Sejarah Kerajaan Aceh menceritakan tentang salah satu kerajaan islam yang terkemuka di wilayah nusantara. Kerajaan tersebut mengalami masa kejayaannya pada saat dipimpin oleh seorang sultan yang bernama Sultan Iskandar Muda. Namanya memang begitu terkenal, bukan hanya di tanah Aceh saja, malinkan juga di tanah tanah lain di nusantara. Hal tersebut dikarenakan seiring dengan kemsyhuran kerajaan aceh ini, sehingga banyak orang yang mengenal pemimpinnya.

Berkembangnya kerajaan aceh sebagai salah satu kerajaan yang paling terkemuka adalah karena kerajaan tersebut memiliki lokasi kekuasaan yang sangat strategis. Tepatnya adalah di wilayah pulau sumatera bagian utara, dan snagat dekat dengan jalur pelayaran interbasional. Hal tersebut membuat kerajaan aceh kerap dijadikan sebagai tempat singgah bagi para pelayar yang berasal dari berbagai negara dunia.

Sejarah Kerajaan Aceh menceritakan tentang salah satu  Sejarah Kerajaan Aceh Lengkap dan Nama Raja Yang Memimpin

Masuknya para pelayar ke aceh tentu menimbulkan berbagai macam perubahan pada kerajaan aceh. Beberapa hal yang snagat menonjol dalam perubahan tersebut adalah perubahan dalam bidang kebudayaan, sosial, ekonomi, dan juga politik. Masyarakat yang berasal dari luar aceh, dan singgah di tempat tersebut memberikan banyak ilmu kepada aceh. Pada akhirnya, apa yang terjadi di aceh pun juga dibawa keluar oleh orang orang yang singgah, dan menjadi berita yang tersebar dari mulut ke mulut. Aceh menjadi dikenal secara luas.

Raja Raja Kerajaan Aceh

Dalam Sejarah Kesultanan Aceh, tercatat beberapa nama yang pernah memimpin kerajaan aceh dari masa ke masa. Raja yang pertama adalah Sultan Ali Mughayat Syah. Sumber sumber yang ada menyebutkan bahwa ia memimpin mulai tahun 1514 sampai pada tahun 1528 masehi.
Di bawah kekuasaan Sultan Ali Mughayatsyah, Kerajaan Aceh berhasil melakukan perluasan ke berbagai wilayah, beberapa diantaranya adalah wilayah di sekitar Daya dan juga Pasai. Tidak hanya itu, di bawah kepemimpjnan Sultan Ali Mughayat Syah, Aceh juga berhasil menyerang kerajaan aru dan  juga melawan Portugis yang menguasai selat malaka. Jelas ini adalah sebuah prestasi yang bisa dibanggakan.

Untuk raja yang kedua, atau raja yang menggantikan Sultan Ali Mughayat Syah, sumber Sejarah Kerajaan Aceh menyebutkan bahwa Sultan Salahuddinlah yang menjabatnya. Secara silsilah dapat ditelusuri, bahwa Sultan Salahuddin adalah putra dari Sultan Ali Mughayat Syah, sehingga wajar jika ia kemudian menggantikan ayahnya saat ia telah wafat. Pemerintahan Sultan Salahuddin berlangsung mulai tahun 1528 sampai 1537 masehi.

Ketika dipegang oleh Sultan Salahuddin ini, kerajaan aceh kian hari kian menunjukkan kemuduran. Terjadi kegoyahan dalam pemerintahan tersebut. Itu disebabkan oleh kurang perhatiaannya sang sultan yang memimpin terhadap kerajaannya. Setelah itu, menurut berbagai sumber yang mengisahkan tentang Sejarah Kerajaan Aceh Lengkap, Sultan Salahuddin langsung digantikan oleh saudaranya yang bernama Alauddin Riayat Syah al-Kahar.

Kemudian, Alauddin inilah yang menjadi raja selanjutnya untuk Kerajaan Aceh. Ia memerintah mulai 1537 sampai dengan 1568. Waktu yang cukup lama sebagai seorang pemimpin. Saat itu, aceh mengalami banyak perubahan ke arah yang jauh lebih baik daripada saat dipimpin oleh Sultan Alauddin. Hingga pada akhirnya, Kerajaan Aceh kembali mengganti kepemimpinan. Pemimpin selanjutnya adalah Sultan Iskandar Muda. Pada masa pemerintahannya lah aceh menngalami masa kejayaan.

Sultan Iskandar Muda memerintah pada tahun 1607 sampai 1636 masehi. Memang ada jeda dari Sultan Alauddin dengan Sultan Iskandar Muda. Hal tersebut dikarenakan minimnya sumber yang menyebutkan siapa saja raja yang berkuasa pada saat itu, sehingga tidak banyak diulas dalam penulisan Sejarah Kerajaan Aceh. Terdapat beberapa peninggalan kerajaan aceh yang hingga kini masih ada.

Bagikan:

Leave a Comment