Artikel ini adalah bagian kelima atau tepatnya bagian terakhir dari artikel kami yang berjudul Daftar Senjata Tradisional Indonesia dari 35 Provinsi. Jika di artikel sebelumnya kita membahas tentang senjata-senjata tradisional dari provinsi-provinsi di Pulau Sulawesi, di artikel terakhir ini kita akan merampungkan daftar terakhir dari semua jenis senjata tradisional yang ada di Nusantara, tepatnya dari semua provinsi yang terdapat di Timur Indonesia.
Senjata Tradisional
Ada 7 senjata tradisional yang akan dibahas pada kesempatan kali ini. Ketujuh senjata tradisional tersebut masing-masing berasal dari provinsi Maluku, provinsi Maluku Utara, provinsi Bali, provinsi NTB, provinsi NTT, provinsi Papua Barat, provinsi Papua, dan provinsi Kep. Cendrawasih.
28. Senjata Tradisional Maluku
Masyarakat Maluku secara umum mengangkat Parang Salawaku sebagai senjata tradisionalnya. Senjata ini adalah sebuah senjata yang terdiri atas sebilah pisau panjang (parang) dan sebuah perisai (salawaku). Parang terbuat dari besi sepanjang 1 meter yang ditempa dengan gagang dari kayu gapusa. Sementara Salawaku terbuat dari kayu keras dengan hiasan etnik dari kulit kerang.
Di masa silam, Parang Sawalaku digunakan sebagai alat perang. Namun, seiring perkembangan zaman, ia kini hanya digunakan sebagai aksesoris penari Cakalele sebagai perlambang kegagahan dan kekuatan para pria.
Parang Salawaku dapat kita temukan pada logo Pemerintah Provinsi Maluku. Bagi masyarakat Maluku, senjata mereka ini merupakan simbol kemerdekaan rakyat
29. Senjata Tradisional Maluku Utara
Maluku Utara adalah provinsi yang baru memecahkan diri dari Provinsi Maluku pada tahun 2002 silam. Secara demografis, masyarakat Maluku utara memiliki kedekatan budaya dengan masyarakat provinsi Maluku. Oleh karena itu, senjata tradisional yang diangkat sebagai ikon budaya provinsi ini juga sama, yaitu Parang Salawaku.
Parang Salawaku khas Maluku Utara tidak memiliki perbedaan yang spesifik dengan Parang Salawaku Maluku, baik dari segi bentuk, fungsi, maupun penggunaannya.
30. Senjata Tradisional Bali
Masyarakat Provinsi Bali mengenal banyak sekali jenis senjata tradisional, di antaranya Keris, Tombak, Tiuk, Taji, Kandik, Caluk, Arit, Udud, Gelewang, Trisula, Panah, Penampad, Garot, Tulud, Kis-Kis, dan lain sebagainya. Namun di antara banyak senjata tersebut, yang paling unik dan indah adalah Keris Bali.
Secara struktur, keris Bali memiliki kesamaan dengan keris pada umumnya. Hanya saja, pada senjata ini kita dapat menemukan beragam ukiran baik pada bilah, gagang, maupun pada sarung bilah atau carangkanya. Ukiran-ukiran tersebut bisa berupa bentuk dewa, raksasa, pedande (pendeta), penari, dan bentuk pertapa hutan. Bahkan, kita juga dapat menemukan keris Bali dengan tahta emas dan batu mulia.
31. Senjata Tradisional Nusa Tenggara Barat
Orang-orang suku Sasak di Provinsi Nusa Tenggara Barat mengenal senjata tradisional yang bernama Tulup. Tulup adalah senjata yang serupa dengan sumpit tapi ukurannya lebih panjang.
Senjata tradisional ini biasa digunakan oleh orang-orang suku Sasak untuk berburu. Tangkai panjangnya terbuat dari kayu meranti sementara ancar atau pelurunya terbuat dari lidi pelepah pohon enau yang diruncingi di satu ujungnya. Untuk mengefektifkan perburuan, pada ujung ancar biasanya akan diolesi racun mematikan yang diperoleh dari getah pohon tatar.
32. Senjata Tradisional Nusa Tenggara Timur
Masyarakat Nusa Tenggara Timur, khususnya suku Atoni dan suku Sumba mengenal Sundu atau Sudu sebagai senjata tradisionalnya. Senjata ini adalah sebuah senjata semacam keris tapi memiliki lekukan yang sangat sedikit dengan sudut yang tumpul. Sundu termasuk senjata tikam dan hanya digunakan untuk menyembelih hewan buruan.
Selain Sundu, masyarakat NTT juga mengenal beragam senjata tradisional lainnya yang antara Parang, Saweo, Kampak, Pisau, dan Senapan Tumbuk.
33. Senjata Tradisional Papua Barat
Senjata tradisional Papua Barat adalah Pisau Belati. Tidak seperti pisau belati yang biasanya kita kenal, pisau Belati yang menjadi senjata tradisional Papua Barat ini terbilang sangat unik.
Jika biasanya belati terbuat dari tempaan logam, pisau belati Papua Barat ini justru terbuat dari tulang kaki burung kasuari. Tulang kaki burung kasuari dipilih karena strukturnya yang kompak dan keras sehingga sangat awet dan tak mudah melapuk.
Pisau belati Papua Barat di bagian pangkal pegangannya umumnya juga dihiasi dengan bulu burung kasuari.
34. Senjata Tradisional Papua
Dalam perang antar kampung yang hingga kini masih sering berlangsung antar penduduk Papua, kita bisa menemukan sebuah senjata khas yaitu Panah dan Busur. Anak panah terbuat dari bambu dengan mata tulang kangguru, sementara busurnya terbuat dari bilah bambu dengan tali rotan sebagai tali busurnya. Untuk meningkatkan efektifitas serangan, mata panah biasanya akan dioles dengan racun alami yang diambil dari getah pohon sembaru.
Panah dan Busur adalah sepasang senjata utama yang selain digunakan untuk berperang, juga dapat dipakai sebagai senjata perburuan.
35. Senjata Tradisional Kep. Cendrawasih
(Data Belum Ditemukan)
Nah, itulah pembahasan lengkap mengenai senjata-senjata tradisional yang berasal dari provinsi dan suku-suku di Indonesia. Semoga dengan pembahasan dan gambar ilustrasi yang disajikan dari masing-masing senjata, kita semua dapat dengan mudah mengenali semua warisan budaya leluhur kita tersebut. Semoga bermanfaat!
Leave a Comment