Lensa Budaya ~ Surak Ibra merupakan salah satu kesenian tradisional yang berasal dari desa Cinunuk, Kecamatan Wanaraja, Kabupaten Garut, Jawa Barat. Kesenian tradisional ini dikenal juga dengan sebutan Boboyongan Eson.
Surak Ibra sudah lahir sejak pada tahun 1910 di kampung Sindang Sari. Kesenian tradisional Surak Ibra diciptakan oleh putra dari Raden Wangsa Muhammad atau yang lebih dikenal dengan nama Raden Papak, yaitu Raden Djajadiwangsa.
Di setiap pementasan Surak Ibra versi Cibatu biasanya akan ada unsur-unsur magic dikarena para pemainnya mengalami trance, atau tidak sadarkan diri sebab kerasukan. Pertunjukannya juga diawali dengan menyediakan sesaji dan harus disediakan sehari sebelumnya permentasan, dan alai-alas yang dipakai harus diberi mantra terlebih dahulu.
Surak Ibra umumnya dipagelarkan di event tertentu seperti pada saat memperingati hari jadi Kabupaten Garut, Jawa Barat. Saat ini kesenian surak ibra sudah langka dan masuk ke dalam agenda Balai Pengelolaan Taman Budaya Provinsi Jawa Barat. Hal ini dikarenakan sulitnya regenerasi dan derasnya arus globalisasi. Saat ini beberapa pewaris kesenian ini juga telah memasuki usia senja dan kesulitan untuk meremajakan kesenian ini.
Leave a Comment