Suku Batak, Karo, Nias, Deli, dan beberapa suku asli di Sumatera Utara memang memiliki budayanya yang saling berbeda. Perbedaan budaya antara entitas-entitas tersebut bisa kita lihat dari bagaimana pakaian adat yang lahir dari peradabannya masing-masing, seperti yang sudah kita bahas di artikel sebelumnya. Namun, selain dari pakaian adat tersebut, kita juga bisa melihat uniknya peradaban suku-suku Sumatera Utara dari kesenian dan alat-alat musik tradisional yang hingga kini masih tetap dijaga kelestariannya. Nah, di artikel kali ini, kita akan membahas alat musik tradisional Sumatera Utara tersebut mulai dari nama, fungsi, gambar, dan keterangan cara memainkannya. Bagi Anda yang ingin mengetahui lebih jauh tentang khasnya seni tradisional Sumatera Utara, silakan simak pembahasan berikut!

Alat Musik Tradisional Sumatera Utara

Ada banyak jenis alat musik tradisional Sumatera Utara yang dapat kita temukan bahkan hingga saat ini. Alat-alat musik tersebut selain berfungsi sebagai ikon budaya, juga memiliki peran dalam mengingatkan generasi saat ini terhadap warisan nenek moyangnya di masa silam. Nah, kami telah merangkum sedikitnya 13 alat musik khas Sumatera Utara tersebut sebagaimana dijabarkan sebagai berikut.

 dan beberapa suku asli di Sumatera Utara memang memiliki budayanya yang saling berbeda 12 Alat Musik Tradisional Sumatera Utara dan Penjelasannya

1. Alat Musik Aramba

Yang pertama adalah alat musik Aramba. Aramba adalah alat musik yang berupa gong kecil yang terbuat dari logam besi, kuningan, atau perunggu. Instrumen ritmis ini diperkirakan berasal dari kebudayaan masyarakat Nias. Ia dimainkan dengan cara dipukul menggunakan pemukul kayu. Dalam daftar alat musik tradisional Sumatera Selatan, aramba disebut juga dengan nama Bende.

2. Alat Musik Doli-Doli

Doli-doli adalah alat musik tradisional Sumatera Utara yang dibuat dari susunan bilah-bilah bambu dengan ukuran yang berbeda. Instrumen yang berasal dari Nias ini, biasanya tidak dimainkan secara tunggal, melainkan selalu diiringi dengan bunyi alat musik lain seperti kendang dan aramba. Doli-doli dimainkan dengan cara dipukul menggunakan tongkat kayu. Adapun jika di masyarakat Melayu, doli-doli disebut dengan nama kolintang.

Baca Juga : Pakaian Adat Sumatera Utara

3. Alat Musik Druri Dana

Druni dana adalah instrumin harmonis yang dimainkan dengan cara dipukul atau digoyangkan. Prinsip kerjanya sama seperti prinsip kerja garputala atau angklung. Ia menghasilkan bunyi jika bambu-bambu yang disusun saling berpadu.

 dan beberapa suku asli di Sumatera Utara memang memiliki budayanya yang saling berbeda 12 Alat Musik Tradisional Sumatera Utara dan Penjelasannya

4. Alat Musik Faritia

Faritia adalah alat musik tradisional Sumatera Utara yang bentuknya mirip sekali dengan gong. Yang membedakan aramba dan faritia adalah jika aramba hanya terdiri dari 1 atau 2 buah, maka faritia tersusun dari ragam ukuran yang menghasilkan nada yang berbeda jika dipukul. Ukuran faritia umumnya berdiameter antara 20 sampai 30 cm.

5. Alat Musik Garantung atau Kolintang

Garantung atau garattung adalah alat musik khas Batak Toba yang dibuat dari susunan 8 lempengan kayu yang dipadukan dengan seutas tali. Garantung menghasilkan nada melodis saat dipukul menggunakan alat pemukul khusus., Sumatera Utara yang merupakan pembawa melodi yang terbuat dari kayu dan memiliki lima bilah nada. Cara memainkan garantung sama seperti cara memainkan gamelan. Tangan kanan digunakan untuk memukul, sementara tangan kiri digunakan untuk mengatur ritme nada yang dihasilkan.

6. Alat Musik Gonrang

Gonrang  dalam bahasa Indonesia berarti gendang. Alat musik ini dibuat dari gelondongan kayu yang dibuang bagian tengahnya dan dibagian sisinya dihamparkan kulit lembu kering sebagai membran. Gonrang banyak ditemukan di masyarakat sekitar Kabupaten Simalungun pada masa silam.

7. Alat Musik Gordang

Jika gonrang hanya memiliki satu membran seperti halnya bedug, maka gordang adalah instrumen kendang dengan 2 membrang di dua sisinya. Gordang dimainkan dengan ditepuk menggunakan telapak tangan. Bunyi yang dihasilkan sangat ritmis dan dapat mengatur permainan nada dari sebuah pertunjukan orkestra. Gordang ditemukan dalam budaya masyarakat Batak Toba.

8. Alat Musik Hapetan atau Hasapi

Hapetan adalah alat musik petik tradisional khas sumatera Utara. Bentuknya menyerupai kecapi pada umumnya. Oleh karena itu, beberapa suku Sumatera Utara juga menyebutnya dengan nama Hasapi, Kucapi, atau Kecapi.

9. Alat Musik Panggora

Jika aramba dan faritia adalah gong berukuran kecil, maka panggora ini adalah gong yang berukuran amat besar. Gong ini memiliki diameter > 36 cm dengan ketebalan > 6 cm. Karena dibuat dari logam seperti besi, kuningan, atau perunggu, suara yang dihasilkan panggora amat nyaring dan keras. Panggora tidak digunakan secara khusus dalam sebuah pertunjukan seni musik tradisional Sumatera Utara, melainkan hanya digunakan pada saat-saat tertentu saja.

10. Alat Musik Sarune Bolon

Pengaruh budaya Melayu Aceh dalam kehidupan masyarakat Batak dapat dibuktikan denganadanya alat musik ini. Ya, seruni bolon adalah hasil akulturasi Serune Kalee khas Aceh dengan kebudayaan Batak. Instrumen melodis ini dimainkan dengan cara ditiup. Yang unik, sarune bolon akan tetap menghasilkan suara baik karena ditiup maupun ditarik napas. Oleh karenanya cara kerja alat musik ini tergolong circular breathing atau pernafasan dua arah.

 dan beberapa suku asli di Sumatera Utara memang memiliki budayanya yang saling berbeda 12 Alat Musik Tradisional Sumatera Utara dan Penjelasannya

11. Alat Musik Taganing

Taganing adalah alat musik khas Batak Toba yang berupa susunan 5 buah gendang dengan ukuran beragam. Cara memainkannya yaitu dipukul menggunakan palupalu atau stik khusus dari kayu. Selain berfungsi sebagai alat musik ritmis, taganing juga mengasilkan nada-nada melodis yang sangat bermanfaat untuk mengiringi permainan alat musik lainnya dalam satu pertunjukan.

12. Alat Musik Ole-Ole

Ole-ole sebetulnya bukan alat musik pertunjukan. Instrumen ini hanya terbuat dari batang padi yang ruasnya dipecah dan ditiup sedemikian rupa sehingga menghasilkan nada. Ia biasanya dimainkan oleh para petani yang sedang memanen padinya di sawah. Untuk mengeraskan suara, umumnya ditambahkan lilitan daun kelapa muda secara mengeliling hingga ukuran yang diinginkan. Di beberapa daerah di Nusantara, alat musik tradisional Sumatera Utara ini juga sering dimainkan tapi dengan nama dan sebutan yang berbeda.

Nah, itulah beberapa alat musik tradisional Sumatera Utara dan penjelasannya. Semoga dapat menjadi bahan referensi bagi kita semua untuk mengenal budaya-budaya unik di seluruh nusantara. Salam.

Bagikan:

Leave a Comment