Kemajuan zaman secara sadar maupun tidak, telah banyak merubah kehidupan masa anak-anak kita. Jika pada masa kita kecil mereka sekarang disibukan dengan beragam jenis game digital dan gadget, masa kecil kita dulu justru lebih menyenangkan. Kita tentu masih ingat tentang beragam jenis permainan tradisional yang dulu sering kita mainkan. Nah berikut ini, untuk mengulas kembali kenangan tersebut, saya akan membahas mengenai 9 permainan tradisional Jawa yang mungkin sempat Anda lupakan. Silakan disimak.
Permainan Tradisional Jawa
Sebetulnya ada banyak sekali ragam permainan tradisional yang sering dimainkan pada masa kecil kita dulu. Namun, di kesempatan kali ini, saya akan membahas 9 diantaranya yang Alhamdulillah masih saya ingat lengkap beserta gambar dan peraturan permainannya.
1. Petak Umpet atau Ucing Sumput
Petak umpet adalah permainan tradisional Jawa yang dimainkan oleh sekelompok anak-anak yang jumlahnya lebih dari tiga. Dalam permainan ini, salah satu anak akan berperan menjadi kucing. Ia akan mencari teman-temannya yang bersembunyi, setelah ia memejamkan dan memberikan kesempatan temannya untuk bersembunyi. Kesempatan diberikan melalui hitungan yang biasanya berjumlah 10. Anak yang pertama kali ditemukan akan menggantikan perannya sebagai kucing jika temannya yang masih bersembunyi dapat memegang benteng pusat permainan tempat di mana orang yang berperan sebagai kucing memejamkan matanya.
2. Benthik atau Gatrik
Gatrik atau benthik adalah permainan tradisional Jawa yang dimainkan oleh 2 kelompok anak. Media yang digunakan dalam permainan adalah 2 potong bambu. Satu bambu berfungsi sebagai tongkat dengan panjang 30 cm, sedang satu bambu lainnya berukuran lebih kecil. Cara memainkan permainan ini dimulai dengan meletakan tongkat pendek di antara 2 buah batu bata, pemain akan memukul tongkat kecil tersebut dengan tongkat yang lebih panjang sejauh-jauhnya. Kelompok pemain lawan harus menangkap tongkat pendek tersebut dan sebisa mungkin melemparkannya ke arah tumpukan batu bata. Untuk lebih jelasnya seputar peraturan dalam permainan gatrik ini, Anda dapat berkunjung ke artikel ini.
3. Gobag Sodor
Gobag sodor adalah permainan tradisional Jawa yang dimainkan oleh 2 kelompok anak yang masing-masing berisi 5 orang. Inti permainan ini adalah kelompok penjaga menghalangi kelompok lawan supaya mereka tidak bisa melewati garis benteng bolak-balik. Setiap garis dijaga oleh seorang pemain yang akan menerkam pemain lawan yang mencoba melewati bentengnya. Permainan ini sangat bermanfaat dalam melatih ketangkasan anak.
4. Gundu
Permainan gundu atau kelereng merupakan permainan tradisional Jawa yang hingga kini masih cukup sering dimainkan. Permainan ini mempunyai banyak sekali variasi, namun yang paling sering dimainkan adalah permainan gundu lingkar. Sejumlah gundu hasil sum-suman para pemain diletakan dalam sebuah garis lingkaran, lalu para pemain tadi akan berupaya untuk mengeluarkan gundu-gundu tersebut. Gundu yang keluar dari lingkaran akan menjadi miliknya sedangkan jika kelereng yang digunakan untuk mencentang berdiam di dalam lingkaran tersebut, maka pemain tersebut akan dikeluarkan. Permainan tradisional Jawa yang satu ini sangat bermanfaat untuk melatih konsentrasi anak. [Baca Juga : Asal Usul Suku Jawa]
5. Oray-orayan
Oray-orayan adalah permainan tradisional yang dimainkan oleh sekelompok anak yang saling memegang pundak dan berjalan diantara dua pemain lain yang menyatukan tangannya hingga membentuk gerbang. Sekelompok anak yang berjalan membentuk ular akan menyanyikan satu lagu khusus yang liriknya bisa Anda lihat di sini. Saat lagu terhenti, pemain yang membentuk gerbang akan menurunkan tangannya dan menangkap anak yang ada di hadapannya.
6. Gangsingan
Gasingan adalah permainan yang cukup sering dimainkan oleh anak-anak Jawa pada zaman dulu. Para pemain dalam permainan ini akan memutarkan gasingnya yang terbuat dari batang kayu menggunakan seutas tali yang dililitkan. Gasing yang memutar paling lama akan menjadi pemenangnya, sedangkan gasing yang lebih dulu berhenti berputar akan menerima hukuman.
7. Congklak atau Dhakon
Permainan ini biasanya dimainkan oleh 2 gadis kecil yang duduk saling berhadapan. Mereka menggunakan sebuah papan congklak yang memiliki 7 buah lubang. Lubang-lubang dalam papan congklak itu akan diisi menggunakan cangkang kerang atau biji-bijian sesuai urutannya. Di akhir permainan, isi dari lubang bandar akan dihitung dan pemain yang mendapatkan kerang paling banyak akan menjadi pemenangnya. [Baca Juga : Upacara Adat di Indonesia]
8. Egrang
Egrang adalah sebuah mainan yang terbuat dari tongkat bambu. Bentuk mainan ini dapat dilihat seperti pada gambar. Para anak lelaki akan berjalan dengan bertumpu pada bambu yang menyiku. Mereka berjalan balapan dengan teman lainnya yang menggunakan egrang dan siapa yang sampai di garis finish lebih dulu, dialah yang jadi pemenangnya.
9. Pecle
Pecle adalah permainan yang biasanya dimainkan anak perempuan. Permainan ini dilakukan di atas media tanah yang digarisi kotak-kotak. Para pemain menggunakan genteng yang dibentuk segi empat sebagai gundu. Mereka akan berjalan menggunakan 1 kakinya dengan cara melompat-lompat dan berkesempatan untuk menguasai satu kotak saat sudah selesai menjalani satu sesi permainan lengkap. Permainan akan terus diulang hingga semua kotak sudah dimiliki oleh para pemain. Perlu diketahui, permainan ini sering kali menyebabkan anak-anak menjadi susah kencing saat malam hari setelah di siang harinya mereka memainkannya.
Nah, demikianlah 9 permainan tradisional Jawa beserta gambar dan keterangan singkat cara memainkannya. Sebetulnya masih banyak lagi jenis permainan tradisional anak-anak Jawa yang belum disebutkan dalam artikel ini. Kedepan, jika ada waktu luang, Insya Alloh saya akan menambah penjelasan permainan-permainan lainnya agar lebih lengkap. Semoga bermanfaat.
Leave a Comment