Dibandingkan provinsi lainnya yang terdapat di Pulau Sulawesi, Sulawesi Tengah adalah provinsi yang memiliki wilayah paling luas. Oleh karena itu, tak bisa dipungkiri bahwa di wilayah yang luas tersebut dapat kita temukan beragam suku Bangsa yang sangat heterogen dengan budaya yang berbeda-beda. Salah satu perbedaan budaya tersebut misalnya dapat kita temukan pada bagaimana bentuk dan jenis pakaian adat Sulawesi Tengah di kancah nasional. Berikut secara lengkap, pada artikel kali ini kami akan mengulas penjelasannya untuk kita pahami bersama.
Pakaian Adat Sulawesi Tengah
Dirunut dari demografi suku bangsanya, penduduk Sulawesi Tengah terdiri atas campuran dari sedikitnya 8 suku besar, yaitu Suku Kaili, suku Bugis, suku Mori, suku Toli Toli, suku Saluan, suku Babasal, Gorontalo, dan suku Pamona. Mengetahui kenyataan ini, maka ketika kita akan berbicara mengenai pakaian adat Sulawesi Tengah, kita tidak bisa hanya membahas satu pakaian adat dari salah satu suku tersebut.
1. Pakaian Adat Suku Kaili
Suku Kaili adalah suku mayoritas di Provinsi Sulawesi Tengah yang mendiami Kabupaten Donggala, Sigi, Parigi-Moutong, Tojo-Una Una, Kabupaten Poso, dan Kota Palu. Karena menjadi suku mayoritas dengan persentase >20%, maka kebudayaan suku Kaili lah yang sering mewakili provinsi ini di kancah nasional, termasuk juga dalam hal pakaian adatnya.
Pakaian adat suku Kaili Sulawesi Tengah bernama Baju Nggembe dan Baju Koje. Baju Nggembe adalah baju adat khusus wanita atau remaja putri yang dikenakan saat pesta atau upacara adat. Baju ini memiliki bentuk yang unik, yakni segi empat dengan kerah bulat dan blus longgar yang panjang sampai ke pinggang.
Penggunaan baju Nggembe dilengkapi dengan beberapa aksesoris di antaranya sampo dada (penutup dada), dali taroe (anting panjang), gemo (kalung beruntai), ponto date (gelang panjang), dan pende (pending).
Sebagai bawahan, baju Nggembe dilengkapi dengan sarung tenun donggala yang disebut Buya Sabe Kumbaja. Sarung ini dikepit di pinggang dengan ujung sarung terjuntai di pangkal tangan. Sarung juga dapat diikat dan dilipat ke samping kiri atau kanan pemakainya.
Adapun untuk para bujang atau pria, pakaian adat Sulawesi Tengah dari suku Kaili diberi nama Baju Koje dan Puruka Pajana. Baju koje adalah atasan berupa kemeja dengan kerah tegak, dengan lengan yang panjang. Sementara puruka pajana adalah celana lebar yang dilengkapi dengan sarung di pinggang pemakainya. Para pria juga akan mengenakan destar (penutup kepala) yang disebut siga dan keris yang diselipkan di pinggangnya.
Baca Juga : Pakaian Adat Sulawesi Utara
2. Pakaian Adat Suku Mori
Suku Mori adalah suku yang mendiami daerah di sekitar Kabupaten Morowali. Suku ini memiliki pakaian adat yang bernama Lambu. Pakaian adat tersebut untuk perempuannya terdiri atas beberapa pernik yaitu blus berlengan panjang dan rok panjang berwarna merah serta aksesoris lain di antaranya Pewutu Busoki (Konde), Lansonggilo (tusuk konde), tole-tole (anting), enu-enu (kalung), mala (gelang), pebo’o (ikat pinggang), dan sinsi (cincin). Sementara untuk pria, pakaian yang dikenakan antara lain kemeja dan celana panjang berwarna merah, destar penutup kepala yang disebut bate, dan ikat pinggang yang disebut sulepe.
3. Pakaian Adat Suku Toli Toli (Buol)
Suku Toli-toli mendiami daerah di sekitar Kabupaten Toli Toli. Pakaian adat Sulawesi Tengah dari suku ini untuk perempuannya terdiri dari blus lengan pendek dengan lipatan kecil di bagian lengan dan manik-manik dari pita emas (badu), celana panjang dengan hiasan sama (puyuka), sarung sebatas lutut (lipa), selendang (silempang), dan ikat pinggang berwarna kuning serta beragam aksesoris seperti ting-anting panjang, gelang panjang, kalung panjang warna kuning, dan kembang goyang. Sementara untuk prianya, pakaian yang dikenakan antara lain blus lengan panjang dengan leher tegak, celana panjang, sarung selutut, dan tutup kepala yang disebut songgo.
4. Pakaian Adat Suku Saluan
Suku Saluan mendiami daerah di sekitar Kabupaten Luwuk. Suku ini memiliki pakaian adat yang disebut pakaian Nu’boune dan rok Mahantan untuk perempuan, serta pakaian Nu’moane dan Koja untuk para pria.
Pakaian Nu’boune adalah semacam blus biasa berwarna kuning dengan hiasan bintang sementara rok Mahantan adalah rok panjang semata kaki. Saat menggunakan pakaian ini, wanita suku Saluan juga akan mengenakan aksesoris di antaranya Potto (gelang), Kalong (kalung), sunting (anting), dan Salandoeng (selendang).
Sementara pakaian Nu’moane adalah kemeja biasa dan koja adalah celana panjang berwarna gelap. Para pria akan mengenakan aksesoris berupa topi yang bernama sungkup Nu’ubak dan sarung bernama lipa.
Nah, demikianlah pemaparan mengenai beberapa jenis pakaian adat Sulawesi Tengah dan penjelasannya. Semoga dengan dilengkapi gambar-gambarnya, Anda semakin mudah dalam memahami dan mendeskripsikan pakaian adat dari masing-masing suku yang mendiami provinsi yang beribukota di Kota Palu ini. Semoga bermanfaat!
Leave a Comment