Lensa Budaya ~ Jika menjalankan permainan pada dolanan belum dewasa jaman dahulu, biasanya permainan tersebut dimainkan dengan menyanyikan lagu-lagu tertentu. Khususnya di tanah Jawa, lagu-lagu ini disebut dengan tembang. Dalam lirik yang terdapat dalam isi lagu, terdapat tiga unsur yang menyusun makna lagu tersebut.

Unsur-unsur tersebut terdiri dari tiga guru atau tuga unsur diantaranya: guru gatra yang merupakan banyaknya baris dalam satu bait, guru wilangan atau jumlah bilangan suku kata pada setiap barisnya dan guru lagu yang merupakan jatuhnya nada atau vokal pada setiap baris. 
Pada zaman kerajaan Islam masuk ke tanah Jawa, para walisongo biasanya memakai tembang macapat sebagai media dakwah menyebarkan agama Islam di Pulau Jawa. Inilah jenis-jenis tembang macapat yang sanggup anda simak.
Tembang Maskumambang
Tembang Maskumambang disimbolkan sebagai awal mulanya sebuah pembentukan insan diciptakan. Maskumambang mempunyai makna emas yang terapung. 
Makna yang terkandung pada tembang maskumambang sendiri disimbolkan sebagai kehadiran berwujud janin dalam kandungan ibu. Sifat tembang ini mengungkapkan rasa sedih, nelangsa dan harap-harap cemas dalam menanti kehidupan yang baru.
Tembang Mijil
Tembang Mijil disimbolkan sebagai awal kelahiran insan di dunia. Mijil dalam bahasa jawa berarti keluar sehingga tembang ini mempunyai makna kehadiran di dunia. 
Sifat dari tembang mijil ialah penuh harapan, welas asih, cinta dan bahagia. Dalam lagu ini dijelaskan bagaimana usaha seorang ibu memperjuangkan dua nyawanya sekaligus.
Tembang Kinanthi
Tembang Kinanthi disimbolkan sebagai proses tuntunan hidup. Kinanthi sendiri mempunyai arti diarahkan atau didampingi dalam bahasa jawa sehingga tembang kinanthi mempunyai makna bahwa setiap insan mengalami proses pendewasaan. 
Tembang ini dimaksudkan pada insan yang menginjak masa remaja. Sifat tembang ini mengungkapkan perasaan senang dan sedang kasmaran.
Tembang Sinom
Tembang ini mempunyai simbol masa-masa bersemangat pada gejolak usia muda. Sinom berasal dari kata isih enom dalam Bahasa Jawanya masih muda. 
Makna yang terkandung dalam tembang ini ialah mempunyai sifat perjaka yang dinamis dan bersemangat.
Tembang Asmaradana
Tembang ini bermakna ihwal penyampaian gejolak asmara yang timbul ketika insan mempunyai perasaan cinta terhadap lawan jenis. 
Asmaradana mempunyai arti gejolak api asmara. Lagu ini mengungkapkan bagaimana sedihnya ketika patah hati, senang cintanya diterima atau perasaan kecewa ketika cinta ditolak.
Tembang Gambuh
Gambuh dalam judul tembang ini mempunyai makna obat. Obat atas gejolak asmara yang ada pada tembang Asmarandana yaitu dengan cara menikah. 
Makna ijab kabul dalam Tembang Gambuh ini sangat berpengaruh sehingga lirik lagu dalam tembang ini mengungkapkan sifat adil dan bijaksana.
Tembang Dandanggula
Dandanggula mempunyai arti daerah gula. Tempat gula dalam lirik ini merupakan simbol dari sebuah daerah harapan, harapan atau keinginan untuk hidup bahagia. 
Jadi, Tembang Dandanggula mempunyai arti sebuah kemapanan hidup.
Tembang Durma
Durma dalam bahasa Jawa diambil dari abreviasi Munduring Tata Krama atau mundurnya etika manusia. Dalam hal ini, emosi insan akan diuji oleh sang Pencipta. 
Biasanya insan semakin besar kepala dan sombong alasannya ialah merasa sudah kaya raya dan mengingat Allah kalau mengalami kesulitan saja. Durma menggambarkan sisi jelek dari sifat manusia.
Tembang Pangkur
Pangkur mempunyai makna sebuah kemunduran. Makna yang terkandung dalam lirik tembang ini ialah proses insan dalam tahap pengurangan emosi, hawa nafsu serta hasrat dalam menginginkan sesuatu yang berafiliasi dengan duniawi.  
Proses ini biasa dialami insan pada waktu usia senja sehingga lebih mendekatkan diri kepada Allah dan mengambil pelajaran dari kehidupan masa lalu.
Tembang Megatruh
Tembang Megatruh mempunyai makna bahwa setiap insan akan kembali ke asalnya melewati proses kematian. 
Dalam tembang ini juga dijelaskan bahwa setiap insan akan tiba waktunya ketika jiwa dan raga mereka terpisah menuju alam akhirat.  Karakter lagu atau tembang ini menggambarkan ihwal kesedihan, penyesalan dan prihatin.
Tembang Pucung

Tembang ini mempunyai makna ketika jasad insan dibalut dengan kain kafan bewarna putih sebagai simbol warna yang suci dan bersih. Manusia tidak akan pernah tahu teka-teki yang diciptakan oleh Allah ihwal datangnya sebuah kematian. Oleh alasannya ialah itu, tembang pucung biasanya mempunyai lirik lagu yang terdiri dari teka-teki. Teka-teki ini biasnya disampaikan dengan kata-kata jenaka namun tetap memberikan isi pesan moral dan agama yang kuat. 

Bagikan:

Tags:

Leave a Comment