Sejarah Peristiwa Bandung Lautan Api adalah sebuah situasi di mana para pejuang kemerdekaan Indonesia di Bandung membakar kota Bandung demi upaya untuk mempertahankan kemerdekaan republik Indonesia. Peristiwa Bandung Lautan Api terjadi pada bulan Maret 1946. Pembakaran kota Bandung dilakukan oleh masyarakat sebagai respon perintah dari pihak Sekutu yang menyuruh masyarakat agar mengosongkan kota Bandung. Pembakaran dilakukan oleh sekitar 200 ribu masyarakat , dalam waktu 7 jam. Mereka membakar harta benda dan rumah , selanjutnya pergi meninggalkan kota Bandung.
Latar Belakang Peristiwa Bandung Lautan Api
Selain sebab diatas , berikut ini beberapa penyebab atau latarbelakang peristiwa Bandung Lautan Api lainnya , meliputi :
- Belanda merencanakan pembangunan markas bagi sekutu di kota Bandung.
- Perintah / Ultimatum dari Belanda yang intinya masyarakat harus mengosongkan kota Bandung Utara. Pengosongan tersebut selambat-lambatnya dilakukan pada 29 November tahun 1945.
- Akibat perintah Belanda agar masyarakat menyerahkan senjata yang dimiliki dari perampasan pasukan Jepang. Perintah tersebut langsung di umumkan oleh Brigade M. Donald
- Penyebab lain adalah karena kota bandung dibagi menjadi dua wilayah , yaitu bandung selatan dan utara.
Pasukan Belanda di Bandung |
Selain ultimatum penyerahan senjata , pihak Sekutu juga mengeluarkan perintah agar kota Bandung segera di kosongkan. Pengosongan dilakukan karena alasan keamanan rakyat , perintah ini harus dilakukan selambat-lambatnya tanggal 29 November tahun 1945. Akibat ultimatum tersebut , kemudian menimbulkan bentrokan senjata antara pasukan TKR dan pasukan Inggris tidak bisa dihindarkan.
Kronologi Peristiwa Bandung Lautan Api
Pada malam hari tanggal 21 November 1945 , Tentara Keamanan Rakyat beserta pejuang muda / badan perjuangan melakukan serangan terhadap pasukan Inggris yang berada di Bandung Utara. Serangan ini difokuskan di tempat penginapan pasukan inggris yaitu hotel Preanger dan hotel Homann. Akibat serangan yang dilakukan , pihak Inggris melalui MDonald mengeluarkan ultimatum kepada Gubernur Jabar. Perintah ini berisi mengenai wilayah Bandung bagian Utara harus segera dikosongkan dari unsur pasukan bersenjata dan juga penduduk Republik Indonesia.
Ultimatum yang dikeluarkan tidak membuat perjuangan melawan Inggris di Bandung Utara berhenti begitu saja. Pertempuran antara pejuang Bandung dan pasukan sekutu pecah pada tanggal 6 Desember tahun 1945. Selanjutnya , tepat pada tanggal 23 maret , pihak sekutu kembali mengeluarkan ultimatum yang sama. Pihak sekutu memberikan perintah agar pasukan TKR secepat mungkin meninggalkan wilayah kota Bandung. Setelah pemerintah pusat Republik Indonesia di Jakarta mendengar hal tersebut , kemudian memerintahkan Tentara Keamanan Rakyat untuk mengosongkan kota Bandung. Hal ini tersebut terpaksa dilakukan demi keselamatan masyarakat yang ada di daerah tersebut.
Perintah yang dikeluarkan oleh pemerintah pusat ternyata berbeda dengan perintah yang dikeluarkan dari markas Tentara Keamanan Rakyat yang saat itu berada di kota Yogyakarta. Perintah dari markas TKR yaitu pasukan TKR tetap bertahan di kota Bandung. Pada saat itu , pihak sekutu membagi bandung menjadi 2 sektor , yaitu Bandung Selatan dan bandung Utara. Kemudian pihak sekutu memberi perintah agar masyarakat Indonesia yang berada di kota Bandung Utara segera mengosongkan kota tersebut.
Suasana dan situasi kota Bandung semakin panik , genting dan mencekam. Pejuang di kota Bandung merasa kebingungan harus mengikuti instruksi mana , karena terdapat dua instruksi yang berlainan. Keputusan pun harus segera dibuat , akhirnya pejuang kemerdekaan memutuskan untuk melakukan serangan dengan sekala besar terhadap pasukan sekutu. Serangan dilakuakan pada tanggal 24 Maret tahun 1946.
Suasana di Kota Bandung pada saat itu. |
Serangan di Bandung tertuju pada pos-pos yang digunakan tentara sekutu. Selain serangan , para pejuang melakukan pembakaran seluruh isi kota Bandung Utara. Kemudian , setelah melakukan serangan dan membakar habis kota Bandung sebelah utara , mereka meninggalkan daerah tersebut. Serangan dan aksi pembakaran dilakukan oleh pejuang yang berjumlah 200 ribu orang dalam waktu tujuh jam saja.
Baca juga: Sejarah Pertempuran Surabaya
Tujuan Dibakarnya Kota Bandung
Keputusan membakar kota Bandung tentunya memiliki tujuan yang sudah dipertimbangkan dengan matang-matang. Kenapa sampai membakar kota bandung? Langkah pembakaran kota Bandung bertujuan untuk mencegah pasukan NICA dan pasukan Sekutu memanfaatkan kota ini dijadikan sebagai tempat atau markas. Hal ini karena wilayah Bandung memiliki lokasi yang sangat strategis dalam perang yang berlangsung di Indonesia. Keputusan pembakaran dilakukan melalui musyawarah Majelis Persatuan Perjuangan Priangan atau MP3. Musyawarah dilakukan bersama seluruh kekuatan perjuangan pihak RI , tepatnya pada tanggal 23 Maret tahun 1946.
Kemudian hasil dari musyawarah yang telah dilakukan selanjutnya diumumkan oleh AH Nasution (Komandan divisi 3 TRI). AH Nasution juga memerintahkan agar masyarakat kota Bandung segera di evakuasi. Pada hari itu , para pejuang membakar kota Bandung. Pembakaran dan evakuasi masyarakat kota Bandung dilakukan pada malam hari. Pembakaran kota Bandung membuat pihak NICA dan Sekutu tidak bisa menggunakan kota ini sebagai markas militer. Aksi pembakaran menyebabkan asap hitam menjulang tinggi dan menutupi kota Bandung. Pembakaran tersebut membuat semua listrik di kota ini padam.
Melihat aksi pembakaran kota Bandung , pasukan Inggris tidak tinggal diam. Pasukan Inggris melakukan penyerangan. Serangan besar berlangsung di sebelah selatan kota Bandung , tepatnya Desa Dayeuhkolot. Pada desa tersebut ternyata ada sebuah gudang tempat penyimpanan senjata milik Sekutu. Ternyata ada pejuang Indonesia yang ditugaskan untuk menghancurkan tempat ini. Pejuang ini bernama Rahman dan Muhammad Toha. Kedua tokoh tersebut merupakan anggota Barisan Rakyat Indonesia (BRI). Kedua pejuang itu berhasil meledakkan tempat penyimpanan senjata milik sekutu dengan dinamit , tetapi sangat disayangkan kedua tokoh gugur dalam serangan tersebut.
Baca Juga : Sejarah Pertempuran Ambarawa
Hingga kini , sebutan “Bandung Lautan Api” masih dikenang oleh warga Bandung dan seluruh rakyat Indonesia. Untuk mengenang peristiwa tersebut , pemerintah Kota Bandung telah membangun sebuah tugu ‘Bandung Lautan Api’ di Lapangan Tegalega berbentuk menyerupai obor dengan api yang berkobar. Selain itu , nama Bandung Lautan Api juga diabadikan menjadi nama stadion internasional baru yang selesai dibangun di kawasan Gedebage , Kota Bandung.
Dampak Peristiwa Bandung Lautan Api
Monumen sebagai simbol Peristiwa Bandung Lautan Api
Baca juga:
- Indonesia Abad ke-20 Jilid 2. 1988. Drs. G. Moedjanto , M.A
- Okezone
- Wikipedia
Leave a Comment