga kalimat majemuk perluasan yang anak kalimatnya merupakan perluasan dari salah satu bagian unsur klausa yang ada. Anak kalimat tersebut biasanya dihubungkan dengan konjungsi yang.

Contoh:

Klausa 1          : laptopnya mulai rusak

Klausa 2          : laptopnya dibeli pada lima tahun lalu

Gabungan        : Laptopnya yang dibeli pada lima tahun lalu mulai rusak.

Kedua klausa di atas sebenarnya memiliki unsur yang sempurna, minimal subjek dan predikat. Namun, Klausa 2 dapat dipakai untuk menjelaskan subjek pada Klausa 1. Untuk menggabungkannya, diberikan konjungsi yang setelah subjek yang serupa dari kedua klausa tersebut (laptop).

Kalimat Majemuk Campuran

Sesuai dengan namanya, jenis kalimat yang satu ini memiliki penggabungan antara bentuk kalimat setara ataupun rapatan dengan kalimat majemuk bertingkat. Di dalamnya, teman-teman bisa menemukan dua buah konjungsi atau lebih yang sifatnya menjadi kata hubung koordinatif maupun bukan. Jumlah klausanya pun lebih dari dua.

Contoh Kalimat Majemuk Campuran:

Klausa 1          : aku bermain basket di lapangan terbuka

Klausa 2          : rayi bermain basket di lapangan terbuka

Klausa 3          : anto bermain basket di lapangan terbuka

Klausa 4          : hujan

Gabungan        : Aku, rayi, dan anto bermain basket di lapangan terbuka, meskipun hujan.

Klausa 1-3 merupakan induk kalimat yang dapat digabung menjadi kalimat majemuk rapatan sebab memiliki predikat, objek, dan keterangan yang sama. Sementara itu, hujan yang merupakan klausa tidak sempurna menjadi anak kalimat.

 

Kontributor

Teodora Nirmala Fau, S.Hum.

Alumnus Program Studi Bahasa Indonesia UI

Materi StudioBelajar.com lainnya:

  1. Tajuk Rencana
  2. Cara Menulis Daftar Pustaka
  3. Paragraf

Bagikan:

Leave a Comment