Pawai Tanglong

Lensa Budaya – Bulan Ramadhan selalu menjadi waktu yang istimewa bagi kita, bukan?

Atmosfirnya begitu khas dan menggetarkan hati. Antusiasme yang membara dari masyarakat Indonesia menjelang bulan suci ini sungguh luar biasa.

Mereka menyambutnya dengan penuh keceriaan, baik dengan mengadakan syukuran bersama, pameran seni, maupun perayaan tradisional yang menggugah hati. Yuk, kita bahas beberapa tradisi unik di Indonesia yang menjadi bagian tak terpisahkan dari bulan suci Ramadhan.

1. Dugderan,Pesta Budaya dengan Nuansa Bersejarah

Dungeran
IMG:Solopos

Dugderan bukanlah sekadar pameran biasa, tapi sebuah perayaan yang membawa kita kembali ke masa lalu, tepatnya di Jawa Tengah, khususnya di wilayah Jalan Simpang Lima Kota Semarang.

Sudah sejak zaman kolonial Belanda, perayaan ini memukau hati banyak orang. Ingat, teman-teman, nama “Dugderan” diambil dari bunyi bedug dan petasan yang menggema serentak.

Pastikan kamu berhati-hati, terutama jika ada anak-anak di sekitarmu. Selain gemerlapnya bedug dan petasan, kita juga akan disuguhkan dengan tarian-tarian tradisional seperti japin, serta pertunjukan ogoh-ogoh yang menakjubkan.

Acara ini biasanya digelar satu hingga dua minggu sebelum bulan puasa dimulai.

2. Mandi Balimau, Ritual Bersuci Sebelum Ramadhan

Mandi Balimau

Mandi Balimau, siapa yang tidak kenal?

Tradisi ini menjadi bagian penting dari persiapan menjelang bulan suci Ramadhan.

Di Bengkulu, Propinsi Sumatera Selatan, ritual ini dilakukan dengan penuh kesadaran akan kebersihan, baik fisik maupun spiritual. Masyarakat berkumpul di sungai-sungai yang airnya bersih dan higienis, seperti di kecamatan Pondoksuguh, kecamatan Selaganraya, dan Sungai Air Manjuto di wilayah kecamatan Lubukpinang.

3. Pawai Tanglong, Gemerlap Lampu Hias dalam Kebahagiaan

Pawai Tanglong

Suku Banjar punya cara unik untuk menyambut bulan suci, yaitu dengan Pawai Tanglong. Lampu-lampu hias yang berkelap-kelip memperindah suasana di malam hari. Tradisi ini sangat berkesan dan selalu dinantikan, terutama saat tanggal 21 Ramadhan atau sepuluh malam terakhir bulan Ramadhan.

Tak hanya itu, masyarakat juga menggelar Pasar Wadai yang menjual berbagai kue khas daerah.

Jangan lewatkan momen “Beragakan Sahur” yang selalu meriah, di mana warga saling membangunkan satu sama lain dengan musik dan alat musik tradisional. Suasana semakin hidup dengan perlombaan menciptakan musik terbaik.

Kegiatan ini sering diadakan di Kalimantan Tengah.

4. Tradisi Megibung,Kebersamaan dalam Berkumpul

Tradisi Megibung

Di Bali, tradisi Megibung menjadi ciri khas menyambut bulan suci Ramadhan. Di Kampung Islam Kepaon, Denpasar, kita bisa merasakan momen berharga saat makan bersama di masjid setelah shalat maghrib.

Nampan-nampan berisi hidangan lezat disusun rapi di atas daun pisang, menciptakan suasana yang hangat dan penuh kebersamaan. Tradisi ini rutin dilaksanakan setiap hari pada bulan pahala, yakni pada hari ke-10, ke-20, dan ke-30 bulan Ramadhan.

Semua orang, tanpa terkecuali, diperbolehkan untuk ikut serta dalam Tradisi Megibung, menunjukkan bahwa kebersamaan adalah kunci utama dalam memaknai bulan suci ini.

Tradisi-tradisi indah ini menghadirkan kenangan manis akan kampung halaman, bukan? Apakah kamu juga merasa ingin segera pulang kampung? Semoga kita semua dapat merayakan bulan Ramadhan dengan penuh keceriaan dan kebaikan yang menyentuh hati.

Bagikan:

Leave a Comment