.daftarisi { padding:10px; background:#434A54; color:#fff; border-radius:0px 0px 5px 5px; } .juduldaftarisi { padding:10px; background:#656D78; color:#fff; border-radius:5px 5px 0px 0px; font-weight: bold; text-align: center }
Bondowoso merupakan salah satu kabupaten yang termasuk ke dalam wilayah di Propinsi Jawa Timur. Belum banyak yang belum mengetahui jika Bondowoso ini ternyata mempunyai kain batik yang tentunya tidak kalah unik dan bagusnya dibandingkan dengan batik dari di daerah lainnya, seperti di Yogyakarta, Solo, dan Pekalongan.
Sejarah Batik Bondowoso
Walaupun mempunyai sejarah dalam hal membatik, namun hampir tidak ada sama sekali catatan terkait pola desain dan juga motif dari batik asli Bondowoso ini. Apalagi dimasa lampau, aktivitas membatik di daerah ini belum ke dalam bentuk industri seperti sekarang ini, dimana hanya dilakukan oleh perorangan saja. Hal tersebutlah yang kemudian membuat catatan akan batik dari Bondowoso ini hampir tidak ada.
Motif Batik Bondowoso
Motif batik Bondowoso pada umumnya terinspirasi dari bentuk daun dari tanaman singkong dan daun dari tembakau yang membuat batik Bondowoso ini sangatlah unik. Motif batik daun singkong dan juga daun tembakau ini sendiri merupakan motif batik yang cukup terkenal di Bondowoso, sehingga banyak masyarakat di daerah ini menyebut batik tersebut dengan nama “Batik Singkong Maesan” atau “Batik Sumbersari”.
Filosofi dan Makna Batik Bondowoso
Setiap motif pada batik umumnya mempunyai makna filosofisnya tersendiri, seperti pada motif tembakau dan daun singkong ini, dimana mempunyai filosofi mata pencaharian masyarakat Bondowoso yang umumnya bermata pencaharian sebagai petani tembakau dan penghasil tape yang bahan dasarnya dari singkong. Kedua motif batik ini sama-sama mempunyai keindahan dan juga kekuatannya masing-masing, maka dari itu, harus ada yang terus memperkenalkan kedua motif khas Bondowoso ini.
Bahan Pembuatan Batik Bondowoso
Batik Bondowoso mempunyai motif yang beraneka ragam, tidak hanya motif kuno saja, namun ada pula batik kontemporer atau batik modern, selain bahan yang dipakai oleh para pengrajin di daerah ini cukup beragam, mulai itu dari menggunakan bahan katun sampai bahan sutera, dimana umumnya memakai kain katun dan sutera jenis asli tenun, bukanlah mesin (ATBM). Kain sutera ini biasanya mereka dapat dari Ciamis, Sulawesi, Garut, Jepara, dan Bali.
Perkembangan Batik Bondowoso
Dalam perkembangannya, saat ini pengrajin Batik Bondowoso belum dapat memenuhi permintaan pasar sepenuhnya yang terus meningkat, hal ini dikarenakan menyangkut terbatasnya para tenaga kerja sehingga terkendala dalam produksi.
Selain itu, katanya, berawal dari adanya batik yang menganut satu desain untuk satu produk pada Batik Bondowoso, maka tidak mudah dalam memproduksi jumlah batik banyak sekaligus. Sehingga batik bondowoso tidak diproduksi secara massal, sebab sasaran adalah para pembelinya yang berasal dari kalangan menengah ke atas.
Leave a Comment