Di masa lalu, Indonesia memiliki banyak kerajaan, dari ujung barat hingga timur Nusantara. Kerajaan-kerajaan tersebut dipimpin oleh raja-raja. Beberapa raja di Nusantara mempunyai banyak istri, bahkan ada yang melebihi 100 orang. Berikut informasi mengenai raja-raja beristri banyak tersebut: Prabu Siliwangi Prabu Siliwangi merupakan Raja Kerajaan Pajajaran yang memerintah di tahun …
Read More »Korban Ketidakadilan Membuat Pangeran Sambernyawa Himpun Prajurit untuk Melawan!
Pangeran Sambernyawa atau Raden Mas Said lahir di Kartasura pada hari Minggu Legi, tanggal 4 Ruwah 1650 tahun Jimakir, Windu Adi Wuku Wariagung, atau bertepatan dengan tanggal Masehi 8 April 1725. Raden Mas Said merupakan putra dari Kanjeng Pangeran Aryo Mangkunegoro dan Raden Ayu Wulan yang wafat saat melahirkannya. Demikian …
Read More »Troya dan Bubat, Dua Perang di Masa Kerajaan Hanya karena Perempuan
Pada masa kerajaan, perang kerap terjadi karena beragam alasan. Salah satunya mulai dari untuk mempertahankan wilayah hingga memperebutkan kekuasaan. Bahkan perang dapat terjadi karena masalah perempuan. Berikut perang yang terjadi di masa kerajaan karena perempuan. Perang Bubat Perang Bubat atau Perang Pasundan Barat merupakan perang antara Kerajaan Sunda dan Kerajaan …
Read More »Dyah Pitaloka, Putri Raja Sunda yang Membuat Hayam Wuruk Jatuh Cinta
Kisah Perang Bubat antara Kerajaan Majapahit dengan Kerajaan Sunda memang sangat melegenda dan terkenal. Melansir jurnal bertajuk “Resepsi Cerita Perang Bubat dalam Novel Niskala Karya Hermawan Aksan”, perang ini terjadi pada tahun 1357 di Lapangan Bubat. Perang Bubat terjadi karena pecahnya perselisihan antara Patih Gajah Mada dari Majapahit dengan Maharaja …
Read More »Pangeran Sambernyawa Tidak Pernah Kalah dalam 250 Kali Pertempuran!
Pangeran Sambernyawa atau Raden Mas Said terkenal karena kegigihannya dalam memerangi musuh-musuhnya. Bahkan hanya dengan prajurit yang jumlahnya sedikit, tidak akan gentar melawan musuh. Raden Mas Said merupakan panglima perang yang mumpuni, terbukti selama hidupnya sudah melakukan tidak kurang 250 kali pertempuran dengan tidak menderita kekalahan yang berarti. Dari sinilah …
Read More »Prabu Siliwangi, Raja Pluralis yang Menerima Islam Masuk Tanah Sunda
Islam mulai memasuki Kerajaan Pajajaran saat Prabu Siliwangi atau Sri Baduga Maharaja memerintah. Sang Raja Pajajaran ini terkenal dengan sosok raja yang pluralis dan membawa kerajaan ke puncak kejayaan. Saat itu masyarakat Sunda kebanyakan masih menganut agama nenek moyang mereka Hindu dan Buddha. Tetapi masuknya agama baru bernama Islam sebagaimana …
Read More »Senjata Makan Tuan: Arya Penangsang Tumbang Oleh Keris Kyai Setan Kober
Keris Pusaka Setan Kober atau “Bronggot Setan Kober” merupakan keris buatan kerajaan Islam Demak, yang dimiliki oleh Sunan Kudus. Sunan Kudus kemudian mewariskan keris sakti tersebut kepada murid kesayangannya Arya Penangsang alias Adipati Jipang Panolan. Arya Penangsang dikenal akan kemampuannya yang sakti serta kepribadian tegasnya. Menurutnya, tidak ada kata kompromi …
Read More »Sumpah Ratu Kalinyamat: Tak Berhenti Tapa Telanjang Sebelum Keramas Darah Aryo Penangsang
Kala itu Jepara dikuasai Arya Timur dengan kekuasaan berada di bawah pemerintahan Demak yang dipimpin Sultan Pati Unus (1507-1521 M). Pati Unus sendiri dikenal dengan perlawanannya terhadap Portugis di Malaka. Setelah Pati Unus wafat, kekuasan dilimpahkan ke tangan adiknya, Sultan Trenggono pada tahun 1536 M. Japara kemudian diserahkan pada Sultan …
Read More »Ratu Kalinyamat, Sosok Pahlawan Laut dari Jepara
Ratu Kalinyamat merupakan salah satu putri dari Raja Demak Trenggana. Dia terlahir dengan nama Retna Kencana. Perempuan hebat ini berhasil membangun kekuatan angkatan laut yang besar dan kuat sekaligus membangun pakta pertahanan dengan Cirebon, Banteng, Palembang, Aceh, Malaka, serta Tidore. Pemahaman dan visi Ratu Kalinyamat mengenai poros maritim membuat industri …
Read More »Siasat Cerdik Panembahan Senopati Lawan Kerajaan Pajang, Ajak Lawannya Pesta Miras dan Selir
Perlawanan Senopati terhadap Kerajaan Pajang dimulai saat para pejabat istana dan menteri dihadang saat tiba di Mataram. Para pejabat istana ini sebenarnya ditugasi Raja Pajang untuk menarik pajak dan upeti ke daerah – daerah. Tetapi konon sebagaimana diceritakan di buku “Tuah Bumi Mataram : Dari Panembahan Senopati Hingga Amangkurat II” …
Read More »