Alat Musik Tradisional / Gorontalo memang provinsi yang baru terbentuk belum lama ini, tepatnya pada 22 Desember 2000 lalu setelah melalui proses panjang otonomi daerah dan memisahkan diri dari provinsi induknya yakni Provinsi Sulawesi Utara. Akan tetapi, hal tersebut tidak berarti menunjukan bahwa provinsi Gorontalo tidak memiliki ikon budaya yang bersumber dari kehidupan masyarakatnya.
Suku Gorontalo sendiri yang menjadi suku asli provinsi ini memiliki beragam unsur yang menjadikannya dapat digolongkan sebagai entitas yang cukup maju dalam budaya bangsa Indonesia. Salah satu unsur tersebut adalah beragam alat musik tradisional Gorontalo yang hingga kini masih sering dimainkan dalam upacara adat atau seni pertunjukan daerahnya. Apa saja ya alat musik tradisional khas Gorontalo tersebut? Simak uraiannya di bawah ini!
Alat Musik Tradisional Gorontalo
Kami telah merangkum 4 alat musik tradisional Gorontalo lengkap dengan gambar dan penjelasannya, yaitu alat musik Polopalo, alat musik Gambusi, alat musik Marwas, dan alat musik Rebana.
1. Alat Musik Polopalo
Yang pertama adalah alat musik Polopalo. Instrumen ini merupakan alat musik idiofon yang artinya adalah alat musik yang sumber bunyinya diperoleh dari badannya sendiri. Polopalo terbuat dari sebulah bambu kecil yang dibentuk sedemikian rupa sehingga memiliki kemampuan menghasilkan suara yang lantang saat dimainkan.
Polopalo dimainkan dengan cara dipukulkan pada lutut atau bagian tubuh lain para pemainnya. Umumnya, instrumen ini dimainkan bersama-sama dalam pertunjukan tari tradisional khas Gorontalo.
Untuk menghasilkan ritme yang unik, pada perkembangannya Polopalo dimodifikasi sehingga terbagi menjadi beberapa jenis berdasarkan ukurannya. Ada 3 jenis Polopalo, yaitu yang berukuran besar, sedang, dan kecil. Semakin kecil ukuran Polopalo, semakin tinggi nada yang dihasilkannya. Secara sekilas, bentuk dari alat musik tradisional Gorontalo ini dapat ditunjukan pada gambar di atas.
Baca Juga : Alat Musik Tradisional Sulawesi Barat
2. Alat Musik Gambusi
Selain Polopalo, suku Gorontalo juga mengenal alat musik gambus yang sudah akrab dalam budaya Melayu. Mereka menyebut gambus dengan nama gambusi. Instrumen ini serupa dengan gambus yang kita temui dalam budaya masyarakat Sumatera, Jawa, dan Kalimantan. Dawainya berjumlah 9 dan menghasilkan nada-nada khas padang pasir saat dipetik. Biasanya, gambusi dimainkan bersama marwas dan rebana dalam pertunjukan musik marawis.
Baca Juga : Pakaian Adat Gorontalo
3. Alat Musik Marwas
Marwas adalah kendang tepuk yang sering dimainkan bersama gambusi dan rebana dalam pertunjukan marawis. Alat musik ini dikenal masyarakat Gorontalo setelah agama Islam masuk dan menyebar di Sulawesi. Pertunjukan marawis sendiri umumnya menghadirkan lagu-lagu yang sarat dengan nilai keagamaan. Biasanya berupa pujian kepada Tuhan atau nasihat kepada sesama.
4. Alat Musik Rebana
Dan yang terakhir adalah rebana. Sebagai alat musik tradisional Gorontalo, rebana juga dikenal setelah masuknya budaya Islam ke Sulawesi, tepatnya pada masa kekuasaan Sultan Amai di sekitar tahun 1425 Masehi. Catatan sejarah membuktikan instrumen ini memang telah akrab ditelinga masyarakat Gorontalo karena memang sering dijadikan pengiring ritual upacara adat atau upacara keagamaan.
Nah, demikianlah beberapa alat musik tradisional Gorontalo dan penjelasannya yang dapat kami sampaikan. Semoga tulisan ini bisa kembali mengingatkan kita tentang pentingnya menjaga kelestarian budaya bangsa supaya tidak punah dimakan zaman. Semoga bermanfaat!
Leave a Comment