Teori Masuknya Islam ke Indonesia – Pada pembahasan sebelumnya kita telah mengulas topik tentang
Saluran-Saluran Penyebaran Islam di Indonesia , dijelaskan bahwa agama Islam menyebar dan berkembang sangat pesat melalui 6 saluran , meliputi perdagangan , perkawinan , pendidikan , ajaran tasawuf , seni budaya dan melalui dakwah. Nah , untuk mengetahui sejarah masuknya Islam ke Nusantara lebih detail , kalian juga harus paham bahwasanya ada teori masuknya Islam ke Indonesia. Apa saja? Simak selengkapnya berikut ini.
Teori Masuknya Islam ke Indonesia
Ada beberapa versi mengenai kapan masuknya agama Islam di Indonesia. Pertama pada abad ke 7 , dibuktikan dengan berita dari Arab bahwa saat itu mereka telah melakukan kegiatan perdagangan di Nusantara , tepatnya di kerajaan-kerajaan yang terdapat Pulau Sumatera seperti Sriwijaya , Samudra Pasai. Kedua pada abad ke 11 , dibuktikan dengan penemuan batu nisan Fatimah Binti Maimun di Gresik , Jawa Timur. Ketiga pada abad ke 13 , dibuktikan dari berita Ibnu Batutah dan peninggalan makam Sultan Malik As Saleh.
1. Teori Gujarat Masuknya Islam ke Indonesia
Teori Masuknya Islam ke Indonesia pertama adalah teori Gujarat. Gujarat merupakan salah satu negara bagian di India , terletak di sebelah barat berbatasan dengan Rajasthan di utara dan Pakistan di barat laut. Menurut teori Gujarat , agama Islam yang saat ini berkembang pesat di Indonesia asal usulnya berasal dari Gujarat , dibawa oleh pedagang Gujarat pada abad ke XIII Masehi.
Pencetus Teori Gujarat
J. Pijnapel
Menurut Pijnapel , orang yang menyebarkan agama Islam ke Indonesia bukanlah orang Arab langsung , tapi dari para pedagang Gujarat yang telah beragama Islam. Mereka melakukan hubungan dagang ke dunia timur , kemudian sampai ke wilayah Nusantara. Pendapat tersebut kemudian didukung oleh Snouch Hurgronje (Sarjana barat berasal dari Belanda) , ia menjelaskan bahwa Islam masuk ke wilayah Indonesia melalui kota-kota di India seperti Bengali , Gujarat dan Malabar.
Dukungan Hurgronje mengenai Teori Gujarat ditulis dalam bukunya berjudul “L’arabie et Les Indes” , ia menjelaskan bahwa orang dari Gujaratlah yang membuka hubungan dagang di Wilayah Indonesia sebelum pedagang dari Arab berdatangan di kemudian hari. Pendapatnya diperkuat dari bukti penemuan nisan Sultan Malik Al-Saleh (raja kerajaan Samudra Pasai) berangka tahun 1297 Masehi.
Sucipto Wiryosuparto
Tokoh kedua yang mendukung teori Gujarat adalah Sucupto Wirtosuparto , pendapatnya terkait dengan masuknya Islam ke Indonesia melalui Gujarat (India) didasarkan pada corak batu nisan raja Samudra Pasai (Sultan Malik AL-Saleh) memiliki kemiripan dengan nisan yang ada di Gujarat dan hubungan dagang antara India – Nusantara telah lama berlangsung , jalur yang dilewati pedagang melalui Indonesia menuju Cambay terus ke Timur Tengah menuju ke Eropa.
Rekomendasi Artikel untuk Anda
Namun teori masuknya Islam ke Indonesia melalui Gujarat dibantah oleh banyak ahli , didasarkan dengan bukti-bukti yang lebih akurat yakni berita dari Arab , Turki dan Persia. Salah satunya sejarawan bernama Azyumardi Azra , ia berpendapat bahwa Gujarat dan kota-kota lain di India hanya sebagai tempat persinggahan pedagang Arab sebelum menuju Asia Timur dan Tenggara. Kemudian pada abad ke XII sampai XIII Masehi pengaruh agama Hindu masih kuat di daerah Gujarat.
2. Teori Arab (Makkah) Masuknya Islam ke Indonesia
Teori Arab atau bisa disebut teori Mekkah menjelaskan bahwa proses masuknya agama Islam di Indonesia (Nusantara saat itu) dibawa oleh musafir dari Arab pada adab ke 7. Tokoh pencetus dan pendukung teori Arab meliputi : Van Leur , TW Arlond , Anthony H. Johns dan Buya Hamka. Ada tiga bukti yang memperkuat teori masuknya islam di Indonesia ini. Pertama , terdapat perkampungan Islam di Pantai Sumatera bagian timur pada abad ke 7 M. Agama Islam yang berkembang di perkampungan ini mirip dengan yang ada di Dinasti Ummayyah , Arab.
Bukti kedua mengenai madzhab yang digunakan penganut islam saat di Kerajaan Samudra Pasai adalah madzhab yang juga terkenal di Arab dan Mesir yakni Madzhab Syafii. Ketiga , gelar raja di Kerajaan Samudra Pasai menggunakan “Al Malik” , sama seperti di Mesir. Teori Arab (Mekkah) bisa dibilang teori masuknya Islam ke Indonesia yang paling benar , karena kelemahannya hanya bukti dan fakta akurat mengenai teori ini kurang detail , termasuk peran orang-orang Arab dalam proses penyebarannya.
3. Teori Persia Masuknya Islam ke Indonesia
Teori masuknya Islam ke Indonesia ketiga adalah “Teori Perisa” , pencetusnya bernama Umar Amir Husen dan Hoesein Djajadainingrat. Teori ini menyatakan bahwa agama Islam masuk ke wilayah Nusantara melalui orang Persia (Syiah) , berlangsung pada abad ke 7. Beberapa bukti yang menguatkan kebenaran teori Perisa adalah kesamaan budaya Islam Nusantara dan Islam di Persia. Contohnya kesamaan seni kaligrafi , adanya peringatan Asyura dan Tabut , adanya aliran Syiah pada awal masuknya Islam dan kesamaan ajaran Sufi.
Empat bukti pendukung teori Persia diatas ternyata tidak cukup menjadikannya sebagai teori masuknya Islam ke Indonesia paling benar , karena masih terdapat kejanggalan dan kelemahan. Yakni terkait waktu masuknya Islam pada abad ke 7. Jika Islam masuk pada abad tersebut , maka Islam di Timur Tengah masih dikuasai oleh Khalifah Umayyah dan tidak mungkin bangsa atau ulama Persia menyebarkan Islam secara besar di Indonesia.
4. Teori China Masuknya Islam ke Indonesia
Menurut Teori ini , Islam di Indonesia dibawa olah para perantau Muslim China pada tahun 879 M. Tokoh pencetus Teori China adalah Sumanto Al Qurtuby dan Slamet Muljana. Dasar teori ini yaitu dari bukti catatan Cina yang menjelaskan bahwa pelabuhan-pelabuhan di Nusantara pertama kali disinggahi oleh pedagang China.
Fakta lainnya yaitu raja pertama Kerajaan Demak (Raden Patah) merupakan keturunan China , gelar raja yang digunakan juga menggunakan istilah China. Sementara itu , ada peninggalan masjid tua di Jawa dengan arsitektur China. Menurut sejarahnya , orang-orang China pada awalnya datang dari dataran Canton (China) menuju ke Asia Tenggara , kemudian sampai di wilayah Palembang. Baca Juga : Silsilah Raja Kerajaan Demak
Kesimpulan
Pendapat para ahli sejarah terkait dengan teori masuknya Islam ke Indonesia tentu memiliki dasar (landasan) atau bukti yang akurat , baik berupa catatan maupun peninggalan abstrak bangunan atau benda-benda bersejarah. Namun , dari sekian banyak pendapat dari sejarawan , keempat teori diatas dapat dikatakan paling mendekati kebenaran. Setiap teori yang disebutkan diatas memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. Jadi , pintar-pintar kalian menganalisis mana teori yang paling benar dengan disertai bukti yang jelas.
Baca Juga Kerajaan Islam di Nusantara :
- Sejarah Kerajaan Samudra Pasai
- Sejarah Kerajaan Demak
- Sejarah Kerajaan Aceh
Demikian pembahasan topik menarik terkait Teori Masuknya Islam ke Indonesia , semoga berguna dan bermanfaat bagi pembaca. Jangan lupa baca artikel menarik dan informatif lainnya.
Leave a Comment