Tari serampang dua belas adalah salah satu dari sekian banyak tari tradisional di nusantara yang menjadi warisan budaya kehidupan nenek moyang bangsa Indonesia di masa silam. Tarian yang berasal dari kawasan Deli Serdang ini adalah sebuah tari kolosal yang menceritakan sebuah kisah muda-mudi yang tengah mencari jodohnya. Banyak wisatawan dan masyarakat saat ini yang tertarik dengan keunikan dan filosofi dari tarian ini. Seperti apa keunikan dan filosofinya itu? Simak uraian tim Penulis Blog mengenai asal usul, sejarah, makna dan gerakan-gerakan tari serampang dua belas berikut ini.
Tari Serampang Dua Belas
Asal Usul dan Sejarah Tari Serampang Dua Belas
Tari serampang dua belas adalah tari yang berasal dari daerah Kabupaten Serdang Bedagai (dulu: Deli Serdang), Sumatera Utara. Tari ini diciptakan oleh Sauti, seorang seniman tanah Deli pada tahun 1940-an. Tari yang asal usul dan awalnya bernama tari Pulau Sari ini mengalami arasemen gerakan di tahun 1950-an.
Tari serampang dua belas adalah sebuah tari kolosal yang menceritakan sebuah perjalanan sepasang bujang gadis dalam menemukan cinta sejatinya. Pada awalnya ia hanya boleh dimainkan para pria saja, namun seiring perkembangan zaman para wanita pun akhirnya diizinkan untuk ikut menarikan tarian yang penuh makna dan filosofi ini.
Tari serampang dua belas saat ini umumnya dimainkan secara berpasangan oleh pria dan wanita. Tarian ini bisa dimainkan dalam berbagai kesempatan, baik ketika ada hajatan di kampung, dalam acara resmi kenegaraan, hingga dalam festival-festival kesenian. Bukan hanya di Kabupaten Serdang Bedagai, tari serampang dua belas saat ini juga sering dipertunjukan oleh masyarakat di beberapa daerah di Indonesia, seperti Jambi, Riau, Kalimantan, Sulawesi, hingga Maluku.
Tari serampang dua belas adalah aset bangsa yang tak boleh punah dan dilupakan. Selain dapat menarik banyak wisatawan lokal dan mancanegara untuk berkunjung, tari ini juga merupakan identitas keberagaman budaya tanah air. Tari ini harus terus dilestarikan sehingga warisan nenek moyang kita dapat terus turun temurun hingga generasi selanjutnya.
Musik Pengiring dan Gerakan Tari Serampang Dua Belas
Secara umum, gerakan tari serampang dua belas memiliki kekhasan tersendiri dibanding jenis tari adat lainnya di nusantara. Tarian yang diiringi dengan musik tradisional ini, dari gerakan yang ditampilkan sebetulnya merupakan satu keseluruhan cerita tentang pertemuan seorang bujang dan gadis, rangkaian kisah cinta, hingga prosesi pernikahan.
Sesuai dengan namanya, tari serampang dua belas terbagi menjadi 12 gerakan tari yang dilakukan secara berkesinambungan. Keduabelas gerakan tari yang dimainkan secara berpasangan oleh pria dan wanita tersebut antara lain:
- Gerak tari permulaan adalah gerakan tari yang menggambarkan pertemuan seorang pemuda dan gadis yang masih malu-malu diselingi sikap penuh tanya. Gerak ini dilakukan dengan berjalan lambat diselingi lompatan kecil mengelilingi satu sama lain.
- Gerak tari berjalan adalah gerakan yang menceritakan tentang tumbuhnya rasa cinta dari sepasang muda-mudi, namun keduanya masih belum berani mengungkapkannya perasaan tersebut satu sama lain. Gerakan ini dilakukan dengan berjalan kecil, berputar dan berbalik.
- Gerak tari pusing adalah gerak yang menceritakan sepasang muda-mudi yang sudah semakin sering bertemu, perasaan cinta yang kian berkembang, dan kegundahgulanaan di antara keduanya.
- Gerakan tari gila adalah gerakan yang menceritakan sepasang muda mudi yang sudah mabuk kepayang karena cintanya. Gerak ini dilakukan dengan gerak terhuyung dan melenggak-lenggok seperti orang mabuk.
- Gerakan tari berjalan sipat adalah gerakan yang menceritakan seorang gadis yang berusaha mengutarakan rasa cintanya dengan cara memberi isyarat tertentu. Gerak ini dilakukan dengan berjalan lenggak-lenggok dan permainan tatapan mata.
- Gerakan tari goncet-goncet adalah gerakan tari yang menggambarkan seorang pemuda yang telah menerima isyarat dari si gadis untuk segera dapat mengungkapkan rasa sukanya. Gerak tari ini dilakukan dengan langkah seirama antara keduanya.
- Gerakan tari sebelah kaki adalah gerakan tari yang menggambarkan perasaan menduga-duga antara yakin untuk mengungkapkan cintanya atau untuk mengurungkan niat. Di akhir gerakan, keduanya pun memperoleh kesepahaman bahwa cinta mereka tak bertepuk sebelah tangan sehingga mereka berdua bisa mulai merajut cinta hingga memasuki jenjang pernikahan.
- Gerakan tari langkah tiga adalah gerakan yang menggambarkan perasaan tidak percaya dan usaha meyakinkan diri bahwa cinta muda-mudi itu menemui jalannya. Gerakan ini dilakukan dengan melonjak atau melompat tiga kali kedepan dan ke belakang atau maju mundur.
- Gerak tari melonjak adalah gerakan tari yang menceritakan upaya si pemuda dan si gadis dalam meminta restu orang tua. Gerakan yang dilakukan sebagai simbol penantian jawaban ini dilakukan dengan melonjak-lonjak.
- Gerak tari datang mendatangi adalah gerakan yang menggambarkan proses peminangan pihak keluarga si bujang terhadap keluarga si gadis. Gerakan ini dilakukan dengan gerakan datang mendatangi antara 2 kelompok penari.
- Gerak tari rupa-rupa adalah gerakan yang menceritakan prosesi mengantar pengantin ke pelaminan. Gerakan tari ini dilakukan dengan suasana dan nuansa keceriaan
- Gerak tari sapu tangan adalah gerakan penutup dari tari serampang dua belas. Gerakan tari ini menceritakan tentang penyatuan dua hati yang saling mencintai satu sama lain dalam sebuah ikatan pernikahan. Gerakan ini dilakukan dengan menyilangkan sapu tangan sebagai tanda kedua pasangan tidak bisa dipisahkan.
Secara lengkap keduabelas gerakan tari serampang dua belas tersebut dapat Anda saksikan pada video yang saya sematkan berikut ini.
Properti dan Kostum Penari Serampang Dua Belas
Selama menari, para penari wajib mengenakan pakaian adat melayu. Penggunaan pakaian adat ini memiliki 2 alasan utama yaitu, agar pertunjukan tari semakin atraktif karena warna dan kekhasan pakaian yang dikenakan, serta agar menjadi ciri dan penanda asal tari serampang dua belas ini.
Selain mengenakan kostum khusus dan beragam aksesorisnya, para penari juga akan membawa secarik sapu tangan. Sapu tangan akan mereka gunakan sebagai media pelengkap pada tarian penutup.
Nah, demikianlah pemaparan kami mengenai sejarah, asal usul, gerakan, dan keunikan kostum tarian serampang dua belas. Semoga dengan adanya artikel ini kita semakin menyadari pentingnya melestarikan kebudayaan daerah kita agar jangan sampai ia punah ditelan sang waktu. Semoga bermanfaat.
Leave a Comment