Tari Sekapur Sirih adalah tarian tradisional yang berasal dari Provinsi Jambi. Tarian yang digunakan sebagai tari penyambut tamu ini juga dikenal dalam lingkup budaya masyarakat Melayu yang ada di Provinsi Riau, Sumatera Selatan, hingga negeri tetangga, Malaysia.

Dewasa ini, Tari Sekapur Sirih kembali populer karena dinilai sarat dengan nilai-nilai kehidupan masyarakat Melayu. Selain itu, setiap gerakan dalam pementasan tarian ini juga dianggap dapat menggambarkan kekhasan budaya masyarakat Melayu, khususnya Melayu Jambi yang terbuka pada setiap pendatang.

Nah, di artikel berikut, kami akan mengupas tentang bagaimana Tari Sekapur Sirih ini mulai dari sejarah perkembangan, tema dan makna filosofis, serta gerakan dan unsur-unsur yang terdapat di dalamnya.

Tari Sekapur Sirih

Dirunut dari sejarahnya, Tari Sekapur Sirih sebetulnya diciptakan oleh seorang seniman Jambi bernama Firdaus Chatab pada tahun 1962. Seiring perkembangannya, tarian ini kemudian ditata ulang atau diaransemen kembali oleh OK Hendri pada pertengahan tahun 1967.

 Tarian yang digunakan sebagai tari penyambut tamu ini juga dikenal dalam lingkup budaya m Tari Sekapur Sirih Asal Jambi : Sejarah, Gerakan, Video, dan Penjelasannya

1. Tema dan Makna Filosofi

Tari Sekapur Sirih hingga kini kerap dipentaskan untuk menyambut tamu agung kenegaraan di Jambi. Setiap gerakan tarian ini menggambarkan keterbukaan masyarakat Melayu Jambi terhadap tamu dan para pendatang.

2. Gerakan Tari Sekapur Sirih

Ada banyak gerakan yang terdapat dalam tari sekapur sirih. Akan tetapi sedikitnya ditemukan 5 bagian atau ragam gerakan yang dipentaskan penari dari awal hingga akhir pementasan. Kelima gerakan Tari Sekapur Sirih tersebut yaitu :

  1. Gerakan melenggang. Gerakan ini adalah gerakan pembukaan awal tarian.
  2. Gerakan sembah tinggi. Gerakan ini dilakukan penari dengan duduk bersimpuh di lantai sebagai simbol penghormatan pada tamu yang datang.
  3. Gerakan merentang kepak. Gerakan ini dilakukan setelah melakukan sembah tinggi. Para penari memainkan jari lentik dan tangannya sebagai tanda kelembutan.
  4. Gerakan bersolek. Gerakan ini menggambarkan wanita yang sedang bersolek dan berhias seperti gerakan bercermin, mengenakan gincu, dan memakai pupur. Gerakan bersolek memiliki makna bahwa masyarakat Jambi yang selalu mempersiapkan penyambutan bagi tamunya. Gerakan ini diakhiri dengan penyajian sirih pada setiap tamu yang datang.
  5. Gerakan berputar. Merupakan gerakan akhir yang dilakukan dengan berputar penuh sebelum akhirnya penari turun dari panggung. Gerakan ini ada 2 macam, yaitu gerak putar setengah dan gerak putar penuh.

Nah, bagi Anda yang ingin mempelajari setiap gerakan-gerakan Tari Sekapur Sirih di atas, kami telah menyajikan panduannya dalam video berikut:

3. Iringan Tari

Setiap gerakan Tari Sekapur Sirih selalu diiringi oleh tetabuhan alat musik tradisional khas Melayu Jambi, yang didominasi oleh gambus dan rebana. Sebagai pelengkap, bunyi alat musik lainnya seperti gendang, akordion, biola, serta gong juga kerap mengiringinya. Selain itu, gerakan tari juga dapat diiringi oleh senandung lagu melayu yang berjudul Jeruk Purut. Kendati demikian lagu ini sebetulnya tidak begitu diwajibkan adanya.

4. Setting Panggung

Sekapur Sirih biasanya pentaskan secara berkelompok oleh 9 orang penari wanita dan 3 orang penari pria. Khusus untuk penari pria, mereka dibagi dengan 2 tugas, yaitu 1 orang bertugas membawa payung dan 2 orang lainnya bertugas sebagai pengawal penari.

Gerakan Tari Legong Bali
Gerakan Tari Zapin Asal Riau
Gerakan Tari Yapong khas Betawi

5. Tata Rias dan Tata Busana

Sebelum mementaskan tari sekapur sirih, para penari dihias dan diwajibkan menggunakan kostum khusus. Untuk para wanita kostum yang digunakan terdiri dari baju kurung dalam yang dibungkus balutan songket sebagai bawahan, serta hiasan lain di kepala seperti sanggul Lipat Pandan, kembang goyang, cempako, dan beringin, dilengkapi dengan beragam aksesoris lainnya seperti teratai, pending, dan gelang kilat bahu, gelang kano, gelang pipih, dan gelang buku beban.

6. Properti Tari

Ada beberapa properti yang harus disiapkan dalam pertunjukan tari sekapur sirih. Properti yang di antaranya adalah cerano, keris, payung, kapur, dan daun sirih ini merupakan sajian bagi tamu yang datang sekaligus sebagai simbol penghormatan bagi mereka.

Bagi Anda yang belum tahu, cerano adalah sebuah kotak peti yang menjadi wadah daun sirih dan kapur. Di masa kini, daun sirih dan kapur kerap digantikan dengan permen atau cokelat. Isi cerano disajikan pada tamu untuk dicicipi sebagai bentuk penghormatan. Sementara keris dan payung digunakan penari pria sebagai simbol penjagaan dan keamanan bagi tamu yang datang.

Nah, demikianlah yang dapat kami sampaikan tentang unsur-unsur Tari Sekapur Sirih mulai dari sejarah, makna filosofis, gerakan, dan pernik properti yang melengkapinya. Semoga dengan pembahasan sederhana ini kita semua dapat termotivasi untuk terus melestarikan peninggalan budaya bangsa. Salam.

Bagikan:

Tags:

Leave a Comment