Setelah hujan terjadi terkadang kamu melihat lengkungan cahaya di langit yang terdiri dari berbagai warna atau yang biasa kita sebut sebagai pelangi! Entah mengapa ada perasaan takjub ketika kita melihat pelangi. Kamu penasaran dengan bagaimana proses terjadinya pelangi? Yuk disimak pembahasannya ya guys!

Pelangi adalah fenomena optik yang terjadi ketika sinar matahari dan hujan saling bereaksi dengan cara tertentu. Pelangi terbentuk karena adanya pembiasan sinar matahari yang dibelokkan. Sinar ini berpindah arah dari perjalanan satu medium ke medium lainnya oleh tetesan air yang ada di atmosfer.

Proses terjadinya pelangi adalah: Ketika sinar matahari membentur hujan, sinar tersebut berubah arah (dibiaskan) oleh butiran air di udara. Adanya perbedaan panjang gelombang dan perbedaan sudut ketika sinar matahari dibiaskan meyebabkan warna-warna pada sinar matahari menyebar dan terpisah. Ternyata, ada sinar matahari yang memantul kembali atau lebih tepatnya dipantulkan. Nah saat sinar matahari datang lagi menembus air saat hujan, cahaya tersebut dibiaskan lagi.

proses terjadinya pelangi

Proses terjadinya pelangi. Sumber gambar: easttennesseewildflowers.com

Kamu juga perlu tahu kalau pelangi hanya dapat dilihat pada saat hujan dan terdapat cahaya matahari. Posisi kamu sebagai pengamat juga menentukan loh! Kamu dapat melihat pelangi jika kamu berada diantara hujan dan sinar matahari.  Sinar matahari berada di belakang pengamat, garis lurus dengan busur pelangi atau dengan kata lain kamu harus membelakangi sinar matahari. Nah karena adanya proses pembiasan, terbentuklah pelangi di depan mata pengamat tersebut!

Lalu, kapan waktu yang tepat untuk melihat terjadinya pelangi ya guys?

Kamu dapat melihat pelangi ketika sinar matahari cerah, adanya hujan atau kabut serta kondisi sudut matahari yang tepat. Seperti yang kamu ketahui bahwa posisi pengamat harus berada membelakangi sinar matahari, atau lebih presisi jika sudutnya mencapai 42o. Wah gimana kira-kiranya yaa? Intinya pelangi lebih mungkin dilihat menjelang matahari terbenam atau dengan kondisi matahari berada lebih rendah dari langit guys! Makanya waktu senja merupakan waktu yang tepat untuk melihat pelangi, apalagi jika hujan!

Nah, lalu warna-warna pelangi itu bagaimana bisa terbentuk seperti itu yaa?

Jawabannya adalah warna-warna tersebut berasal dari cahaya matahari (atau biasa disebut polikomatrik) yang memiliki beberapa warna dalam pembentukan pelangi. Beberapa cahaya secara kasat mata dapat terlihat menjadi 7 warna yaitu: merah, jingga, kuning, hijau, biru, nila dan ungu. Warna tersebut muncul dan disebut sebagai cahaya tampak. Cahaya tampak adalah gelombang elektromagnetik yang muncul akibat adanya medan listrik serta medan magnet. Warna pada cahaya memiliki panjang gelombang dan frekuensi yang berbeda sehingga menentukan urutan warna pada pelangi guys.

cahaya pelangi

Cahaya pelangi. Sumber gambar: erdekesvilag.hu

Kamu udah tau kan urutan warna pelangi itu bagaimana? Kenapa merah selalu diawal dan ungu selalu diakhir ya?

Cahaya merah merupakan bagian dari cahaya yang memiliki panjang gelombang paling panjang atau dengan kata lain memiliki frekuensi paling rendah dari cahaya lainnya. Sedangkan untuk warna ungu memiliki panjang gelombang paling pendek atau dengan kata lain memiliki frekuesni paling tinggi sehingga warna merah dan ungu tidak akan bertemu namun dipisahkan oleh warna-warna lainnya secara berurutan. Nah warna-warna yang terbentuk tersebut berurutan sesuai dengan frekuensi dan panjang gelombangnya guys.

Gimana guys? Sudah mengerti kan, bagaimana proses terjadinya pelangi? Sangat sayang rasanya apabila kamu melewatkan fenomena pelangi ketika hujan, semoga kamu bisa sering melihat pelangi ya!

Materi: Proses Terjadinya Pelangi

Kontributor: Ahmad Zubair

Alumni Geografi UI

Bagikan:

Tags:

Leave a Comment