Tari remo yakni salah satu tari tradisional Jawa Timur yang sekarang cukup terkenal di kalangan masyarakat Nusantara. Dengan irama dan gerak yang cepat, tari ini dianggap sanggup mewakili kepribadian masyarakat Jawa Timur yang tanggap, keras, dan tegas. Selain menjadi ikon budaya, tari remo sekarang juga menjadi salah satu media yang dipromosikan dalam pariwisata untuk menarik minat pelancong untuk berkunjung ke provinsi ini.

Di artikel berikut ini akan mengulas bagaimana uniknya tarian ini lengkap dengan sejarah perkembangan, gerakan, serta makna filosofis yang dimilikinya. Silakan disimak!

Tari Remo

Jika dirunut pada sejarahnya, tari remo sebenarnya berasal dari sebuah tarian rakyat yang diperkenalkan oleh seorang seniman jalanan yang tidak dikenali namanya. Diperkirakan asal mula tarian ini pertama kali dikenal di Desa Ceweng, Kec. Dipek, Kab Jombang Jawa Timur. Pada masa itu, tarian ini dipertunjukan di jalan-jalan sebagai sarana hiburan bagi masyarakat. Karena keunikan gerakannya yang dianggap mewakili kehidupan masyarakat Jawa Timur, tarian ini lalu semakin terkenal dan banyak dipelajari pada dikala itu.

 Jawa Timur yang sekarang cukup terkenal di kalangan masyarakat Nusantara Tari Remo Banyuwangi : Sejarah, Gerakan, Video, dan Penjelasannya

1. Tema dan Makna Filosofi


Secara garis besar, tari remo sebenarnya merupakan pertunjukan sendra tari yaitu pertunjukan tari yang mengandung nilai-nilai drama. Setiap gerakan tari remo menggambarkan kegagahan seorang pangeran dikala berjuang di medan pertempuran. Oleh karenanya, tarian ini pada awalnya hanya dipentaskan oleh penari laki-laki saja.

Seiring perkembangannya, tari remo berubah menjadi menjadi beberapa versi. Salah satunya yakni remo putri, yaitu tari remo yang dipentaskan oleh seorang wanita. Selain itu, fungsi utama tarian ini yang awalnya hanya sebagai sarana hiburan rakyat, juga bergeser menjadi tarian pembuka pagelaran ludruk, tari ucapan selamat datang, serta tarian untuk memeriahkan suatu program kenegaraan.

2. Gerakan Tari Remo


Tari remo mempunyai gerakan yang sangat dinamis dan lincah. Gerakan kaki yang lebar dan rancak, gerakan tangan yang terbuka sembari menyapu selendang, serta tatapan mata tajam yang berpadu dengan gerak leher yang patah yakni kekhasan tari tradisional Jawa Timur ini. Selain itu, verbal wajah, gelengan dan anggukan kepala, serta kuda-kuda yang dimiliki setiap gerakan yakni hal utama yang menciptakan tarian ini terlihat begitu atraktif.

3. Iringan Tari


Tari remo diiringi dengan alunan musik tradisional khas Jawa, yaitu gamelan. Gamelan terdiri dari susunan beberapa alat musik yang mengeluarkan suara saling padu, menyerupai bonang barung, saron, gambang, babok, bonang penerus, gender, kethuk, kenong, slentem siter, seruling, kempul, dan gong. Ada beberapa gending atau lagu yang dimainkan untuk mengiringi tarian ini, di antaranya Jula-Juli, Tropongan, Walangkekek, Krucilan, Gedok Rancak, dan gending-gending kreasi baru.

4. Setting Panggung


Tari remo tidak membutuhkan setting panggung khusus. Untuk mengimbangi gerakan tari yang dinamis, hanyai diharapkan area pertunjukan yang luas, terlebih bila tarian ini dimainkan secara berkelompok. Adapun khusus untuk tujuan membuka pertunjukan ludruk, tari remo kerap dimainkan hanya oleh beberapa penari saja, antara 3 sd 7 orang.

Karakteristika yang paling utama dari Tari Remo yakni gerakan kaki yang rancak dan dinamis. Gerakan ini didukung dengan adanya lonceng-lonceng yang dipasang di pergelangan kaki. Lonceng ini berbunyi dikala penari melangkah atau menghentak di panggung. Selain itu, karakteristika yang lain yakni gerakan selendang atau sampur, gerakan anggukan dan gelengan kepala, verbal wajah, dan kuda-kuda penari menciptakan tarian ini semakin atraktif.

5. Tata Rias dan Tata Busana


Penari remo, baik laki-laki maupun perempuan harus mengikuti pakem dalam menata busana dan riasannya sebelum naik panggung. Ada 5 pakem yang sanggup dipilih dalam hal busana tari remo ini, yaitu gaya surabayan, gaya sawunggaling, gaya Malangan, gaya Jombangan, dan gaya remo putri. Namun, kelima pakem tersebut sejatinya mempunyai banyak kesamaan. Pakaian yang dipakai dari kelima pakem tersebut terdiri dari ikat kepala merah, baju hitam tanpa kancing, celana sebatas tengah betis, batik menjuntai ke lutut, stagen sebagai ikat pinggang, keris, 2 buah selendang, dan gelang bergemericik (berlonceng) di kaki dan tangan.

Khusus untuk remo putri, riasan dan busana ditambah dengan sanggul, mekak hitam (penutup dada), rapak (penutup pinggang), dan hanya menggunakan 1 selendang saja di penggalan bahu.

6. Properti Tari


Ada 2 properti utama yang dipakai dalam tari remo, yaitu selendang atau sampur dan gelang bergemericik. Selendang dipakai sebagai pendukung gerakan tangan yang dinamis, sementara gelang gemericik yang dipasang di tangan dan kaki berfungsi untuk menambah kesan berpengaruh pada gerakan-gerakan anggota badan tersebut.

Bagikan:

Leave a Comment