.daftarisi { padding:10px; background:#434A54; color:#fff; border-radius:0px 0px 5px 5px; } .juduldaftarisi { padding:10px; background:#656D78; color:#fff; border-radius:5px 5px 0px 0px; font-weight: bold; text-align: center }

Secara geografis, Indramayu termasuk ke dalam daerah pantai yang berbatasan langsung dengan laut Jawa disebelah utara dan timur. Indramayu merupakan wilayah pesisir yang banyak mempunyai kekayaan budaya, sama halnya dengan Cirebon yang pernah menjadi pelabuhan perdagangan internasional.

Indramayu dan Cirebon mempunyai kedekatan sebagai daerah pesisiran yang mempunyai hubungan kebudayaan dan kekerabatan yang sangat kuat. Dengan sendirinya terdapat beberapa batik yang mempunyai kesamaan atau mempunyai penafsiran yang sama, seperti halnya pada motif batik Kapal Kandas yang melambangkan sebuah kematangan dan juga kedewasaan. Penggambaran motif batik burung yang dipengaruhi oleh kebudayaan Cina, seperti halnya yang ada di kota Cirebon, ternyata juga banyak ditemukan di Indramayu.

Daftar Isi

Sejarah Batik Indramayu

Menurut sejarahnya, pembuatan batik khas Indramayu diperkirakan sudah berlangsung lama, yakni sekitar abad ke-13 sampai 14, dimana Pelabuhan Cimanuk menjadi satu-satunya pelabuhan terbesar yang ada di Pulau Jawa dan di Asia. Saat itu, perdagangan dari berbagai macam bangsa di dunia banyak terjadi di Pelabuhan Muara Cimanuk ini. Sehingga motif batik khas Indramayu banyak mendapatkan pengaruh besar dari motif dan gambar kaligrafi dari Arab, Cina, dan lain sebagainya.

Ciri Khas Batik Indramayu

Keindahan alam dan juga beragam fenomena yang terjadi di Indramayu sudah mendorong lahirnya banyak kreativitas dari para pembatik Indramayu didalam menciptakan berbagai macam motif batik. Latar belakang kehidupan para nelayan dan juga para petani menjadi ciri khas dan identitas dari batik Indramayu. Ciri khas yang terlihat dari Batik ini yaitu ragam flora dan faunanya diungkap secara datar dengan banyak lengkungan dan garis-garis yang meruncing atau riritan, berlatar putih dan warna gelap serta banyak titik yang dibuat dengan menggunakan teknik cocolan jarum, dan bentuk isen-isen atau sawut yang pendek dan kaku.

Ragam Motif Batik Indramayu

Batik Indramayu mempunyai beberapa motif batik khas, diantaranya:

1. Motif Iwak Etong

Motif Iwak Etong
Motif Iwak Etong merupakan motif batik khas Indramayu yang motifnya menggambarkan ikan, cumi, udang, kepiting, dan ubur-ubur. Gambar ikan tanpa kepala pada motif iwak entong ini menggambarkan warga pribumi yang dijajah oleh Belanda dengan cukup kuat, dimana mereka menggunakan berbagai macam senjata dan peralatan canggih, sedangkan warga pribumi sendiri hanya memakai bambu runcing dan senjata golok dalam bergerilya dimalam hari. Komposisi ornamen pada motif ini terdiri dari 3, yaitu ikan etong, urang ayu atau udang, dan buaya atau biawak.

2. Motif Kapal Kandas

Motif Kapal Kandas
Motif Kapal Kandas merupakan motif batik khas Indramayu yang motifnya menggambarkan kapal karam dengan rantai-rantainya yang sudah terputus serta terdampar diatas bebatuan, kapalnya hancur sehingga hanya tersisa dok dan puing-puingnya kapalnya saja. Ada juga yang memaknai jika kapal kandas pada motif ini adalah kapal yang sedang tinggal landas dari pelabuhan untuk kemudian mengarungi luasnya samudera. Makna yang terkandung pada motif kapal kandas adalah memberi harapan baru bagi siapa saja yang memakai motif ini.

3. Motif Kembang Gunda

Motif Kembang Gunda
Motif Kembang Gunda merupakan motif batik khas Indramayu yang motifnya menggambarkan beberapa tumbuhan-tumbuhan yang banyak hidup dipinggir pantai dan daunnya yang menjadi bahan baku utama didalam membuat pecel untuk masyarakat setempat.

4. Motif Jenderal Pesta

Motif Jenderal Pesta
Motif Jenderal Pesta merupakan motif batik khas Indramayu yang motifnya terinspirasi dari banyaknya serdadu yang ada disekitar pantura Indramayu disaat zaman penjajahan. Ornamennya menggambarkan simbol dari kepangkatan atau bedge para Jenderal.

5. Motif Jahe Serempang Kandang

Motif Jahe Serempang Kandang
Motif Jahe Serempang Kandang merupakan motif batik khas Indramayu yang motifnya terinspirasi dari tanaman jahe yang umumnya banyak hidup secara bergerombol, dimana disetiap gerombolnya ada gerombol umbi yang merupakan buahnya. Buahnya pun juga banyak dimanfaatkan sebagai bahan dasar didalam membuat minuman penghangat dan menyegarkan. Menurut masyarakat dahulu, makna dari motif ini adalah jika hidup berkeluarga sebaiknya bergerombol serta menjalin kebersamaan yang hangat diantara sesama. Jahe Serempang Kandang artinya jahe yang bergerombol namun belum berkembang atau belum tumbuh besar.

Perkembangan Batik Indramayu

Dalam perkembangannya, batik Indramayu telah mengalami banyak perubahan dari segi desain, fungsi, pewarnaan, dan juga motifnya. Hal tersebut dikarenakan pesatnya perkembangan zaman dan adanya pengaruh dari sisi kehidupan manusia yang selalu menginginkan sesuatu hal yang baru. Batik Indramayu yang semula terikat oleh aliran-aliran, seperti halnya batik tradisional, saat ini sudah mengalami banyak perubahan fungsi batik.
 Motif-motif yang dipakai pun telah merupakan hasil dari kreasi baru yang mendekati motif abstrak dan merupakan peralihan dari batik tradisional ke batik modern. Tidak banyaknya makna simbolis yang terkandung pada ragam hias batik Indramayu, karena batik saat ini sudah sebagai komoditi ekonomi yang dibuat berdasarkan dari selera para konsumen serta tidak memakan waktu yang lama didalam proses pembuatannya.

Bagikan:

Leave a Comment