Rencong yakni senjata tradisional Aceh, bentuknya mirip karakter L, dan bila dilihat lebih akrab bentuknya merupakan kaligrafi goresan pena bismillah. Rencong termasuk dalam kategori dagger atau belati (bukan pisau ataupun pedang).
Agama
Mayoritas penduduk di Provinsi Aceh memeluk agama Islam yang mencapai 97,6%. Sedangkan agma lain mirip kristen 1,7%, Hindu 0,08% dan Budha 0,55%.
Karya Seni Di Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam
Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam sebagaimana provinsi lainya di Indoanesia merupakan salah satu daerah yang kaya akan kebudayaan. Sejarah talah menunjukan semenjak adanya kerajaan-kerajaan kecil dimasa silam hingga Indonesia memproklamirkan kemerdekaanya hingga cerdik balig cukup akal ini Aceh tetap menjunjung tinggi nilai-nilai kebudayaan bahkan nilai-nilai budaya ini menjadi kepingan dari kehidupan masyarakat Aceh.
Di provinsi Aceh mempunyai beberapa macam seni, diantaranya:
A. Seni musik Aceh
Walaupun musik tradisional masih tetap dipelihara, dikembangkan dan dipagelarkan oleh pecinta dan pendukung-pendukungnya hingga cerdik balig cukup akal ini namun mustahil akhir adanya unsur-unsur luar/kebudayaan luar, nilai-nilai budaya Aceh akan menjadi suram ataupun mungkin menjauh / menghilang dalam masyarkat.
Lagu Daerah dari provinsi Nanggroe Aceh Darussalam :
- Aneuk Yatim
- Lagu Bungong Jeumpa
- Tawar Sedenge
- Aceh Lon Sayang
- Lagu Lembah Alas
- Tanduk Majeng
- Piso Surit
Jenis-jenis Alat musik di NAD antara lain:
- Arbab
- Bangsi Alas
- Serune kalee (Serunai)
- Rapai
- Geundrang
- Tambo
- Takatok Trieng
- Beareguh
- Canang
- Celempong
B.Seni tari Aceh
Provinsi Aceh yang mempunyai setidaknya 10 suku bangsa, mempunyai kekayaan tari-tarian yang sangat banyak dan juga sangat mengagumkan. Beberapa tarian yang populer di tingkat nasional dan bahkan dunia merupakan tarian yang berasal dari Nanggroe Aceh Darussalam, mirip tari Rateb Meuseukat dan tari Saman, Tari-tarian di provinsi Aceh diantaranya :
- Tari Laweut
- Tari Likok Pulo
- Tari Pho
- Tari Ratéb Meuseukat
- Tari Seudati
- Tari Saman
- Tari Bines
- Didong
- Tari Guel
- Tari Ula-ula Lembing
- Tari Mesekat
C.Seni Sastra Aceh
Dalam seni sastra, provinsi ini mempunyai 80 dongeng rakyat yang terdapat dalam Bahasa Aceh, Bahasa Gayo, Aneuk jamee, Tamiang dan Samelue. Seni sastra yang populer adalah:
- Bustanussalatin
- Hikayat Prang Sabi
- Hikayat Malem Diwa
- Legenda Amat Rhah manyang
- Legenda Putroe Nen
- Legenda Magasang dan Magaseueng
Suku Bangsa di Aceh
Berdasarkan sensus 2010 di peroleh hasil 10 suku bangsa terbesar di Aceh, yaitu:
1.Suku Aceh
2.Suku Jawa
3.Suku Gayo
4.Suku Batak
5.Suku Alas
6.Suku Simeulue
7.Suku Aneuk Jamee
8.Suku Tamiang
9.Suku Singkil
10.Suku Minangkabau
11.Lain-lain
Bahasa Daerah Aceh
Bahasa daerah yang paling banyak digunakan di Aceh yakni Aceh yang dituturkan oleh etnis Aceh di sepanjang pesisir Aceh dan sebagian pedalaman Aceh. Bahasa lain nya yakni Bahasa Gayo di Aceh kepingan tengah, Bahasa Alas di Aceh Tenggara, Bahasa Aneuk Jamee di Aceh Selatan, Bahasa Singkil dan Bahasa Pakpak di Aceh Singkil, Bahasa Kluet di Aceh Selatan, Bahasa Melayu Tamiang di Aceh Tamiang, Di Simeulue kepingan utara dijumpai Bahasa Sigulai dan Bahasa Lekon, sedangkan di selatan simeulue di jumpai Bahasa Devayan, Bahasa Haloban.
Makanan Khas Aceh
Aceh mempunyai aneka jenis masakan yang khas. Antara lain timphan, gulai bebek, kari kambing yang lezat, Gulai Pliek U dan meuseukat yang langka. Di samping itu emping melinjo asal kabupaten Pidie yang populer gurih, dodol Sabang yang dibentuk dengan aneka rasa, ketan durian (boh drien ngon bu leukat), serta bolu manis asal Peukan Bada, Aceh Besar juga sanggup jadi andalan bagi Aceh.
Di Pidie Jaya populer dengan kue khas Meureudu yaitu adèe. Sedangkan di kabupaten Aceh Utara lazim kita temukan masakan khas lainnya yaitu martabak durian yang lezat. Kuliner Bireuen yang paling populer yakni sate matang yang merupakan sate daging sapi atau kambing yang dibakar yang pada awalnya berasal dari kota Matang Glumpang Dua. Makanan khas Kota Langsa yang sangat populer hingga ke seluruh Indonesia yakni Sop Sumsum yaitu berupa sop tulang daging sapi yang berisi sumsum di dalam tulangnya dan tulang daging sapi tersebut telah dipotong untuk sanggup dinikmati sumsumnya memakai sedotan atau menuangnya eksklusif ke atas piring. Sop Sumsum tulang daging sapi ini disajikan panas dengan potongan-potongan daging sapi yang diracik dengan sangat gurih dan enak memakai racikan bumbu khas Aceh. Sementara masakan khas Aceh yang juga sangat populer bahkan hingga ke mancanegara yakni Mie Aceh, homogen mie kuning berair yang diracik dengan bumbu khas nan pedas.
Leave a Comment