Baca Juga : Peninggalan Kerajaan Majapahit
Nama Cetho dalam bahasa Jawa berarti “Jelas” , penduduk Dusun Cetho memberikan nama sesuai dengan nama dusun tempat ditemukannya candi. Hal ini dikarenakan orang-orang dusun dapat melihat dengan jelas pegunungan yang mengelilingi Candi , seperti Gunung Merbabu , Merapi , Lawu , serta dari kejauhan terlihat Gunung kembar Sindoro dan Sumbing.
Sejarah Candi Cetho
Kondisi Candi Cetho saat ditemukan tidak utuh seperti yang terlihat sekarang. Awalnya hanya berupa reruntuhan batu terdiri dari 14 teras. Baru pada tahun 1970 reruntuhan Candi Cetho dipugar oleh Humardani , asisten pribadi mantan Presiden Soeharto. Hasil dari pemugaran kemudian dipasang gapura , balai , dan bale-bale. Namun , setelah pemugaran selesai hasilnya malah ditentang oleh ahli-ahli arkeologi karena dianggap tidak sesuai dengan kaidah pemugaran bangunan sejarah.
Sejarah dan Misteri Candi Cetho Karanganyar Lengkap + Gambar |
Baca juga : Sejarah Kerajaan Majapahit
Mitos Candi Cetho
Baca juga : Kejayaan Kerajaan Majapahit
- Teras pertama candi Cetho menyerupai halaman. Dibagian selatan dapat kita jumpai sebuah bangunan pendopo tanpa dinding. Alasnya berupa batu , terlihat seperti tempat untuk menaruh sesaji.
- Teras kedua , terdapat arca Nyai Agni lokasinya disebelah tangga. Tetapi salah satu arca terlihat sudah rusak. Teras ini mirip seperti teras pertama , namun di halamannya terdapat kumpulan batuan dengan susunan berbentuk burung Garuda. Terdapat juga sebuah alat kelamin laki-laki atau disebut Kalacakra , membuat candi ini sering disebut “Candi Lanang” atau Candi Laki-laki.
Sejarah dan Misteri Candi Cetho Karanganyar Seta Gambar |
- Teras ketiga Candi Cetho. Terdapat halaman dan 2 buah bangunan yang di dalamnya terdapat semacam meja batu untuk sesaji dengan relief orang dan binatang di dindingnya.
- Teras keempat terlihat lebih rapi , karena besar hasil pemugaran.
- Teras kelima terdapat Arca Bima sebagai tanda pada pintu masuk , terdapat pula halaman dengan dua bangunan pendopo tanpa dinding.
- Teras keenam , terdapat halaman kecil seperti teras-teras yang lain.
- Kemudian teras ketujuh terdapat sepasang patung Ganesha dan sebuah patung Kalacakra.
- Pada teras kedepalan Candi Cetho dapat dilihat sepasang arca dengan relief tulisan jawa yang menunjukkan tahun pembuatan candi.
- Begitu sampai pada teras kesembilan , akan terlihat bangunan menghadap ke timur , berfungsi sebagai penyimpanan benda-benda kuno. Selain itu , terdapat patung Sabdapalon dan Nayagenggong (Punakawan dalam cerita pewayangan).
- Pada teras kesepuluh , terdapat 3 bangunan disebelah kanan dan 3 disebelah kiri. Sementara didepan kedua sisi bangunan adan arca Prabu Brawijaya dan Kalacakra.
- Terakhir teras teratas Candi Cetho , kita akan menjumpai sebuah bangunan utama berupa ruang tanpa atap. Dari posisi ini kita bisa melihat seluruh komplek bangunan Candi Cetho sampai ke tingkat paling bawah.
Jalan Menuju Candi Cetho
Tiket Masuk Candi Cetho
Baca juga candi-candi bersejarah lain yang berhasil ditemukan dibawah ini :
Leave a Comment