Banyak orang di Indonesia yang begitu takut mendengar kata ‘Komunis’. Sebenarnya, apa itu komunis? Komunis adalah orang yang berpedoman dengan paham komunisme, sementara komunisme adalah sebuah paham yang menekankan kepemilikan bersama atas hak milik dari alat produksi dan tidak adanya kelas sosial diantara masyarakat, uang, dan juga negara. Ideologi yang pertama kali diperkenalkan oleh Karl Max ini merupakan ideologi yang berkembang dari paham sosialisme. Namun bedanya apabila sosialisme memiliki prinsip “dari masing-masing sesuai dengan kemampuannya, untuk setiap orang sesuai konstribusinya”, sedangkan komunisme “dari masing-masing sesuai dengan kemampuannya, untuk setiap orang sesuai kebutuhannya”.

Dengan penjabaran diatas, tentu akan terlihat mengapa hal tersebut dilarang di Indonesia. Karena komunis mementingkan kepentingan secara umum dan untuk negara, sehingga hak-hak secara individu akan ditolak apabila tidak memberikan keuntungan untuk umum. Sedangkan di Indonesia yang menganut sistem demokrasi, tentu hal tersebut tidaklah terjadi. Semua warga Indonesia dijamin haknya untuk berkembang secara masing-masing tanpa batasan. Sila pertama di Pancasila sebagai dasar negara juga menyebutkan ‘Ketuhanan Yang Maha Esa’ artinya negara Indonesia merupakan negara yang berpegang teguh dengan faham keagamaan dan menolak faham anti Tuhan, seperti yang diajarkan di komunisme. Selain itu, komunisme juga membunuh rasa nasionalis karena di dalam komunisme semua hal diatur oleh negara dan apa yang negara katakana benar adalah benar. Hal tersebut tentu mengarah kepada sebuah kediktatoran dimana negara berkuasa. Sementara rasa nasionalis adalah rasa yang tumbuh atas dasar cinta kepada tanah airnya.

Hal lainnya adalah walaupun komunisme memiliki program untuk mewujudkan masyarakat yang makmur, tanpa kelas dan semua orang itu sama, namun pada kenyataannya dalam usaha mewujudkannya mereka menggunakan fase diktator proletariat yang berfungsi untuk membersihkan semua orang yang dianggap sebagai lawan dari komunis terutama bagi orang-orang dari aliran sebelah yaitu demokrasi. Selain itu juga, komunisme juga memberikan doktrin tentang revolusi yang terus menerus ke seluruh dunia agar seluruh dunia tersebar paham komunisme. Tentu hal tersebut berbeda sekali dengan dasar negara Indonesia. Komunisme juga menganut sistem satu partai, yaitu partai komunis. Sehingga ketika negara tersebut menggunakan paham komunis, maka warga negaranya tidak memiliki pilihan lain. Negara yang tidak memiliki oposisi itu pada dasarnya tidak menghormati HAM. Karena HAM menegaskan bahwa kita semua memiliki hak untuk memilih pilihan, tidak ditentukan sedemikian rupa.

Dengan penjelasan diatas, tentu anda akan mengerti mengapa komunis dilarang sekali di Indonesia. Komunisme dan Demokrasi adalah dua paham yang amat sangat bertolak belakang, bagaikan api dan air. Negara kita yang mempunyai dasar negara Pancasila dan UUD45 yang berpaham demokrasi ini tentu tidak ingin apabila komunisme masuk ke dalam negara ini dan merusak segala hal yang telah pahlawan kita perjuangkan sejak awal sebelum Indonesia merdeka. Pemerintah secara resmi melarang adanya paham komunis di Indonesia sejak ditetapkannya TAP MPRS Nomor XXV Tahun 1966 tentang Pembubaran Partai Komunis Indonesia dan menetapkan PKI sebagai organisasi terlarang di seluruh wilayah Indonesia. Juga dengan ditetapkannya Pasal 2 TAP MPRS XXV yang menyatakan bahwa setiap kegiatan di Indonesia untuk menyebarkan atau mengembangkan paham atau ajaran komunisme/marxisme-leninisme dalam segala bentuk dan manifestasinya, dan penggunaan segala macam aparatur serta media bagi penyebaran dan pengembangan paham atau ajaran tersebut, dilarang. Dengan demikian, hilanglah sudah jejak kebesaran komunisme di Indonesia hingga saat ini.

Bagikan:

Leave a Comment