Sel tumbuhan memiliki ukuran dan bentuk yang bervariasi, umumnya berukuran mikroskopis, artinya hanya dapat dilihat dibawah pengamatan mikroskop. Meskipun sel merupakan unit terkecil, namun di dalamnya masih terdapat bagian-bagian yang lebih kecil lagi dan berperan dalam melakukan aktivitas hidup sel itu sendiri atau disebut dengan organel.

Jenis organel pada sel tumbuhan bermacam-macam dan masing-masing memiliki karakteristik dan fungsi yang berbeda-beda. Organel-organel apa saja yang menyusun sel tumbuhan? Bagaimana karakteristik yang dimilikinya? Apakah fungsi dari setiap organel yang menyusun sel tumbuhan tersebut? Mari kita simak penjelasannya pada subtopik dibawah ini.

Lihat juga materi StudioBelajar.com lainnya:

Sistem Pencernaan Manusia

Tumbuhan Paku

Ciri-ciri Sel Tumbuhan

  1. Memiliki dinding sel.
  2. Memilki plastida (kloroplas, kromoplas, dan leukoplas).
  3. Memilki vakuola yang besar.
  4. Ukuran nukleusnya lebih kecil dibandingkan vakuola.
  5. Bentuk selnya tetap.
  6. Penyimpanan energinya dalam bentuk butiran pati.

Fungsi Sel Tumbuhan

  1. Mengatur semua aktivitas tumbuhan.
  2. Berperan langsung dalam proses tumbuh kembang tumbuhan.
  3. Menyimpan dan membawa sifat genetik tumbuhan.
  4. Menyusun dan menjaga bentuk tubuh tumbuhan.

Struktur Sel Tumbuhan

Secara umum, struktur sel terbagi atas sel eukariotik dan sel prokariotik. Sel tumbuhan tergolong ke dalam sel eukariotik. Sel eukariotik merupakan sel makhluk hidup bernukleus yang dibungkus oleh membran. Ciri-ciri sel eukariotik adalah sebagai berikut:

  1. Sitoplasma dan nukleoplasma terpisah.
  2. Bahan gen berada di dalam inti sel.
  3. Memiliki organel seperti badan golgi, mitokondria, retikulum endoplasma, ribosom, dan kloroplas (pada tumbuhan).
  4. Bahan gen (DNA) berbentuk seperti pita ganda yang tersusun spiral saling melilit (double helix).

Bagian-bagian/Organel Sel Tumbuhan

organel sel tumbuhan

Organel Sel Tumbuhan
Sumber gambar: Ferdinand, F. & M. Ariebowo. Praktis Belajar Biologi 2. 2009. Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional, Jakarta: viii + 250 hlm.

1. Dinding sel

  • Dinding sel tipis dan berlapis-lapis.
  • Diselaputi oleh membran sel/membran plasma.
  • Dibedakan atas dinding sel primer dan dinding sel sekunder.

Dinding Sel PrimerDinding Sel Sekunder

  • Tersusun atas selulosa, hemiselulosa, pektin, dan beberapa senyawa lainnya

  • Tersusun atas protoplasma dan beberapa senya lainnya

  • Memiliki kandungan selulosa yang lebih sedikit

  • Memiliki kandungan selulosa yang lebih banyak

  • Lebih tipis dan elastis

  • Lebih tebal dan kaku

  • Hanya dimiliki oleh sel muda yang sedang bertumbuh

  • Hanya dimiliki oleh sel dewasa.

 

  • Terdapat plasmodesmata yang menghubungkan antara protoplasma satu dengan lainnya.
  • Memiliki fungsi diantaranya untuk:

    1. Mencegah sel menggembung melewati batas maksimum.
    2. Melewati berbagai jenis zat untuk kebutuhan sel.

2. Membran Sel/Membran Plasma

  • Terletak diantara dinding dan isi sel sitoplasma.
  • Tersusun dari senyawa kimia lipoprotein (gabungan senyawa lemak dengan protein).
  • Bersifat selektif permeabel, artinya membran sel hanya dapat dimasuki oleh zat atau molekul tertentu saja.
  • Memiliki fungsi diantaranya untuk:

    1. Batas antarsel.
    2. Melindungi isi sel agar tidak keluar.
    3. Mengatur keluar masuknya berbagai macam zat.
    4. Reseptor dari luar, seperti hormon, bahan kimia, rangsangan mekanik, dan rangsangan listrik.

3. Plastida

  • Mengandung DNA, ribosom, sejumlah enzim, dan beberapa jenis protein.
  • Umumnya memiliki zat warna (pigmen), namun ada juga yang yang tidak memiliki zat warna disebut leukoplas. Berdasarkan kandungannya, leukoplas sendiri terbagi ke dalam tiga jenis, yaitu:

    1. Amiloplas, plastida yang mengandung amilum.
    2. Proteinoplas, plastida yang mengandung protein.
    3. Elaioplas, plastida yang mengandung lemak.

  • Berdasarkan kandungan pigmennya, plastida terbagi menjadi kloroplas dan kromoplas.

    1. Kloroplas = plastida yang sebagian isinya merupakan klorofil
    2. Kromoplas = plastida yang mengandung pigmen-pigmen dominan selain klorofil seperti pigmen merah, jingga, kuning yang banyak terdapat pada bunga, buah, dan biji.

  • Memiliki fungsi diantaranya untuk:

    1. Fotosintesis
    2. Mensintesis asam lemak dan terpen.

4. Vakuola

  • Dibungkus oleh selapis membran yang disebut tonoplas.
  • Terdapat beberapa macam senyawa kimia, seperti garam mineral, karbohidrat, asam amino, dan antosianin (pigmen pada bunga).
  • Semakin tua suatu tumbuhan, maka vakuola yang terbentuk semakin besar.
  • Memiliki fungsi sebagai tempat penyimpanan zat cadangan makanan.

5. Badan Golgi/Aparatus Golgi

  • Badan golgi pada tumbuhan disebut diktiosom.
  • Jumlahnya dapat mencapai ratusan pada setiap sel.
  • Berbentuk seperti kantung pipih yang dibatasi oleh membran.
  • Memiliki fungsi diantaranya untuk:

    1. Proses sekresi.
    2. Membentuk dinding sel.
    3. Menghasilkan lisosom.
    4. Membentuk akrosom.

6. Ribosom

  • Terletak di dalam RE, sitoplasma, dan nukleolus.
  • Jumlahnya bergantung pada keaktifan sel. Semakin aktif suatu sel, maka jumlahnya akan semakin banyak.
  • Memiliki fungsi sebagai tempat sintesis protein.

7. Retikulum Endoplasma (RE)

  • Terletak di dalam sitoplasma.
  • Berdasarkan keberadaan ribosom, terdapat dua jenis RE, yaitu:

    1. Retikulum endoplasma kasar, merupakan RE yang terdapat ribosom. Berperan dalam pembentukan membran dan protein.
    2. Retikulum endoplasma halus, merupakan RE yang tidak terdapat ribosom. Berperan dalam pembentukan lemak, menetralisir racun, dan penyimpanan kalsium.

  • Secara keseluruhan memiliki fungsi diantaranya untuk:

    1. Tempat pelekatan ribosom.
    2. Memperkaya senyawa protein hasil sintesis ribosom.

8. Mitokondria

  • Berbentuk lonjong
  • Dibungkus oleh selapis membran yang terdiri dari membran luar dan membran dalam (krista). Krista memiliki banyak lekukan yang berfungsi untuk memperluas permukaan saat berlangsungnya respirasi.
  • Jumlahnya bervariasi, bergantung pada tingkat metabolisme.
  • Memiliki fungsi sebagai penghasil energi karena terlibat dalam proses respirasi yang bersifat aerob.

9. Mikrotubulus

  • Berbentuk silinder atau tabung yang tidak bercabang dengan diameter 25 nm.
  • Tersusun atas protein tubulin yang terangkai dalam susunan terpilin.
  • Protein tubulinnya terdiri dari alpha-tubulin dan betatubulin.
  • Memiliki fungsi diantaranya untuk:

    1. Memberi bentuk sel.
    2. Membantuk pengangkutan bahan-bahan di dalam sel.

10. Nukleus (Inti Sel)

  • Ukuran organel lebih besar dibandingkan dengan organel sel lainnya (kecuali dengan vakuola).
  • Berbentuk bulat oval.
  • Bagian nukleus meliputi:

    1. Membran inti (karioteka), pembungkus sekaligus pelindung inti.
    2. Nukleoplasma, merupakan matriks di dalam nukleus. Mengandung berbagai macam enzim, protein, kromosom, dan nukleolus.
    3. Kromatin/kromosom, mengandung DNA.
    4. Nukleolus, mengandung banyak kromosom, yaitu benang-benang halus DNA.

  • Memilik fungsi diantaranya untuk:

    1. Mengatur semua kegiatan sel.
    2. Tempat penyimpanan protein.
    3. Tempat penyimpanan informasi genetik.
    4. Berperan dalam pembelahan sel.

11. Sitoplasma

  • Koloid yang dapat berubah dari fase sol ke fase gel.
  • Terdiri dari medium semi cair yang disebut sitosol.
  • Meliputi semua substansi yang ada di dalam sel, namun diluar nukleus.
  • Memiliki fungsi sebagai tempat berlangsungnya metabolisme sel.

12. Badan Mikro

  • Berukuran kecil dengan ukuran 0,3 – 1,5 µ
  • Terbungkus oleh selapis membran yang terdiri dari peroksisom dan glioksisom.

PeroksisomGlioksisom

  • Merupakan membran yang dihasilkan RE
  • Mengandung banyak enzim katalase yang berperan dalam metabolisme lemak dan fotorespirasi

  • Mengandung banyak enzim katalase dan oksidase yang berperan dalam metabolisme lemak (mengubah lemak menjadi gula)
  • Energi hasil metabolisme digunakan saat perkecambahan biji

 

Lebih banyak terdapat pada sel hewanLebih banyak terdapat pada sel tumbuhan

Kontributor: Dinda Muthi Selina, S.Si.

Alumni Biologi FMIPA UI

Bagikan:

Tags:

Leave a Comment