.daftarisi { padding:10px; background:#434A54; color:#fff; border-radius:0px 0px 5px 5px; } .juduldaftarisi { padding:10px; background:#656D78; color:#fff; border-radius:5px 5px 0px 0px; font-weight: bold; text-align: center }
Pemakaman adalah sebuah prosesi penguburan manusia yang telah meninggal dunia, mulai itu dari persiapannya sampai pada akhir prosesi penguburannya diarea pemakaman. Faktor kebudayaan menjadikan salah satu hal banyaknya adat pemakaman yang dipakai oleh masyarakat, dimana adat pemakaman masyarakat disuatu daerah atau tempat umumnya akan berbeda dengan adat pemakaman masyarakat di yang ada di daerah atau tempat lain.
Nilai-nilai sejarah dan juga kebudayaan yang diwarisan secara turun-temurun oleh para leluhur menjadikan masyarakat di Indonesia mempunyai keanekaragaman adat pemakaman, sebab Indonesia mempunyai berbagai macam suku adat dan juga isitiadat yang berbeda-beda diantara suku satu dengan suku lainnya.
Faktor kepercayaan dari para leluhur yang sudah mengakar kuat disuatu suku di Indonesia juga menjadi faktor adanya keanekaragaman adat pemakaman yang ada di Indonesia. Namun pada dasarnya bila kita menarik kesimpulan dari adanya keanekaragaman tentang adat didalam pemakaman, maka seluruhnya akan mengarah terhadap adanya kehidupan sesudah kematian. Manusia tidak akan hidup kekal di alam dunia, tetapi sesudah mengalami kematian manusia kemudian akan pergi ke alam lain, yakni alam akhirat dimana manusia-manusia tersebut akan mempertanggungjawabkan semua amal danjuga perbuatannya selama ada di dunia.
Berikut pada artikel ini kami akan mengupas setidaknya 7 adat pemakaman yang ada di Indonesia. Beberapa diantaranya mempunyai keunikan dan juga ciri khasnya masing-masing sehingga masyarakat dapat mengenali suatu adat pemakaman yang dilaksanakan merupakan milik dari suku mana. Mari kita simak ulasan tentang 7 adat pemakaman yang ada di Indonesia.
- Ngaben, Upacara Pembakaran Mayat di Bali
- Tradisi Brobosan di Masyarakat Jawa
- Prosesi Pemakaman Masyarakat Desa Trunyan di Bali
- Prosesi Mumifikasi Suku Asmat di Papua
- Proses Pemakaman Batu Lemo di Tanah Toraja
- Prosesi Pemakaman Suku Dayak Benuaq di Kalimantan
- Prosesi Pemakaman Suku Minahasa di Sulawesi Utara
1. Ngaben, Upacara Pembakaran Mayat di Bali
Bali dikenal mempunyai kenekaragaman budaya yang sudah dikenal luas sampai ke mancanegara, kepopuleran dari kebudayaan masyarakat Bali telah banyak yang mendunia, salah satunya yaitu Ngaben. Ngaben sendiri merupakan prosesi pembakaran mayat untuk orang yang telah meninggal di Bali, dimana tujuannya yaitu untuk membebaskan jiwa yang telah meninggal supaya bisa mencapai tahapan kehidupan baru sesudah meninggal dunia.
Upacara Ngaben ini kerap dibuka untuk semua khalayak ramai, sehingga pihak pemerintah setempat juga menjadikan tradisi upacara Ngaben ini sebagai salah satu bentuk daya tarik wisata budaya yang sangat unik di Provinsi Bali. Banyak para wisatawan yang mengabadikan upacara Ngaben ini baik itu para wisatawan lokal maupun para wisatawan asing. Mereka ada yang secara sengaja datang jauh-jauh ke Bali hanya untuk melihat prosesi dari upacara bernama Ngaben ini.
Upacara Ngaben adalah upacara yang sangat mewah dan juga megah bagi masyarakat di Provinsi Bali sebab dalam melaksanakan prosesi upacara Ngaben diperlukan biaya yang tentunya tidak sedikit, dimana untuk mereka yang belum mempunyai finansial yang cukup dalam menguburkan mayat biasanya pihak keluarga akan menunggu sampai finansial mereka sudah dirasakan cukup dan barulah tulang belulang dari pihak keluarga yang telah meninggal tadi dibakar melalui prosesi upacara Ngaben ini.
Kebanyakan didalam prosesi upacara Ngaben ini dilakukan dengan cara membakar si mayat atau tulang belulang dari mayat didalam sebuah patung yang umumnya berbentuknya seperti patung binatang lembu. Kremasi yang sangat unik dan dilakukan dengan cara dibakar ini adalah prosesi adat pemakaman yang sangat khas dari masyarakat di Provinsi Bali.
2. Tradisi Brobosan di Masyarakat Jawa
Brobosan ini berasal dari kata “Brobos” yang artinya yaitu berjalan menerobos lewat bagian bawah suatu benda. Tradisi Brobosan ini sendiri mempunyai tujuan dimana si pihak keluarga yang telah ditinggalkan akan diberikan kesempatan guna menghormati kerabatnya yang telah meninggal dunia untuk terakhir kalinya.
Tradisi brobosan ini sendiri dapat kita jumpai di acara-acara kematian keluarga masyarakat Jawa yang meninggal, entah itu masyarakat Jawa yang sedang merantau disuatu tempat ataupun masyarakat Jawa yang masih tinggal di tanah Jawa. Penghormatan terhadap pihak yang lebih tua adalah ajaran yang sangat kental diajarkan oleh masyarakat Suku Jawa bahkan sampai kematian menjemput pun ajaran menghormati untuk pihak yang lebih tua masih dilakukan dengan melaui prosesi Brobosan ini.
3. Prosesi Pemakaman Masyarakat Desa Trunyan di Bali
Yang sangat unik disini meskipun tidak dikuburkan ke dalam tanah, jasad dari mayat tersebut tidak akan menjadi bau ataupun mengeluarkan bau busuk namun bau yang timbul tersebut malah menjadi bau wangi. Bau wangi tersebut merupakan bau enzim yang keluar dari pohon disekitar dan juga kemenyan tersebut. Sangat unik bukan pemakaman di desa Trunyan ini.
4. Prosesi Mumifikasi Suku Asmat di Papua
5. Proses Pemakaman Batu Lemo di Tanah Toraja
Banyak para wisatawan yang sengaja untuk datang dan juga melihat prosesi pemakaman yang sangat unik ini. Bagi seseorang yang mempunyai tingkat derajat sosial yang sangat tinggi dilingkungan masyarakat adat Suku Toraja, maka akan diberikan tempat dilubang batu yang lebih tinggi dibandingkan dengan masyarakat yang mempunyai strata sosial yang lebih rendah.
6. Prosesi Pemakaman Suku Dayak Benuaq di Kalimantan
Prosesi pemakaman ini dilakukan untuk orang yang baru saja meninggal dunia, sampai beberapa tahun kemudian kotak tersebut dibongkar dan kemudian dibuka untuk diambil tulangnya. Tulang-tulang tersebut lalu di doakan dan dikremasi secara permanent didalam sebuah kotak yang terakhir ditaruh disekitar rumah pihak keluarga yang meninggal dunia tersebut.
Didalam upacara pemakaman ini terdapat semacam proses pemanggilan roh guna pemberkatan dari pihak keluarga yang ditinggalkan, serta tari-tarian adat yang mengiringi kepergian dari orang yang telah meninggal. Sampai saat ini prosesi pemakaman yang sangat unik ini masih tetap dilestarikan oleh masyarakat suku Dayak Benuaq di Kalimantan.
7. Prosesi Pemakaman Suku Minahasa di Sulawesi Utara
Posisi makam batu dan juga jasad orang yang telah meninggal dunia wajib untuk menghadap ke arah utara. Menurut beberapa kepercayaan masyarakat disana hal itu dilakukan untuk menghormati asal-usul Suku Minahasa yang dipercaya adalah keturunan dari orang-orang yang berasal dari daerah diutara.
Leave a Comment