Penyebaran agama Islam di Indonesia berlangsung sangat cepat. Selain karena didukung oleh ajarannya yang dinilai sesuai dengan kepribadian bangsa Indonesia, pesatnya penyebaran Islam di Indonesia juga disebabkan oleh penggunaan beberapa saluran penyebaran yang bekerja dengan sangat efektif. Saluran penyebaran Islam di Indonesia tersebut meliputi saluran perdagangan, pendidikan, dan hubungan sosial budaya. Ketiga saluran inilah yang banyak digunakan kaum muslimin menyebarkan Islam di wilayah Indonesia.
Saluran Penyebaran Islam Di Indonesia
1. Saluran Perdagangan
Saluran perdagangan merupakan salah satu saluran penyebaran Islam di Indonesia yang paling awal digunakan. Para pedagang dari berbagai kawasan berkumpul dan menetap, baik sementara maupun selamanya di sebuah daerah sehingga terbentuklah suatu perkampungan pedagang Muslim. Para pedagang muslim ketika berinteraksi dagang sering menyisipkan ajaran Islam untuk menarik simpati dari para pedagang Indonesia. Dengan cara itulah banyak pedagang Indonesia yang tertarik beralih memeluk agama Islam.
Melalui saluran ini, pelabuhan menjadi tempat utama bagi masuknya Islam di Indonesia. Salah satu pelabuhan itu misalnya pelabuhan Bandar Khalifah di Pantai Barus, Sumatera Barat. Wilayah Sumatera Barat dan Aceh menjadi pintu masuknya Islam ke Indonesia. Para pedagang dari berbagai negeri berdatangan membawa komoditas masing-masing. Tidak jarang mereka menetap dalam waktu lama. Pada proses berdagang inilah dakwah Islam disampaikan. Ajakan dakwah Islam pun diterima dengan baik oleh para pedagang Indonesia. [BACA : Teori Masuknya Islam ke Indonesia]
2. Saluran Pendidikan
Saluran penyebaran Islam di Indonesia lain yang mendukung perkembangan Islam di Indonesia adalah saluran pendidikan. Saluran ini digunakan para mubaligh dari beberapa negeri untuk menyebarkan Islam. Kedatangan para mubaligh menyebabkan dakwah Islam semakin marak dan gerakan dakwah semakin luas. Gerakan dakwah tidak hanya terbatas di pantai-pantai barat Sumatear, melainkan sampai ke pulau-pulau bagian timur Indonesia. Selain itu, para pelaut Bugis ikut menyebarkan Islam hingga kepulauan Maluku dan Papua yang bekerja sama dengan para Mubaligh dari Gresik, Jawa Timur. Pulau Jawa saat itu menjadi barometer penyebaran Islam di Indonesia.
Penyebaran Islam melalui saluran pendidikan sangat berpengaruh pada penyebaran Islam di Indonesia. Selain melalui para mubaligh dan wali songo, penyebaran Islam dilakukan dengan mendirikan lembaga pendidikan, yaitu pondok pesantren. Pondok pesantren menampung pemuda dari berbagai daerah untuk menimba ilmu agama Islam. Para santri yang sudah tamat dari pesantren mulai berdakwah menyebarkan Islam di daerahnya masing-masing. Dengan saluran penyebaran Islam di Indonesia yang satu ini, agama Islam berkembang dan menyebar cepat ke seluruh Indonesia.
3. Saluran Sosial Budaya
Saluran sosial budaya tidak kalah pentingnya dalam menunjang upaya penyebaran Islam di Indonesia. Proses interaksi sosial budaya dilakukan dengan cara pernikahan atau dengan media seni, seperti seni bangunan, seni pahat, seni tari, dan musik. Masuknya Islam dengan jalan pernikahan memberi warna tersendiri dalam sejarah Islam di Indonesia. Melalui perkawinan ini lahirlah generasi baru muslim dan merupakan awal dari terbentuknya sebuah komunitas muslim di kalangan warga pribumi. Beberapa contoh perkawinan ulama Islam dengan wanita pribumi adalah perkawinan Raden Rahmat atau Sunan Ampel dengan Nyai Ageng Manila dan Raja Brawijaya yang beragama Hindu dengan Putri Campa yang beragama Islam. Hasil dari perkawinan mereka adalah lahirnya Raden Patah, pendiri kerajaan Demak.
Selain melalui perkawinan, penyebaran ajaran Islam melalu saluran budaya juga dilakukan dengan akulturasi budaya pribumi dan budaya Islam. Cara ini ditempuh untuk mempermudah dan mempercepat perkembangan Islam. Budaya pribumi saat itu diwarnai oleh budaya agama Hindu dan budha bisa berakulturasi dengan budaya Islam tanpa menggeser nilai-nilai tauhid. Contoh akulturasi budaya ini misalnya munculnya doa-doa Islam dalam upacara adat seperti perkawinan, kelahiran, selapan, wayang kulit, seni bangunan, dan kesusastraan. Budaya Islam yang sederhana menyebabkan rakyat mudah mencerna dan menerima muatan isi yang disampaikan. Model pendekatan tersebut menyebabkan Islam mudah diterima.
Saluran Lain
Selain ketiga saluran penyebaran Islam di Indonesia yang telah disebutkan di atas, ada beberapa faktor pendukung yang menyebabkan pesatnya perkembangan Islam di Indonesia. Beberapa faktor pendukung tersebut antara lain:
- Syarat untuk memeluk Islam sangat mudah.
- Kewajiban berdakwah merupakan tugas setiap muslim.
- Para ulama memiliki kelebihan rohaniah melalui ajaran tasawuf.
- Ajaran Islam dipandang sesuai dengan kepribadian bangsa Indonesia.
- Ajaran Islam tidak mengenal perbedaan derajat manusia berdasarkan kasta maupun gelar.
- Para saudagar, dai, dan ulama menyampaikan Islam dengan pendekatan dakwah yang simpatik.
Demikianlah beberapa saluran penyebaran Islam di Indonesia yang dapat kami jelaskan. Semoga bisa menjadi bahan referensi untuk tugas sekolah maupun untuk sekedar menambah wawasan Anda terkait sejarah Islam di Nusantara. Salam.
Leave a Comment