Silla Raya yaitu salah satu dinasti kerajaan paling usang berdiri. Kerajaan ini memerintah wilayah Semenanjung Korea antar 57 SM sampai 935 M. Baru-baru ini para peneliti menemukan sedikit wawasan dengan ditemukannya tulang utuh dari seorang perempuan berusia sekitar 30-an tahun pada tahun 2013 kemudian di bersahabat ibukota bersejarah Silla (Gyeongju). Analisis pada tulang perempuan ini mengungkapkan bahwa ia mungkin seorang vegetarian  yang mengkonsumsi beras, kentang atau gandum. Dia juga mempunyai tengkorak yang memanjang.

Silla didirikan oleh Raja Bak Hyeokgeose. Legenda menyampaikan bahwa ia menetas dari sebuah telur misterius  di hutan dan menikah dengan seorang ratu yang lahir dari rusuk naga. Seiring berjalannya waktu, Budaya Silla berkembang pesat, masyarakatnya hierakis dengan kelas darah biru kaya. 

Meskipun sisa-sisa insan dari orang-orang Silla jarang ditemukan, Para arkeolog telah berhasil menemukan barang-barang glamor yang dibentuk oleh budaya ini eperti belati emas, besi delima merah muda untuk suplemen giok dan barang-barang glamor lainnya yang kini di simpan di Museum Nasional Gyeongju, Korea Selatan.

Budaya Kuno Indus

Indus yaitu salah satu budaya kuno paling populer di dunia yang terbentang dari Sungai Indus dizaman modern disebut dengan Pakistan ke maritim arab dan Gangga di India. Peradaban Indus berlangsung selama ribuan tahun dari sekitar 3300 SM sampai 1600 SM.

Indus juga dikenal sebagai Harappans, berbagi limbah dan sistem pengeingan untuk kota-kota mereka, membangun gedung-gedung yang mengesankan dan beberapa lumbung serta artefak menyerupai tembikar dan manik-manik dari kaca. Mereka bahkan mempunyai perwatan gigi menyerupai yang ditemuakannya 11 gigi geraham yang di bor milik orang remaja yang hidup antara 7.500 – 9.000 tahun yang kemudian di Lembah Indus.

Menerut sebuah penelitian yang diterbitkan pada tahun 2006 dalam jurnal Nature, Sebuah studi pada tahun 2012 menyampaikan bahwa perubahan iklim dengan jarangnya demam isu hujan serta kemarau panjang menimpa wilayah Harappa memaksa peradaban ini menghilang dan berpindah ke daerah beriklim basah.

The Sanxingdui

The Sanzingdui adalah budaya Zaman Perunggu yang berkembang ditempat yang sekrang ini dikenal dengan sebuatan Provinsi Sichuan, Cina. Seorang petani pertama kalinya menemukan artefak dari Sanxingdui  pada tahun 1929 yang kemudian digali pada tahun 1986 menemukan goresan kerikil giok dan patung-patung dari perunggu setinggi 2,4 meter.

Meskipun bukti artistik budaya Sanxingdui tidak ada yang benar-benar tahu, para arkeolog percaya mungkin meeka mempunyai ilahi atau nenk moyang. Situs Sanxingdui membuktikan bukti peninggalan dari 2.800 atau 3.000 tahun yang lalu dan kota kuno lainnya yaitu Jinha yang berada di dekatnya menyampaikan bukti bahwa Sanxingdui berpindah kesana.

Pada tahun 2014 para peneliti di pertemuan tahunan American Gheophysical Union beropini pada waktu sekitar waktu itu terjadi gempa bumi besar dan tanah longsor bersahabat Sungai Minjiang yang mengubur Sanxingdui kedalam air dan memaksa mereka untuk berpindah tempat.

The Nok

Budaya Kuno selanjutnya yaitu Budaya Nok. Budaya ini sangatlah misterius dan sedikit orang yang tahu keberadaannya. Budaya ini diperkirakan berlangsung sekitar 1.000 SM – 300 SMdengan apa yang kita sebut kini dengan Nigeria. Bukti keberadaan Nok ditemukan secara kebetulan selama operasi tambang timah pada tahun 1943. Menurut Metropolitan Museum of Art di New York, Penambang menemukan patung kepala terra-cotta mengisyaratkan patung yang kaya seni tinggi. Sejak itu Patung Tera-Cotta banyak ditemukan termasuk penggambaran orang yang mengenakan suplemen yang rumit dan membawa tongkat dan flails, simbol otoritas yang juga terlihat dalam seni Mesir Kuno. Menurut Minneapolis Institute of Art patung lain menyampaikan orang-orang dengan penyakit menyerupai Kaki Gajah.

Berkontribusi untuk misteri seputar Nok, Artefak banyak yang hilang dari konteks mereka tanpa analisis arkeologi, Pada tahun 2012, Amerika Serikat kembali mengembalikan patung-patung ke Nigeria sesudah dicuri dan diselundupkan ke Amerika Serikat.

Etruscan

Etruscan yaitu masyarakat berkembang di Italia Utara sekitar 700 SM – 500 SM ketika mereka mulai di serap oleh Republik Romawi. Mereka berbagi bahasa goresan pena yang unik yang terdapat pada makam keluarga glamor termasuk satu milik seorang pangeran yang pertama kali digali pada tahun 2013.

Masyarakat Etruscan memiliki sisten teoraksi dan artefak yang ditemukan menyampaikan bahwa ritual agama yaitu bab dari kehidupan sehari-hari. Penggambaran tertua melahirkan dalam seni barat, dewi berjongkok untuk melahirkan, Ditemukan di daerah suci Etruscan di Poggio Colla,

Di daerah yang sama arkeolog juga menemukan 4 kaki oleh 2 kaki (sebesar 1,2 0,6 meter) kerikil pasir slab mengandung goresan langka di Etruscanlanguage. Situs Etruscan lain di Poggio Civitate yaitu sebuah komplek persegi ang mengelilingi sebuah halaman. Ini yaitu bangunan terbesar di Mediterania pada waktu itu, kata arkeolog yang telah menggali 25 artefak di situs tersebut.

Tanah Punt

Beberapa budaya yang dikenal memalui catatan budaya lain. Itulah yang terjadi dengan tanah misterius Punt. Sebuah kerajaan di suatu daerah di Afrika yang diperdagangkan dengan orang Mesir Kuno. Dua kerajaan bertukar barang dari setidaknya pada 26 SM pada dikala pemerintahan Fir’aun Khufu (Pembangun Piramida Agung Giza).

Anehnya tak ada yang benar-benar tahu di mana Budaya Kuno Tanah Punt berada. Mesir banyak meninggalkan deskripsi dari barang-barang mereka yang didapatkan dari Punt (Emas, Kayu Ebony dan Dupa) dan ekspedisi pelayaran mereka di kirim ke kerajaan yang hilang. Para ahli memperkirakan bahwa Punt berada di Saudi atau Afrika atau mungkin menyelusuri Sungai Nil di perbatasan Modern Sudan Selatan dan Ethiopia.

Budaya Bell-Beaker

Budaya Bell-Beaker menciptakan baskom tembikar berbentuk lonceng terbalik. Pembuat cangkir minum khas tersebut hidup di Eropa antara sekitar 2.800 SM – 1.800 SM. Mereka juga meninggalkan artefak dari tembaga pada kuburan termasuk sebuah pemakaman dari 154 makam yang terletak di zaman modern Rep. Ceko.

The Bell-Beaker juga bertanggung jawab atas pembangunan di Stonehenge. Para peneliti juga telah menemukan orang-orang yang telah di atur dari bluestones, situs kecil yang berasal dari Wales.