Lensa Budaya ~ Budaya masyarakat Sunda memang dikenal sebagai budaya yang cukup bau tanah dalam kehidupan masyarakat Indonesia. Berdirinya kerajaan-kerajaan Hindu di tanah Parahyangan pada masa silam ibarat Tarumanegara, Pajajaran, dan lain sebagainya menjadi bukti akan hal ini.

Selain itu, kelengkapan perkakas kehidupan yang cukup bermacam-macam juga menandakan kemajuan contoh kehidupan nenek moyang masyarakat Provinsi Jawa Barat yang lebih unggul dibandingkan suku-suku lainnya di Indonesia. Kelengkapan perkakas tersebut sanggup kita temukan contohnya dari bermacam-macam senjata tradisional Jawa Barat yang tetap masih eksis dan digunakan hingga kini. Nah, di artikel kali ini kami akan membahas wacana keunikan-keunikan dari senjata tradisional Jawa Barat tersebut sebagai wawasan budaya untuk kita semua.

Senjata Tradisional Jawa Barat

Ada beberapa senjata tradisional Jawa Barat yang hingga kini masih tetap digunakan masyarakat suku Sunda dalam kehidupannya. Sebagian ada yang berfungsi sebagai sarana pinjaman diri, sarana identitas, dan banyak pula yang berfungsi sebagai alat pertanian.

Senjata Tradisional Kujang

Yang pertama yaitu senjata tradisional yang berjulukan kujang. Kujang ialah sebuah senjata tikam dengan desain yang sangat unik berukuran sekitar 20-25 cm. Senjata ini pada masa silam digunakan sebagai sarana pinjaman diri sehingga biasanya dikenakan sebagai perlengkapan pakaian bagi para kaum pria.

Dirunut dari sejarahnya, kujang diperkirakan pertama kali ada semenjak era ke 8 M, tepatnya pada masa kejayaan kerajaan Tarumanegara. Hingga dikala ini, kujang mengalami banyak perkembangan. Modifikasi bentuk yang dilakukan para pembuatnya telah melahirkan banyak jenis kujang dengan bentuk yang beraneka ragam ibarat bentuk burung ciung (kujang ciung), ayam hebat (kujang jago), burung kuntul (kujang kuntul), bangkong atau kodok (kujang bangkong), ular naga (kujang naga), rino (kujang badak), dan kujang dengan bentuk agak kurus (kujang kudi).

Senjata Tradisional Balincong

Senjata tradisional Jawa Barat selanjutnya yaitu balincong. Senjata ini merupakan sebuah alat yang biasa digunakan untuk menggali tanah atau memecah batuan. Berbeda dengan patik, balincong mempunyai 2 sisi mata yang arah ketajamannya saling berlawanan. Satu mata searah dengan gagang dan satu lainnya tegak lurus dengan gagang.

Senjata Tradisional Patik

Patik dalam bahasa Indonesia berarti kapak. Ini merupakan senjata tradisional Jawa Barat yang digunakan untuk menebang dan membelah kayu. Di masa silam, senjata ini digunakan untuk membuka hutan, mencari kayu bakar, atau kegiatan berat lainnya. Hingga kini, patik masih sering digunakan oleh masyarakat Sunda terutama yang tinggal di pedesaan.

Senjata Tradisional Bedog

Bedog ialah bahasa sunda dari senjata golok. Bedog Sunda mempunyai ciri khas yang unik, yaitu pada bentuk ujung yang melengkung ke arah mata (kebalikan dari golok khas Betawi). Bedog digunakan sebagai senjata multifungsi. Selain untuk sarana pertahanan diri, alat ini juga digunakan untuk acara para laki-laki ketika bekerja di kebun, menyembelih hewan, atau alat berburu.

Senjata Tradisional Congkrang

Senjata tradisional Jawa Barat ini kini sudah mulai langka dan sulit ditemukan. Alat yang biasa digunakan untuk menyiangi rumput kecil di kebun ini berbentuk ibarat cangkul mini. Biasanya beliau digunakan oleh para kaum ibu ketika membantu suaminya bekerja di areall pertanian atau dikala membersihkan halaman sekitar rumahnya dari rerumputan.

Senjata Tradisional Arit

Arit merupakan senjata tradisional Jawa Barat yang hingga kini masih tetap digunakan masyarakat Sunda, khususnya oleh para peternak. Arit digunakan untuk mencari rumput bagi binatang ternak mereka sebab lebih gampang digunakan dibanding senjata lainnya. Di beberapa tempat di Nusantara, juga ditemukan banyak senjata tradisional lainnya yang bentuknya ibarat arit, contohnya celurit khas Madura, sabit khas Betawi, dan lain sebagainya.

Senjata Tradisional Sulimat

Di antara senjata tradisional Jawa Barat lainnya, sulimat mungkin menjadi senjata yang paling langka dan sulit ditemukan di masa kini. Senjata ini berupa sebilah pisau runcing yang ditancapkan ke dalam tanah. Bagian mata yang runcing digunakan para petani untuk mengupas kulit kelapa. Penggunaan alat ini memungkinkan pekerjaan mengupas kelapa menjadi lebih cepat selesai.