Era tahun 1740 adalah masa-masa berat bagi bumi Mataram. Pemberontakan merajalela, dimulai dengan Geger Pacina yang dipimpin oleh Sunan Kuning dibantu Pangeran Sambernyawa, hingga gerakan-gerakan sporadis yang dipimpin oleh Pangeran Sambernyawa sendiri pada hari-hari selanjutnya. Akibatnya keraton harus berpindah dari Kartasura ke Surakarta pada tanggal 17 Februari 1745. Demikian dilansir …
Read More »Skandal Seks dan Percintaan Warnai 32 Tahun Amangkurat I Memerintah Mataram
Raja Amangkurat I yang memerintah Kerajaan Mataram konon begitu suka seks dan wanita. Bahkan ia kerap menggoda perempuan – perempuan yang merupakan istri orang. Tak jarang sang raja pun nekat merebut perempuan itu. Buku berjudul “Tuah Bumi Mataram dari Panembahan Senopati hingga Amangkurat II” tulisan Peri Mardiyono mengisahkan bagaimana Amangkurat …
Read More »Raden Trunojoyo, Bangsawan Madura yang Menggempur Habis Mataram dan Belanda
Raden Trunojoyo, seorang bangsawan Madura yang melakukan pemberontakan terhadap pemerintahan Amangkurat I dan Amangkurat II dari Mataram. Pemberontakan Raden Trunojoyo berujung pada pertempuran melawan Belanda, karena Amangkurat I bersekutu dengan penjajah tersebut. Dimana pemberontakan berawal setelah Sultan Agung wafat. Pemerintahan Mataram dipegang oleh Amangkurat I, yang memerintah dengan keras dan …
Read More »Muslihat VOC Buat Pusaka Kasunanan Kartasura Terbawa ke Luar Negeri
Wafatnya Untung Surapati dan kalah perangnya keturunan serta koalisinya, membuat VOC Belanda membawa pusaka-pusaka Kasunanan Kartasura. Kisah ini berawal dari perlawanan yang masih dilakukan oleh Sunan Amangkurat III dan koalisi keturunan Untung Surapati, untuk memberikan perlawanan kepada VOC Belanda. Sunan Amangkurat III ini juga tengah bermusuhan dengan Sunan Pakubuwana I …
Read More »Pangeran Sambernyowo Penggal Kepala Musuh Dipersembahkan untuk Istrinya
Perlawanan Pangeran Sambernyowo atau Raden Mas Said atau Mangkunegoro I dikenal merepotkan serdadu VOC. Pasukan VOC pernah mengalami kekalahan besar dalam peperangan dahsyat di hutan Seto Kepyak, Rembang. Dalam Babad KKGPAA Mangkoenegoro 1 (Pangeran Sambernjowo) terbitan Yayasan Mangadeg Surakarta dan Yayasan Centhini Yogyakarta diceritakan, perang ini terjadi pada tahun 1756 …
Read More »Pangeran Sambernyawa, Pemberontak yang Ditakuti VOC dan Sekutunya
Pangeran Sambernyawa atau Raden Mas Said merupakan putra dari Kanjeng Pangeran Aryo Mangkunegoro dan Raden Ayu Wulan yang wafat saat melahirkannya pada tanggal 8 April 1725 Masehi di Kartasura. Memasuki usia dua tahun, Raden Mas Said harus kehilangan ayahandanya karena dibuang oleh Belanda ke Tanah Kaap (Ceylon) atau Srilanka. Hal …
Read More »Pangeran Cakrabuana Keluar dari Istana Pakuan dan Mendirikan Kesultanan Cirebon
Kesultanan Cirebon yang berdiri pada abad ke-15 termasuk kesultanan yang cukup disegani. Perkembangan di bidang ekonomi dan budaya sangat pesat. Hal ini bisa dipahami karena letaknya yang sangat strategis di lintasan perdagangan. Kesultanan Cirebon menjadi titik yang menghubungkan jalur perdagangan antar pulau dan dunia. Karena letaknya strategis, banyak pula pedagang …
Read More »Kapitan Pattimura, Pahlawan Nasional yang Dikhianati Raja Booi dan Digantung Belanda
Pahlawan Nasional Kapitan Pattimura yang memiliki nama asli Thomas Matulessy pejuang yang gagah berani menentang dan melawan penjajahan Belanda di Tanah Maluku. Hidupnya berakhir di tiang gantungan setelah terjadi penghianatan dari Raja Booi. Kapitan Pattimura merupakan putra pasangan Frans Matulessy dan Fransina Silahoi, keturunan bangsawan Raja Sahulau di Teluk Seram …
Read More »Nasib Tragis Penjaga Terakhir Soekarno
Gugurnya sejumlah perwira tinggi (Pati) TNI Angkatan Darat (AD) dalam peristiwa G30S/PKI membuat stabilitas keamanan di Indonesia terguncang. Resimen Tjakrabirawa, pasukan pengamanan Presiden Soekarno dianggap sebagai kelompok yang bertanggung jawab terjadinya peristiwa tersebut. Satu persatu anggota Resimen Tjakrabirawa ditangkap dan dijebloskan ke penjara karena diduga terlibat dalam gerakan makar. Dari …
Read More »Opu Daeng Risadju, Wanita Tangguh yang Disiksa Belanda hingga Tuli Permanen
Membicarakan perjuangan perempuan Indonesia melawan Kolonial Belanda, nama Opu Daeng Risadju tak bisa dilewatkan. Opu Daeng Risadju merupakan pejuang perempuan dari Sulawesi Selatan yang mendapat penyiksaan hingga tuli seumur hidup. Dia adalah pejuang wanita asal Sulawesi Selatan yang menjadi Pahlawan Nasional Indonesia. Opu Daeng Risadju memiliki nama kecil Famajjah. Opu …
Read More »