Tetapi yang terjadi Pangerang Sambernyawa tetap melancarkan perlawanan dan menuntut wilayah Mataram dibagi menjadi 3 , akhirnya muncul lah Perjanjian Salatiga. Sub tema yang akan kita bahas meliputi latar belakang , isi perjanjian , setelah perjanjian , dan generasi baru pasca pembagian wilayah mataram.
Latar Belakang Perjanjian Salatiga
Setelah dilaksanakan perjanjian Giyanti , ternyata pihak Pangeran Sambernyawa tetap melakukan perlawanan di bekas wilayah Mataram. Raden Mas Said atau dikenal dengan julukan Pangeran Sambernyawa kemudian melawan 3 pihak yang bersekutu yakni Sunan Pakubuwono III , Pangeran Mangkubumi dan VOC (Belanda). Perlawanan ini mendesak agar wilayah bekas Mataram dibagi menjadi 3 bagian.
Isi Perjanjian Salatiga |
Dengan semangat juang begitu tinggi , Pangeran Sambernyawa tidak mau menyerah kepada ketiga pihak yang bersangkutan. Gabungan ketiga kekuatan itu ternyata belum bisa mengalahkan perlawanan tersebut , sebaliknya Pangeran Sambernyawa juga belum bisa mampu mengalahkan ketiga kelompok yang bersatu. Akhirnya dibuat lah perjanjian yang dilaksanakan di Kota Salatiga , disebut dengan nama Perjanjian Salatiga.
Isi Perjanjian Salatiga
Wilayah tersebut meliputi separuh wilayah Surakarta (kab.wonogiri & karanganyar) dan wilayah Ngawen di Yogyakarta. Wilayah ini kemudian menjadi Kadipaten yang memiliki gelar Mangkunegaran dan bergelar Pangeran Adipati.
Baca Juga :
Dampak Perjanjian Salatiga
Generasi ke 2 setelah Perjanjian Salatiga
Setelah pembagian wilayah Mataram menjadi 2 , saat perjanjian Giyanti dan Pembagian wilayah menjadi 3 , setelah Perjanjian Salatiga , kita dapat melihat kesiapan dari generasi pertama dalam mewariskan pemerintahan. Pada generasi ke 2 Kesunanan Surakarta yang bertahta Pakubuwono IV , Mangkunegaran bertahta Mangkunegaran II dan Kesultanan Yogyakarta bertahta Sultan Hamengkubuwono II.
Pakubuwono IV merupakan putra Paku Buwono III , Mangkunegaran II adalah cucu Mangkunegaran I , sedangkan Hamengkubuwono II adalah putra dari Hamengkubuwono I. Pada generasi ke 2 ini , Kesultanan Yogyakarta mengalami kemerosotan yang serius dibawah pemerintahan Hamengkubuwono II.
- Perjanjian Bongaya
- Perjanjian Giyanti
- Perjanjian Jepara
- Perjanjian Bangkok
- Perjanjian Padang
- Perjanjian Roem Royen
Demikian pembahasan mengenai Sejarah dan Isi Perjanjian Salatiga secara lengkap dan singkat. Semoga bermanfaat bagi pembaca semua. Jangan lupa baca artikel mengenai perjanjian lainnya. Kurang lebihnya penulis mohon maaf. Sekian. terimakasih.
Leave a Comment