Pasukan Jepang akhirnya dapat mengalahkan pasukan Belanda pada tanggal maret 1942. Penjajahan Jepang terhadap Republik Indonesia dimulai pada tahun 1942 dan berakhir setelah Proklamasi Kemerdekaan Indonesia pada tanggal 17 Agustus 1945 oleh Ir. Soekarno dan Mohammad Hatta.
Tujuan dibentuknya badan ini kemudian berkembang menjadi untuk menyiapkan kemerdekaan Indonesia. Sub Tema yang akan dibahas pembahasan mengenai Sejarah Penjajahan Jepang di Indonesia meliputi :
- Latar Belakang Penjajahan Jepang
- Masuknya Jepang ke Indonesia
- Sikap Tokoh Nasionalis terhadap Jepang
- Organisasi Bentukan Jepang
- Pendidikan Masa Jepang
- Janji Status Indonesia di Kemudian Hari
- Perlawanan Terhadap Jepang
- Menjelang Proklamasi Kemerdekaan Indonesia
- Dampak Penjajahan Jepang di Indonesia
Penjajahan Jepang |
Latar Belakang Penjajahan Jepang di Indonesia
Kemudian operasi kedua dengan melakukan penyerangan terhadap daerah kekuasaan penjajah di Malaya/Singapura , Filipina dan Jawa. Pasukan yang dibawa merupakan sisa dari AL tentara jepang dan pasukan Angkatan Darat , meliputi 11 Divisi Infantri , 7 resimen tank dan 800an pesawat tempur. Kedua operasi tersebut direncanakan selesai dalam kurun waktu 150 hari.
Namun target utama yakni kapal Induk AS berhasil selamat , hal ini karena pada saat serangan berlangsung 3 kapal induk tersebut tidak berada di Pearl Harbor. Akibat serangan Jepang terhadap Amerika , pada tanggal 8 Desember 1941 , melalui kongres kemudian AS menyatakan perang dengan Jepang.
Perang di wilayah ini juga sangat berpengaruh terhadap kemerdekaan negara-negara yang berada di wilayah Asia Timur termasuk Republik Indonesia. Itulah beberapa kejadian yang menjadi latar belakang sejarah penjajahan Jepang di Republik Indonesia.
Baca Juga :
1. Sejarah Pengeboman di Hiroshima dan Nagasaki
2. Pengertian Sistem Tanam Paksa dan Tujuannya
Latar Belakang Penjajahan Jepang di Indonesia |
Masuknya Jepang ke Wilayah Indonesia
Selanjutnya pada tanggal 24 Januari 1942 sumber minyak bumi kedua berhasil dikuasai Jepang yakni di wilayah Balikpapan. Daerah-daerah selanjutnya yang berhasil dikuasai yaitu Pontianak , Samarinda , Kotabangun dan Banjarmasin. Sementara itu pada tanggal 14 Februari 1942 pasukan penerjun payung berhasil mendarat di Palembang , Sumatera Selatan.
Dua hari kemudian Palembang dan daerah sekitarnya berhasil dikuasai pasukan Jepang. Dengan jatuhnya Palembang yang merupakan sumber minyak , maka terbukalah Pulau Jawa bagi pasukan Jepang. Hal ini membuat pemerintah Hindia Belanda panik dan segera membentuk suatu pasukan komando gabungan untuk mempertahankan Pulau Jawa.
Kekuatan yang dikerahkan Pemerintah Hindia Belanda meliputi 3 resimen infanteri Belanda , 3 Batalyon Australia dengan dua kompi pasukan berlapis baja , selanjutnya satu kompi taruna akademi Militer Kerajaan dan Korps Pendidikan Perwira Cadangan.
Baca Juga : Latar Belakang Penjajahan Belanda di Indonesia
Pasukan ini ditempatkan di Jawa Barat dan memiliki tugas untuk menjaga wilayah sekitar Jabar agar tidak jatuh ke tangan Jepang. Sementara itu , kekuatan di Jawa Tengah meliputi 4 batalyon infanteri , sedangkan di Jawa Timur meliputi 3 batalyon pasukan bantuan dari Indonesia dan satu batalyon marinir.
Kekuatan Pasukan Serikat tersebut kemudian berhadapan dengan pasukan Jepang yang mendarat di Divisi ke 2 Jawa Barat dan Divisi ke 48 di Jawa Tengah , dekat dengan perbatasan Jawa Timur. Pasukan Jepang yang dikerahkan dibawah komando Tentara Keenambelas yang dipimpin oleh Letnan Jenderal Hitosi Imamura.
Kekuatan invasi Jepang di Jawa menunjukkan jumlah yang lebih besar daripada kekuatan pihak Serikat. Disamping itu , Jepang memiliki bantuan udara taktis. Sebaliknya Belanda tidak memilikinya karena kekuatan udaranya sudah dihancurkan pada pertempuran-pertempuran sebelumnya.
Pertempuran-pertempuran di Jawa berakhir dengan kemenangan di pihak Jepang dalam waktu yang sangat singkat. Pertempuran terakhir terjadi di Bandung pada tanggal 7 maret 1942 dan kota bandung akan di bom jika Belanda tidak menyerah. Kemudian melalui perjanjian Kalijati , Belanda menyerah tanpa syarat kepada Jepang yang disepakati oleh Gubernur Jenderal maupun Panglima Tentara Hindia Belanda.
Artikel menarik: Tujuan Sistem Tanam Paksa
Sikap Tokoh-tokoh Nasionalis Indonesia Terhadap Penjajahan Jepang
Faktor yang menyebabkan adanya kerjasama tersebut adalah pertama kali , yaitu kebangkitan bangsa-bangsa timur. Faktor lain adalah ramalan Joyoboyo yang hidup dikalangan rakyat. Diramalkan bahwa akan datang orang-orang kate yang akan menguasai Indonesia selama umur jagung dan sesudahnya kemerdekaan akan terjadi.
Di tahun berikutnya Belanda pun menolak suatu usulan yang diajukan oleh Gabungan Politik Indonesia (Gapi) , usulan tersebut memiliki slogan ” Indonesia berparlemen”. Dari sikap tersebut dapat disimpulkan bahwa Pemerintah Hindia Belanda tidak dapat diharapkan apa-apa menyangkut Kemerdekaan Indonesia.
Baca Juga :
1. Biografi Soekarno Lengkap
2. Biografi Mohammad Hatta
Organisasi Bentukan Jepang
1. Organisasi-organisasi Semi Militer
2. Organisasi-organisasi Militer
Baca selengkapnya: Organisasi Bentukan Jepang di Indonesia
Pendidikan masa Penjajahan Jepang
- Mengadakan latihan bagi guru-guru untuk mendoktrin para muridnya dalam Hakko Iciu (“delapan benang di bawah satu atap” intinya adalah pembentukan suatu lingkungan yang didominasi oleh Jepang meliputi bagian-bagian besar dunia)
- Sekolah umum terdiri dari : Sekolah Rakyat (6 tahun) , Sekolah Menengah Pertama (3 tahun) , Sekolah Menengah Tinggi (3 tahun).
- Sekolah guru terdiri dari : Sekolah Guru 2 tahun , 4 tahun , dan 6 tahun.
Baca Juga :
1. Penjajahan Inggris di Indonesia
2. Dampak Monopoli Perdagangan
3. Dampak Penjajahan Belanda
Janji Mengenai Status Indonesia di Kemudian Hari
Sebab dikeluarkannya pernyataan tersebut adalah karena semakin terjepitnya angkatan perang Jepang. Dalam bulan 1944 , kepulauan saipan yang letaknya yang sangat dekat dengan kepulauan jepang sudah jatuh ke tangan Amerika , yang menimbulkan kegoncangan dalam masyarakat Jepang.
Tindakan ini merupakan langkah konkrit (Nyata) pertama bagi pelaksanaan janji Koiso tentang kemerdekaan Indonesia kelak di kemudian hari. Dibentuknya badan tersebut bertujuan untuk mempelajari dan menyelidiki hal-hal penting yang berhubungan dengan berbagai hal menyangkut pembentukan negara Indonesia.
Perlawanan Pada Masa Penjajahan Jepang
- Pemberontakan Aceh : Pemberontakan ini terjadi pada tahun 1942 tepatnya di Cot Plieng , Lhok Seumawe dipimpin oleh Tengku Abdul Jalil. Pemberontakan ini dapat dipadamkan dengan mudah , tetapi setelah dua tahun kembali muncul lagi pemberontakan dengan pemimpin yang berbeda.
- Perlawanan Sukamanah : Perlawanan ini terjadi pada tahun 1942 yang dilakukan oleh rakyat Tasikmalaya yang dipimpin oleh Haji Zaenal Mustafa. Pada perlawanan ini , berhasil membunuh kaki tangan Jepang. Hal ini mebuat terjadinya serangan balasan dan terjadi pembunuhan masal terhadap rakyat daerah tersebut.
- Perlawanan Karang Ampel : Perlawanan ini terjadi pada tahun 1943 dilakukan oleh Haji Madriyan di daerah Sindang , Indramayu. Perlawanan ini kemudian dapat dikalahkan oleh pasukan jepang.
- Perlawanan Blitar : Perlawanan ini merupakan pemberontakan pasukan PETA yang dipimpin oleh Supriyadi pada tahun 14 Februari 1945. Perlawanan dilakukan oleh Supriyadi dan dibantu teman-temannya dan bertujuan untuk membunuh orang-orang Jepang yang ada di Blitar. Perlawanan ini sangat mengejutkan bagi Jepang , kemudian Jepang membuat strategi licik yakni mengepung kedudukan Supriyadi dan menyarakan agar menyerah dan akan dijamin keselamatannya. Akhirnya banyak anggota PETA yang menyerah dan beberapa dijatuhi hukuman mati.
Menjelang Proklamasi Kemerdekaan Indonesia
Sementara itu , golongan muda menginginkan kemerdekaan Indonesia harus segera dilaksanakan dan tanpa campur tangan Jepang. Hal inilah yang memicu perdebatan yang sangat rumit , akhirnya terjadi peristiwa Rengasdengklok. Peristiwa ini merupakan penculikan Ir Soekarno dan Hatta ke luar kota yang bertujuan untuk menjauhkan mereka dari segala pengaruh Jepang.
Dampak Penjajahan Jepang di Indonesia
- Positif : Dampak positif bidang politik yaitu dibentuknya BPUPKI dan PPKI , dibentuknya badan ini maka ide Pancasila dapat tercetus.
- Negatif : Saat masa Penjajahan Jepang kegiatan politik dilarang dan terjadinya pembubaran organisasi politik yang sudah ada sebelumnya.
- Positif : Dibentuknya Koperasi untuk kepentingan bersama
- Negatif : Jepang mengeksploitasi SDM dan SDA di Indonesia untuk keperluan Perang
- Positif : Diperkenalkan Upacara dalam sekolah , dan bahasa pengantar dalam pembelajaran menggunakan bahasa Indonesia.
- Negatif : Menurunnya jumlah fasilitas dan guru yang sudah ada sebelumnya.
Leave a Comment