Indonesia merupakan negera yang kaya akan seni dan tradisi, termasuk tari-tarian. Jumlah tarian yang ada di Indonesia ini cukup banyak dengan jumlah tarian yang diketahui sekitar 170. Namun, untuk saat ini tari-tarian tersebut sudah hampir punah termakan zaman yang membuat kaum muda Indonesia mulai enggan melestarikannya.
Sebagai warga Indonesia sudah sepatutnya kita membantu melestarikan kesenian dan tradisi yang ada. Sudah banyak kejadian tentang budaya Indonesia yang di klaim oleh negara lain, misalnya Reog Ponorogo yang di klaim sebagai tarian milik Malaysia.
Pada artrikel kali ini kita akan mengenal tari-tarian khas daerah Jawa Timur. Supaya kamu tahu dan tidak melupakan budaya Indonesia yang sangat beragam.
1. Reog Ponorogo
Sesuai dengan namanya tarian ini berasal dari Ponorogo, Jawa Timur. Tari Reog terkenal dengan penarinya yang memakai topeng berkepala harimau dan bulu merak di sekelilingnya. Topeng tersebut memiliki berat sekitar 50 Kg dengan penari yang menyangga menggunakan giginya, luar biasa bukan?
Konon tarian ini diciptakan dari kisah Prabu Sewandana yang sedang berkelana mencari pujaan hatinya bersama prajurit dan patihnya Bujangganong. Prabu Sewandana lalu menemukan Dewi Sanggalangit. Lalu, Dewi Sanggalangit mengatakan ia akan menerima Prabu Sewandana jika beliau menciptakan sebuah kesenian. Dari sinilah asal muasal tarian Reog tersebut.
Tarian ini biasanya dibawakan oleh 6-8 penari pria dan wanita dalam jumlah yang sama. Terdapat 5 komponen penari dalam tarian ini yaitu Prabu Sewandana, Patih Bujangganong, Jathil, Warok dan Pembarong.
2. Tari Remo
Mengenal tari-tarian khas daerah Jawa Timur satu ini yaitu tari Remo. Tari Remo ini berasal dari Surabaya, Jawa Timur. Tarian biasanya dibawakan oleh laki-laki sebagai pembuka pertunjukan Ludruk dan penyambutan tamu. Pada saat ini tarian ini juga ditarikan oleh peremuan yang dinamakan Tari Remo Putri. Untuk busana biasanya menampilkan kostum yang berbeda tiap daeranhnya misalnya gaya malangan, jombangan, surabayan serta sawunggaling.
3. Tari Gandrung
Tari Gandrung ini berasal dari Banyuwangi, Jawa Timur. Tarian ini biasanya dibawakan setelah panen raya pada zaman dahulu untuk menggambarkan rasa pesona mereka pada Dewi Sri atau yang dikenal dengan Dewi Padi. Karena Gandrung ini berasal dari kata Gandrung yang berarti terpesona.
Tarian ini ditarikan oleh seorang wanita dan pria yang disebut pemaju. Tari Gandrung ini biasanya ditarikan pada berbagai acara kesenian, perkawinan, khitanan, petik laut hingga acara yang bersifat resmi lainnya.
Untuk musik dan kostum para penari Gandrung ini memang sedikit dipengaruhi oleh budaya Jawa dengan perpaduan Bali.
4. Tari Tanduk Majeng
Mengenal tari-tarian khas daerah Jawa Timur selanjutnya berasal Madura yang disebut Tanduk Majeng. Tarian ini biasanya ditarikan oleh penari secara kelompok atau individu yang menggambarkan semangat seorang wanita untuk menghibur suaminya.
Tarian ini juga dibawakan dengan lagu daerah Jawa Timur, yaitu Tanduk Majeng. Kostum tarian ini sangat khas dengan gelang kecil yang terpasang di kanan dan kiri tangan sang penari serta gelang besar di kaki. Selain itu penari biasanya memakai jarik dipinggang dan memakai baju berwarna merah.
5. Tari Jaranan Buto
Tarian tradisional ini banyak berkembang di daerah Banyuwangi dan Blitar, Jawa Timur. Jaranan Buto mengandung kuda lumping raksasa karena Buto berarti raksasa.
Tarian ini biasanya dibawakan oleh 16-20 orang penari yang akan menyuguhkan gerakan ekstrim bahkan sang penari pun ada yang kesurupan. Musik yang digunakan dalam tarian ini berupa dua gong besar, kendang, kecer, dua bonang dan kempul terompot. Jaranan Buto ini ditampilkan saat ada seperti khitanan, perkawinan dan sebagainya.
Ternyata banyak sekali seni tari yang berkembang di Jawa Timur. Sudah sepantasnya kita mengenal tari-tarian khas daerah Jawa Timur dan membantu melestarikannya agar tidak musnah begitu saja.
Demikian artikel tentang mengenal tari-tarian khas daerah Jawa Timur, semoga bermanfaat. Salam budaya.
Leave a Comment