Lensa Budaya – Dalam sejarah perjuangan bangsa Indonesia, nama Untung Surapati dikenal sebagai salah satu pahlawan yang gigih melawan penjajah Belanda.

Namun, siapa sangka bahwa sebelum menjadi pahlawan, Untung Surapati adalah seorang budak yang dijual pada usia sangat muda. Kisahnya yang menakjubkan dan menginspirasi ini terdokumentasi dalam buku “Untung Surapati Melawan VOC Sampai Mati” karya Sri Wintala Achmad.

Awal Perjalanan Hidup

Pada titik awal perjalanan hidupnya, Untung Surapati menghadapi tantangan yang sulit sejak usia yang sangat muda. Sebagai seorang anak berusia tujuh tahun, ia telah dijual sebagai budak oleh kapten Van Berber dari Makassar kepada Kapten Moor pada tahun 1667.

Bayangan kebebasan dan kebahagiaan sepertinya begitu jauh baginya, terkungkung dalam belenggu perbudakan sejak usia yang sangat muda. Meskipun begitu, kehidupan sebagai budak tidak mampu meredam semangatnya untuk mencari keadilan dan kebebasan.

Seperti bunga yang tumbuh di antara batu, Untung menunjukkan keteguhan hati yang luar biasa di tengah segala kesulitan yang menimpanya.

Meskipun mungkin sulit untuk membayangkan bagaimana perasaannya, namun kegigihannya dalam menghadapi nasib yang tidak adil membawanya pada perjalanan yang penuh inspirasi dan perjuangan.

Cinta dan Petualangan

Dalam perjalanan hidupnya, cinta dan petualangan menyelip di antara tantangan dan rintangan yang harus dihadapi oleh Untung Surapati.

Saat ia memasuki usia dewasa, hubungan asmara dengan Suzanne, putri majikan Edele Heer Moor, membawanya pada jalan yang tidak terduga.

Cinta di antara mereka menjadi bunga yang tumbuh di tengah kegelapan, memberikan cahaya dalam kehidupan yang keras sebagai seorang budak. Namun, takdir berkata lain saat hubungan mereka diketahui oleh sang majikan, mengakibatkan Untung dipenjarakan oleh Moor.

Meskipun terpisah oleh jeruji besi, cinta mereka tetap menyala, menjadi pendorong bagi Untung untuk mencari cara keluar dari situasi yang sulit. Dengan kecerdikan dan keteguhan hati, Untung berhasil menemukan celah untuk melarikan diri, membuktikan bahwa cinta memiliki kekuatan yang luar biasa untuk mengatasi segala rintangan yang ada.

Meskipun cinta mereka harus melewati ujian yang sulit, kisah asmara mereka menggambarkan kekuatan dan ketabahan dalam menghadapi tantangan kehidupan.

Puncak Kejayaan dan Warisan Panembahan Senopati, Sejarah Kerajaan Mataram Islam

Pelarian dan Perlawanan

Dalam perjalanan pelarian dan perlawanannya, Untung Surapati menunjukkan ketangguhan dan keberanian yang luar biasa. Setelah berhasil keluar dari penjara Moor dengan siasat cerdik, ia tidak memikirkan dirinya sendiri, tetapi juga mengajak 60 budak lainnya untuk melarikan diri bersamanya.

Mereka menghadapi risiko besar dalam melarikan diri, diancam oleh pasukan VOC Belanda yang terus mengejar mereka. Namun, keberanian mereka tidak tergoyahkan. Meskipun terpaksa bersembunyi di tengah padang ilalang dan hutan lebat, Untung tidak menyerah.

Di sana, ia menggalang kekuatan pasukan dari berbagai daerah, menunjukkan bahwa persatuan dan semangat perlawanan dapat mengatasi segala rintangan. Meskipun mereka harus menghadapi ancaman dan bahaya, tekad mereka untuk mencapai kebebasan tidak pernah luntur. Perjalanan mereka adalah bukti nyata akan kegigihan dan ketahanan manusia dalam menghadapi ketidakadilan dan penindasan.

Perjuangan yang Berat

Perjuangan yang berat menjadi bagian tak terpisahkan dari kisah hidup Untung Surapati dalam melawan penjajah Belanda. Meskipun berhasil mengumpulkan pasukan dari berbagai daerah untuk melawan penindasan, perlawanan mereka tidak berjalan mulus.

Pasukan VOC Belanda dengan kekuatan dan persenjataan yang superior menghadang mereka dengan kekejaman. Pertempuran sengit terjadi, mengakibatkan banyak korban jiwa di pihak Untung Surapati dan pasukannya.

Meskipun harus menanggung penderitaan dan kehilangan yang besar, semangat perlawanan mereka tidak pernah padam. Setiap langkah yang diambil, meski penuh dengan risiko dan bahaya, mereka lakukan dengan tekad yang kokoh.

Kisah perjuangan mereka adalah cerminan dari keberanian dan ketabahan dalam menghadapi ketidakadilan. Meskipun harus melewati tantangan yang berat, mereka terus maju dengan keyakinan bahwa kebebasan dan martabat adalah hak yang harus mereka perjuangkan.

Sultan Agung, Raja Sakti yang Mampu Kendalikan Pasukan Gaib

Konflik di Cirebon

Ketika langkah mereka membawa Untung Surapati dan pengikutnya ke Cirebon, mereka dihadapkan pada konflik yang tidak terduga. Di sini, harapan mereka untuk mendapatkan perlindungan dari Sultan Anom Abil Makarimi Muhammad Badarudin dihambat oleh perseteruan dengan Pangeran Surapati, putra Sultan Cirebon yang angkuh.

Konflik ini menambah lapisan baru dalam kisah perjuangan mereka. Terlepas dari usaha mereka untuk mencari tempat perlindungan, mereka harus berurusan dengan konflik internal yang mengancam keselamatan mereka.

Meskipun demikian, Untung Surapati tetap berpegang pada keyakinannya bahwa kebenaran dan keadilan akan menang. Konflik di Cirebon menjadi ujian terakhir bagi ketahanan dan kesatuan pasukannya.

Meskipun dihadapkan pada konflik dan kesulitan yang baru, semangat perlawanan mereka tetap menyala. Dalam kegelapan konflik, cahaya harapan masih menyala, menunjukkan bahwa meski dihadapkan pada rintangan yang besar, semangat perjuangan mereka tidak akan pernah padam.

Dengan kemauan yang kuat dan tekad yang tidak goyah, Untung Surapati melalui berbagai rintangan dalam hidupnya.

Kisah perjuangannya yang epik menginspirasi banyak orang, dan namanya tetap dikenang sebagai simbol perlawanan dan keberanian dalam menghadapi penindasan. Semoga kisahnya terus menginspirasi generasi-generasi mendatang untuk mempertahankan kebebasan dan martabat bangsa.

Bagikan:

Leave a Comment