Kabinet Natsir : Program Kerja , Foto dan Susunan Keanggotaannya – Setelah pembubaran RIS (Republik Indonesia Serikat) , Indonesia kembali lagi menjadi NKRI. Pada masa ini dibentuklah kabinet pertama dengan ketuanya (Perdana Menteri) bernama Mohammad Natsir , pria kelahiran 17 Juli 1908 Alahan Panjang , Solok , Sumatera Barat (salah satu pejuang kemerdekaan). Sementara wakilnya adalah Sri Hamengkubuwana IX , lahir di Yogyakarta pada tanggal 12 April 1912. Ia merupakan sultan Kesultanan Yogyakarta tahun 1940-1988 , pernah menjadi wakil Presiden Indonesia pada tahun 1973-1978 , dikenal sebagai bapak Pramuka Indonesia.
Kabinet Natsir secara resmi memulai tugasnya pada tanggal 6 September 1950 , kemudian sampai berakhir pada tanggal 20 Maret 1951. Dibentuknya kabinet Natsir ternyata membuat pemerintahan Indonesia tidak berjalan mulus , disebabkan karena banyak bermunculan pemberontakan dari dalam negeri , seperti Gerakan Andi Aziz , Gerakan DI/TII , Gerakan RMS dan Gerakan APRA.
Baca Juga : Sejarah Pemberontakan PRRI Permesta
Salah satu program kerja Kabinet Natsir adalah pengembalian Irian Barat kepangkuan ibu pertiwi , tetapi progja utama tersebut menemui jalan buntu. Akibat beberapa masalah diatas , muncul mosi tidak percaya dari parlemen. Tepat pada tanggal 21 Maret 1951 atau hampir satu tahun Kabinet Natsir berlangsung parlemen mendapatkan kemenangan. Perdana Menteri Natsir kemudian menyerahkan tugasnya kepada Presiden.
![]() |
Foto Kabinet Natsir |
Program Kerja Kabinet Natsir
Kabinet Natsir memiliki 7 program kerja , berikut ini keseluruhan program kerjanya :
- Dalam waktu singkat , harus menyiapkan dan menyelenggarakan Pemilihan Umum Dewan Konstituente.
- Mencapai usaha pada keamanan dan ketentraman rakyat.
- Usaha untuk mencapai konsolidasi dan membentuk parlemen serta menyempurnakan susunan pemerintahan.
- Memperkokoh dan mengembangkan sektor perekonomian rakyat sebagai dasar perekonomian negara.
- Usaha menyempurnakan Angkatan Perang dengan melakukan pemulihan bekas anggota tentara dan melakukan gerilya kepada masyarakat.
- Membantu masyarakat dalam pembangunan rumah dan meningkatkan kesehatan serta kecerdasan masyarakat.
- Usaha untuk menyelesaikan masalah mengenai perebutan wilayah IB (Irian Barat) dalam waktu singkat.
Susunan Kabinet Natsir Lengkap
Berikut ini susunan dari Kabinet Natsir secara lengkap :
- Perdana Menteri : Mohammad Natsir (Partai Masyumi)
- Wakil Perdana Menteri : Hamengkubuwono IX (Non Partai)
- Menteri Luar negeri : Mohammad Roem (Partai masyumi)
- Menteri Dalam Negeri : Assaat (Non Partai)
- Menteri Kehakiman : Wongsonegoro (Partai PIR)
- Menteri Keamanan Rakyat : Abdul Halim (Non Partai)
- Menteri Keuangan : Syafruddin Prawiranegara (Partai Masyumi)
- Menteri Penerangan : M.A. Pellaupessy (Faksi Demokraik)
- Menteri Pertanian : Tandiono Manu (Partai Sosialis Indonesia)
- Menteri Perdagangan : Sumitro Joyohadikusumo (Partai Sosialis Indonesia)
- Menteri Sosial : F.S. Haryadi (Partai Katolik)
- Menteri Pekerjaan Umum : Herman Johannes (PIR)
- Menteri Kesehatan : Johannes Leimena (Partai Kristen Indonesia)
- Menteri Perhubungan : Djuanda Kartawidjaja (Non Partai)
- Menteri Pendidikan dan Kebudayaan : Bahder Djohan (Non Partai)
- Menteri Agama : Wahid Hasyim (Partai Masyumi)
- Menteri Negara : Harsono Tjokroaminoto (PSII)
- Menteri Tenaga Kerja : Panji Suroso (Partai Parindra)
Kabinet Natsir menyerahkan mandat kepada Presiden dan mengundurkan diri setelah pihak DPR menerima mosi mengenai pencabutan PP No 39/1950 tentang pembekuan DPRD. Karena tidak mau menerima masalah mosi ini , Kabinet Natsir kemudian mengundurkan diri. Walaupun sistem pemerintahan yang dianut oleh Indonesia adalah parlementer , yaitu parlemen bisa menggulingkan kabinet , hal ini membuat suara diluar kabinet dapat membuat Kabinet perlahan mengundurkan diri.
Baca Juga :
Baca Juga :
Demikian pembahasan terkait dengan Sejarah Kabinet Natsir Meliputi Program Kerja dan Susunan Keanggotaannya. Semoga bermanfaat bagi pembaca dan jangan lupa baca artikel menarik lain terkait kemerdekaan Indonesia berikut ini. Terimakasih.