Kapitan Pattimura atau Thomas Matulessy merupakan pahlawan Indonesia yang lahir di Pulau Saparua, Maluku, pada 8 Juni 1783. Ia merupakan salah satu sosok pahlawan nasional yang merasakan pemerintahan pada masa penjajahan Inggris dan Belanda.

Pattimura pernah masuk dinas militer dan memperoleh pangkat sersan pada saat pemerintahan Inggris.

Pattimura pernah memimpin perlawanan terhadap Belanda

Thomas Matulessy pertama kali mendapat gelar Kapitan Pattimura ketika memimpin perlawanan masyarakat Maluku terhadap pemerintahan Hindia Belanda yang sewenang-wenang memaksa kerja rodi rakyat Indonesia. Selain kerja rodi, masyarakat juga diminta menyerahkan hasil rempah-rempah pada kolonial Belanda.

Pada 16 Mei 1817, masyarakat Saparua di bawah kepemimpinannya berhasil merebut Benteng Duurstede dan seluruh tentara Belanda, termasuk Residen an den Berg tewas. Belanda pun membalas dengan pasukan yang lebih besar, untuk merebut benteng yang telah dikuasai warga selama tiga bulan.

Baca: Kedekatan Soekarno Dengan Che Guevara Usai KAA 1955

Pattimura dihukum gantung Belanda pada 16 Desember 1817

Seperti dilansir dari situs Pemprov DKI Jakarta, Belanda langsung melancarkan operasi besar-besaran usai kejadian tersebut. Akhirnya Kapitan Pattimura ditangkap Belanda dan dibawa ke Ambon.

Pengadilan kolonial Belanda menjatuhkan hukuman gantung kepada Pattimura. Sehari sebelum hukuman itu dijalankan, Belanda masih membujuk, tetapi ia tetap menolak. Pada 16 Desember 1817, hukuman gantung dilaksanakan di depan Benteng Victoria Ambon.

Baca: Sultan Mahmud Badaruddin II Sang Harimau yang Tak Pernah Jinak

Pattimura ditetapkan sebagai pahlawan pada 1973

Pattimura ditetapkan sebagai Pahlawan Nasional berdasarkan Surat Keputusan Presiden RI No. 087/TK/1973 pada 6 November 1973. Untuk mengenang jasanya, pemerintah mengabadikan sosoknya di uang pecahan Rp1.000.

Untuk mengenang jasa dan perjuangannya, Pattimura dijadikan sebagai nama jalan di berbagai daerah.

Bagikan:

Leave a Comment