Artikel ini merupakan bagian ke 5 (terakhir) dari artikel utama mengenai daftar nama rumah adat Indonesia. Nah, jika di artikel bagian ke 4 kita telah membahas beragam rumah adat dari provinsi-provinsi di Pulau Sulawesi, di kesempatan kali ini kita akan mengulas secara lengkap tentang arsitektur dan gaya hunian rumah adat dari provinsi-provinsi di Wilayah Timur Indonesia.
Rumah Adat Indonesia
Perlu diketahui bahwa Wilayah Indonesia Timur meliputi beberapa provinsi yang tergabung ke dalam kepulauan Sunda Kecil, seperti Bali, Nusa Tenggara Barat, dan Nusa Tenggara Timur; Kepulauan Maluku, seperti Provinsi Maluku dan Maluku Utara; serta Pulau Papua, yang meliputi Provinsi Papua Barat, Provinsi Papua, dan Provinsi Kepulauan Cendrawasih. Provinsi-provinsi di Wilayah Indonesia Timur tersebut memiliki keunikan rumah adat masing-masing seperti telah kami rangkum penjelasannya sebagaimana berikut.
28. Rumah Adat Bali
Rumah adat Bali bernama Gapura Candi Bentar. Dinamai demikian karena rumah ini dilengkapi dengan sepasang gapura berukuran besar tanpa atap yang saling terpisah. Antar satu gapura dengan gapura lain hanya dihubungkan dengan beberapa anak tangga. Gapura juga dilengkapi dengan beragam ornamen khas Bali serta pajangan patung-patung yang merupakan simbol budaya Bali.
Gambar di samping adalah gambar dari rumah adat Gapura Candi Bentar. Selengkapnya tentang desain, arsitektur, dan filosofi dari rumah adat satu ini, silakan Anda baca informasinya di link ini.
29. Rumah Adat Nusa Tenggara Barat
Rumah adat Nusa Tenggara Barat (NTB) bernama Rumah Dalam Loka. Rumah Dalam Loka sebetulnya merupakan rumah atau istana bagi raja-raja di Sumbawa di masa silam. Hal ini sesuai dengan arti nama rumah tersebut, Dalam yang berarti Istana dan Loka yang berarti Dunia.
Rumah Dalam Loka berukuran besar dan memiliki struktu panggung dengan bahan pembuatan berupa kayu jati. Rumah adat ini terbagi atas beberapa ruangan seperti balairung, serambi depan, dapur, dan ruang keluarga sultan. Ia juga memiliki 2 lantai seperti yang gambarnya dapat dilihat pada kenampakan di samping. Selengkapnya tentang desain, arsitektur, dan filosofi dari Rumah Dalam Loka, silakan Anda baca informasinya di link ini.
30. Rumah Adat Nusa Tenggara Timur
Rumah adat Nusa Tenggara Timur (NTT) bernama Rumah Adat Musalake. Sesuai namanya, Mosa Laki yang berarti Kepala Suku, maka Rumah Musalake juga merupakan rumah tinggal bagi kepala suku Ende. Rumah tersebut digunakan untuk beragam keperluan adat, mulai dari tempat digelarnya upacara ritual adat, hingga sebagai tempat bermusyawarah untuk memutuskan suatu keputusan
Dilihat dari arsitektur bangunannya, rumah khas Suku Ende Lio disebut memiliki beberapa keunikan struktur konstruksi. Salah satunya terletak pada bentuk atap yang menjulang tinggi ke atas serta bentuk ruangannya yang persis perseg empat bila dilihat tampak atas. Selengkapnya tentang desain, arsitektur, dan filosofi dari Rumah Adat Musalake, silakan Anda baca informasinya di link ini.
31. Rumah Adat Maluku
Rumah adat Maluku bernama Rumah Adat Baileo. Bagi masyarakat Maluku, Rumah Baileo bukan hanya berfungsi sebagai tempat tinggal dan tempat penyimpanan benda suci, tempat upacara adat, dan balai warga semata. Ia juga berfungsi sebagai representasi budaya Maluku sekaligus identitas adat di kancah Nasional.
Rumah Baileo dapat dengan mudah diidentifikasi dari beberapa ciri spesifik yang terdapat pada gaya arsitekturnya. Ukuran rumah Baileo yang sangat besar, modelnya yang berupa rumah panggung, serta adanya beberapa ornamen etnik sebagai hiasan merupakan beberapa ciri tersebut. Selengkapnya tentang desain, arsitektur, dan filosofi dari rumah adat Baileo, silakan Anda baca informasinya di link ini.
32. Rumah Adat Maluku Utara
Rumah adat Maluku Utara bernama Rumah Adat Sasadu. Rumah adat ini sebetulnya tidak berfungsi sebagai tempat tinggal. Fungsi utamanya tak lain dan tak bukan adalah sebagai balai pertemuan adat atau tempat digelarnya beragam upacara dan ritual. Fungsi utama dari Rumah adat Sasadu sangat sesuai dengan gaya arsitekturnya yang nyaris tanpa dinding.
Gambar di samping adalah gambar dari rumah adat Maluku Utara ini. Jelas kita lihat bahwa rumah ini memang tak dilengkapi dinding dan bahkan masih beralaskan tanah. Selengkapnya tentang desain, arsitektur, dan filosofi dari rumah adat Sasadu, silakan Anda baca informasinya di link ini.
33. Rumah Adat Papua Barat
Rumah adat Papua Barat bernama Mod Aki Aksa. Mod Aki Aksa sendiri berarti Rumah Berkaki Seribu. Dinamai demikian karena desain rumah adat suku Arfak ini dilengkapi dengan banyak sekali tiang penyangga. Setiap tiang-tiang penyangga yang terbuat dari kayu keras tersebut diukir sedemikian rupa sebagai hiasan sekaligus sebagai pengusir kekuatan jahat yang bisa mengganggu pemilik rumah.
Selain dalam budaya suku Arfak, rumah Mod Aki Aksa juga ditemukan dalam budaya suku-suku Papua Barat lainnya seperti suku Doteri, suku Kuri, Sebyar, Moscona, Kambou, Onim, Sekar, Mairasi, Maibrat, Imeko, Moi, Simuri, Irarutu, Tehit, Tipin, Maya dan suku Biak. Selengkapnya tentang desain, arsitektur, dan filosofi dari rumah adat Mod Aki Aksa, silakan Anda baca informasinya di link ini.
34. Rumah Adat Papua
Rumah adat Papua bernama Rumah Honai. Rumah Honai merupakan rumah berbentuk kerucut yang dibuat dari bahan jerami atau daun alang-alang yang disusun sedemikian rupa. Honai biasanya terdiri dari 2 lantai, lantai pertama digunakan untuk tempat tidur, sementara lantai atas digunakan untuk tempat berkumpul atau membakar api unggun.
Honai biasanya hanya berukuran sempit dengan tinggi tidak lebih dari 2,5 meter. Arsitektur ini dirancang agar rumah honai dapat menahan hawa dingin khas iklim pegunungan Papua.
Honai dapat ditemukan dalam 3 peruntukan, yaitu untuk laki-laki (Honai), untuk perempuan (Ebei), dan untuk kandang babi atau ternak (Wamai). Selengkapnya tentang desain, arsitektur, dan filosofi dari rumah adat Honai, silakan Anda baca informasinya di link ini.
35. Rumah Adat Kep. Teluk Cendrawasih
Kep. Teluk Cendrawasih adalah provinsi Indonesia yang terakhir diresmikan dan menjadi provinsi ke 35. Kendati terbilang baru, bukan berarti masyarakat Kep. Cendrawasih tidak memiliki budaya. Adat dan budaya masyarakat suku Wamesa sebagai suku asli provinsi ini justru telah berkembang sangat pesat. Hal ini dibuktikan salah satunya oleh keberadaan rumah adat Kep. Teluk Cendrawasih bernama Rumah Lgkojei.
Rumah adat ini sebetulnya memiliki bentuk yang serupa dengan rumah Mod Aki Aksa atau rumah Kaki Seribu khas Papua Barat. Namun, pada rumah Lgkojei bentuknya lebih mirip rumah panggung, terdapat banyak ventilasi udara dan lubang cahaya, serta atapnya yang lebih tinggi. Bisa dibilang rumah adat Lgkojei ini adalah rumah adat perkembangan dari rumah adat Mod Aki Aksa. Selengkapnya tentang desain, arsitektur, dan filosofi dari rumah adat Lgkojei, silakan Anda baca informasinya di link ini.
Nah, demikianlah rangkuman yang dapat kami buat tentang daftar nama rumah adat di Indonesia beserta gambar dan penjelasannya. Semoga pemaparan ini dapat bermanfaat bagi kita semua dan mampu menyadarkan kita tentang betapa pentingnya melestarikan budaya bangsa. Salam.
Leave a Comment