Tari Legong Bali ~ Masyarakat Bali memang dikenal bisa menjaga warisan budaya yang telah diberikan nenek moyangnya biar tetap lestari. Meski banyak efek luar yang masuk dalam kesehariannya, masyarakat Bali tetap sanggup memegang dekat dan tidak melupakan apa yang telah menjadi tradisi dan hukum adatnya. Salah satu hal yang sanggup menunjukan lestarinya budaya Bali ialah adanya bermacam-macam tarian tradisional yang hingga sekarang masih kerap dipertontonkan, ibarat tari Pendet, tari Barong, tari Kecak, serta yang akan kita bahas di artikel kali ini, yaitu tari Legong.

Tari Legong

Tari Legong ialah tari tradisional Bali yang dianggap turunan dari tari Sang Hyang yang telah ada semenjak zaman pra-Hindu. Namun, beberapa pendapat menyebutkan pula bahwa tarian ini gres mulai ada semenjak awal periode ke 19. Menurut kisah yang beredar, tari Legong diperkirakan mulai dikembangkan di keraton Bali dari sebuah mimpi yang dialami seorang pangeran dari Sukawati. Ketika sang pangeran tengah sakit keras, ia memimpikan datangnya 2 gadis yang menari diiringi suara gamelan indah. Mimpi tersebut menginspirasinya dan sehabis sembuh dari sakitnya, ia lalu menuangkan setiap gerakan tersebut dalam repertoar tarian beserta gamelan sebagai pengiringnya. Repertoar ini lalu dinamai tari Legong.

Masyarakat Bali memang dikenal bisa menjaga warisan budaya yang telah diberikan nenek moy Tari Legong Asal Bali : Sejarah, Gerakan, Video, dan Penjelasannya

Nama Legong sendiri berasal dari 2 kata, yaitu “Leg” yang berarti tarian dan “Gong” yang berarti gamelan, sesuai dengan unsur yang berpadu di dalamnya.

  • Tema dan Makna Filosofi

Jika dirunut dari cikal bakal kemunculannya, yakni tari Sang Hyang, tari lenggong dianggap mempunyai makna yang berkaitan dengan nilai-nilai keagamaan dan sejarah. Tari lenggong diyakini sebagai perwujudan rasa syukur dan terimakasih masyarakat Bali terhadap leluhurnya yang telah mewariskan banyak peninggalan. Namun, bila dikaitkan dengan kehidupan masa kini, tari Legong dianggaop tidak lebih dari sekedar sarana hiburan semata.

  • Gerakan Tari Legong

Ada beberapa elemen gerakan yang terdapat dalam tari legong. Ke semua elemen tersebut sesungguhnya bermuara pada dasar yang sama ibarat tari Bali lainnya, yaitu gerak tari gambuh. Dasar-dasar gerak tari yang termuat dalam lontar Panititaling Pagambuhan tersebut antara lain terbagi menjadi 3 jenis, yaitu Agem, Tandang, dan Tangkep.

Agem adalah gerakan dasar yang tergantung dari bagaimana tugas si penari dalam tarian tersebut. Dalam hal ini ada berbagai jenisnya. Tandang adalah cara berjalan dan bergeraknya si penari. Tandang terdiri dari ngelikas, nyeleog, nyelendo, nyeregseg, lalu tandang nayog, tandang niltil, nayung dan agem nyamir. Sementara Tangkep adalah adonan dasar-dasar lisan dan gerak pendukungnya. Tangkep mencakup gerak mata, leher, jemari, dan gerakan ketika memakai kipas.

  1. Gerakan mata, yaitu dedeling dan manis carengu.
  2. Gerakan leher, yaitu gulu wangsul, ngurat daun, ngilen, ngeliyet, dan ngotak bahu.
  3. Gerakan jemari, yaitu nyelering, girah, dan nredeh.
  4. Gerakan ketika memakai kipas, yaitu nyingkel, nyekel, dan ngaliput.

Dari semua gerakan-gerakan tari Legong, gerakan mata menjadi cuilan yang paling unik dan menarik. Ekspresi berpengaruh yang ditunjukan penari pada para penonton kerap memukau hati. Jika Anda ingin membuktikannya, silakan simak video tari Legong yang sengaja kami sematkan berikut ini.

  • Iringan Tari

Seperti telah disinggung di atas bahwa tari Legong diiringi oleh tetabuhan gamelan Bali, yang dinamakan Gamelan Semar Pagulingan. Bunyi instrumen-instrumen yang disajikan gamelan harus diikuti sesuai dengan pakem kesesuaian penarinya sesuai dengan penguasaan jalinan wirama, wiraga, dan wirasa yang baik.

  • Setting Panggung

Aturan pakemnya, tari Legong disajikan oleh 2 orang penari wanita yang masih gadis dan belum mengalami menstruasi. Tarian ini dipentaskan di halaman keraton sempurna di bawah sinar bulan purnama. Kendati begitu, sebab tujuannya sekarang beralih sebagai sarana hiburan, pakem ini kerap di abaikan. Baik penari, tempat, maupun waktu pementasan bisa diatur tanpa mengikuti pakemnya.

  • Tata Rias dan Tata Busana

Penari Legong wajib mengenakan pakaian adat Bali lengkap dengan bermacam-macam perniknya. Kostum khas Legong sendiri harus berwarna cerah, ibarat merah, ungu atau hijau. Sementara aksesoris wajibnya ialah hiasan kembang goyang dan rangkaian bunga melati di kepala yang akan ikut bergoyang ketika penarinya menggerakan tubuhnya.

  • Properti Tari

Adapun properti tari Legong sendiri ibarat telah disebutkan di atas ialah sebuah kipas. Kipas menjadi properti penting yang sanggup menambah nilai estetis dalam setiap gerakan yang dipertunjukan oleh penari tarian khas Bali ini.

Bagikan:

Tags:

Leave a Comment