Pengertian Litosfer

Secara etimologi, litosfer berasal dari Bahasa Yunani dengan kata lithos (batu) dan sphere / sphaira (bulatan). Dengan kata lain, litosfer diartikan sebagai lapisan batuan atau kulit bumi yang menyelimuti bumi dengan inti yang jari – jarinya sekitar 1.300 km (Sulistyanto, 2009). Litosfer disebut sebagai lapisan pembentuk permukaan bumi yang terdiri atas batuan dan mineral. Suhu maksimum litosfer ini diperkirakan sekitar 1473 – 1573 K (Pilchin dan Eppelbaum, 2008). Pada litosfer atau kerak bumi terdapat arus konveksi yang menggerakan magma sehingga lapisan-lapisan di kerak bumi mengalami pergerakan.

Lihat juga materi StudioBelajar.com lainnya:

Siklus Hidrologi

Letak Astronomis Indonesia

Materi Penyusun Litosfer

Batuan

  • Umumnya tersusun atas dua mineral atau lebih
  • Terbentuk dari magma
  • Perjalanan magma menyebabkan adanya batuan yang membeku jauh di bawah permukaan bumi, di celah-celah kerak bumi, di dekat permukaan bumi, ataupun membeku di luar permukaan bumi
  • Terdiri atas batuan beku, batuan sedimen, batuan metamorf

Tanah

  • Tanah didefinisikan sebagai partikel-partikel mineral yang tersemen amupun yang lepas hasil pelapukan dari batuan -> kandungannya mineral dan bahan organik (bahan induk)
  • Faktor pembentuk: bahan induk, iklim organisme, topografi dan waktu
  • Horizon tanah: lapisan-lapisan hasil proses pembentukan tanah

Lapisan Litosfer (Sulistyanto, 2009)

Lapisan Bumi

A. Barisfer

  • Terdiri atas bahan padat yang terbentuk dari lapisan nife (nikel dan besi)
  • Jari – jari sekitar 3.470 km dengan batas luar sekitar 2.900 km di bawah permukaan bumi
  • Disebut juga sebagai lapisan inti bumi

B. Lapisan Pengantara (Asthenosfer / Mantle)

  • Terdiri atas bahan cair dengan suhu tinggi dan pijar
  • Ketebalan sekitar 1.700 km dengan berat jenis sekitar 5 gr / cm3

C. Litosfer

  • Ketebalan sekitar 1.200 km dengan berat jenis sekitar 2,8 gr / cm3
  • Terdiri atas lapisan sial dan lapisan sima

lapisan bumi

Sumber: Evers (2015)

lapisan litosfer

Sumber: Sudarsan (2016)

Lapisan Litosfer

A. Lapisan Sial

  • Ketebalan sekitar 35 km
  • Terbentuk dari logam silisium dan aluminium (SiO2 dan Al2O3)
  • Mengandung batuan metamorf, sedimen, granit, andesit, dan lain – lain
  • Disebut juga lapisan kerak
  • Terdiri atas kerak samudra dan kerak benua

B. Lapisan Sima

  • Ketebalan sekitar 65 km
  • Terbentuk dari logan silisium dan magnesium (SiO2 dan MgO)
  • Berat jenis lebih besar dari lapisan sial
  • Mengandung mineral ferromagnesium dan batuan basalt

Dinamika Litosfer

Tenaga Endogen

  • Berasal dari dalam bumi yang meliputi tektonik dan vulkanik
  • Sumber: unsur-unsur radio aktif pada lapisan selubung (mantel)
  • Arus konveksi, yaitu arus yang dapat menggeser lapisan kerak bumi sehingga terbentuk berbagai daratan akibat adanya suhu dan tekanan yang tinggi. Arus konverksi diasumsikan berada di dalam mantel bumi dengan kedalaman sekitar 700 km.
  • Proses konveksi: lempengan yang terkena suhu dan tekanan yang tinggi akan menurun yang kemudian melunak dan mengalir kehilangan bentuknya sehingga terjadi pergerakan

dinamika litosfer

Sumber: USGS (1999)

A. Tektonisme

  • Pengertian: perubahan letak lapisan bumi secara vertikal
  • Hasilnya: lipatan dan patahan
  • Gerak tektonik terbagi menjadi:

    1. Gerak epirogenetik -> pergerakan yang sangat lambat, berlangsung pada waktu yang lama, dan daerah yang luas. Meliputi epirogenetik positif (turunnya daratan) dan epirogenetik negatif (naiknya daratan).
    2. Gerak orogenetik -> pergerakan lebih cepat daripada gerak epirogenetik, pembentuk pegunungan, dan terjadinya dislokasi letak lapisan kulit bumi. Meliputi lipatan (gerakan melipatnya bumi yang membentuk pegunungan) dan patahan (gerakan tekanan horizontal / vertikal yang membentuk retakan pada lapisan kulit bumi).

B. Vulkanisme

  • Pengertian: pergerakan magma dari dalam bumi diakibatkan suhu magma yang tinggi dan banyaknya gas di dalam magma
  • Faktor pergerakan magma -> gunung api kuat / lemah: tekanan gas, luasnya dapur magma, kedalaman dapur magma, dan sifat magma (cair / kental)
  • Bahan yang dikeluarkan:

    1. Benda cair (lava)
    2. Benda padat (efflata)
    3. Bahas gas (ekshalasi)

Tenaga Eksogen

  • Berasal dari luar bumi yang meliputi pelapukan, erosi, dan sedimentasi
  • Perbedaan: tenaga endogen membangun, tenaga eksogen merusak bentukan muka bumi
  • Contoh: radiasi matahari, air, angin, gletser, dan organisme

A. Pelapukan

  • Pengertian: perusakan batuan karena adanya pengaruh cuaca, temperatur, air, atau organisme
  • Terjadi pada lapisan kulit bumi bagian luar -> ketebalannya bergantung pada penyebab pelapukan (di daerah topis > daerah sedang)
  • Lamanya proses pelapukan bergantung pada bahan induknya
  • Macam pelapukan:

    1. Pelapukan kimiawi
    2. Pelapukan organis
    3. Pelapukan fisis atau mekanis

B. Erosi

  • Pengertian: proses pengangkatan lapisan tanah yang disebabkan oleh air (air sungai atau air laut), angin, dan gletser
  • Dampak erosi: puncak – puncak gunung dari berbentuk tajam menjadi lebih rendah (dangkal) dan bulat -> akibat pengendapan bahan – bahan dan pengikisan di lereng
  • Gaya gesekan pada saat pengangkutan lapisan menyebabkan adanya perubahan ukuran batuan
  • Bentuk erosi:

    1. Erosi permukaan (sheet erosion)
    2. Erosi alur (riil erosion)
    3. Erosi parit (gulley erosion)
    4. Erosi tebing sungai
    5. Longsor

C. Pengendapan (Sedimentasi)

  • Pengertian: proses pengendapan material hasil erosi
  • Terjadi pada daerah cekung, datar, atau bagian bawah dari suatu lereng
  • Dapat menyebabkan pendangkalan sungai

Side Note

Perbedaan akan bentuk muka bumi akan menyebabkan kandungan mineral di batuan pun berbeda. Kandungan mineral berguna bagi kehidupan masyarakat. Contohnya adalah sebagai berikut:

  1. Sumber energi -> batu bara, minyak bumi, dan uranium
  2. Sumber pengolahan pertanian -> nitrogen dan fosfat
  3. Sumber produk industri -> besi dan aluminium

Artikel: Litosfer

Kontributor: Dema Amalia, S.Si.

Alumni Geografi FMIPA UI

Bagikan:

Leave a Comment