Soekarno meninggal pada 21 Juni 1970 pukul 07.00 pagi di Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat Gatot Subroto (RSPAD). Ia dimakamkan di Blitar, Jawa Timur.

Bung Karno wafat pada usia 69 tahun.

Sebelumnya Soekarno diketahui menderita gangguan ginjal dan pernah menjalani perawatan di Wina Austria pada tahun 1961 dan 1964. Ia juga dinyatakan mengidap penyakit gagal jantung, sesak nafas dan rematik.

Baca: Kenapa Soeharto Dianggap Tak Pantas Jadi Pahlawan?

Majalah Varia edisi 8 Juli 1970 menyebut, Bung Karno meninggal dalam status tahanan dan diasingkan selama beberapa tahun. Ia dilarang melakukan kegiatan politik berdasarkan keputusan Sidang Istimewa MPRS pada Maret 1967.

Bung Karno dituduh terlibat dalam kudeta yang dilancarkan PKI dengan G30S-nya di tahun 1965, dan sempat beberapa kali menjalani pemeriksaan sebelum sakit parah,” tulis majalah Varia edisi 8 Juli 1970.

Padahal, hingga wafat, Sukarno tak terbukti melakukan kudeta dan terlibat G30S. Tidak terbuktinya keterlibatan Sukarno pun diakui Soeharto di dalam buku otobiografinya, Soeharto: Pikiran, Ucapan, dan Tindakan Saya (1989).

Dipilihnya Blitar sebagai tempat peristirahatan Bung Karno,berdasarkan Keputusan Presiden Nomor 44 Tahun 1970 tanggal 21 Juni 1970.

Baca: Dualisme Kepemimpinan antara Soekarno dan Soeharto

Soeharto menjelaskan keputusannya memakamkan proklamator kemerdekaan Indonesia itu dalam buku Soeharto: Pikiran, Ucapan, dan Tindakan Saya (1989), ditulis G. Dwipayana dan Ramadhan KH. Dalam buku itu Soeharto beralasan memilih Blitar karena Bung Karno sangat mencintai dan menghormati ibunya.

Bila Sukarno ingin pergi jauh, kata Soeharto, ia selalu minta doa restu dan sungkem kepada ibunya. Soekarno pun dimakamkan bersebelahan dengan makam ibunya, Ida Ayu Nyoman Rai..
Ada juga yang berpendapat,di balik pemakaman Sukarno di Blitar ada kepentingan politik Agar makam Sukarno tidak banyak di Ziarahi pengagumnya.

Bagikan:

Tags:

Leave a Comment